Jumat, 30 November 2012

Bali.. with my Special Needs Teen-ager... # 7



Sabtu, 21 Juli 2012

Setelah breakfast dalam perjalanan ke kamar sempat hampir bertubrukan dengan tamu hotel yang adalah wisatawan bule, “Im sorry” bersahutan dengan “It’s OK” sambil tersenyum, sambil aku melirik ke Bene.. aku tahu dia menyimpan percakapan Bahasa Inggris itu dalam memorinya. 

Setelah check out kami menuju pantai Kuta, Bene harus menjalankan tantangan belajar bermain 

SURFING… meskipun keberatan akhirnya dia jalankan juga tantangan itu.. aku tahu Bene agak takut, males-malesan dst tapi aku memaksa dan memberikan motivasi padanya, karena jika berhasil aku tahu dia pasti bangga..



Apa yang terjadi 1 jam kemudian??? Seorang ibu #cantikjelitatiadatara# berjemur dan khusus mendokumentasikan segala tingkah ABG nya yang sedang belajar surfing dengan intrusktur ‘tak bersertifikat’ di pantai Kuta, pake kamera DSLR, pake BB, pake handycam…sangat sibuk sambil kepanasan..


Setelah membersihkan diri, bonus 1 cup gelato lagi… daaaan makan siang di Waroeng Kampoeng di Nusa Dua atas undangan Oom Nano dan Tante Titin..waaah kok jadi ketagihan..??
Di Tanjung Benoa, Bene melakukan tantangan :





Parasailing, karena kondisinya dan kondisi alam yang cukup berangin diputuskan harus tandem…



Banana boat… Bene marah-marah ketika boat dibalik, dan seluruh penumpang masuk laut.. tampak betul dia cemas, tapi Bunda selelu mengingatkan. Karena pakai live vest kita pasti aman, tidak perlu panic



Flying Fish… berdua dengan Bunda, kita terbang lunjak-lunjak di udara.. wkwkwkw



Puas sekali telah berhasil memenuhi ambisi ku, bahwa liburan dengan ABG special needs ini can be much fun.. Kok PD..??

Sebelum menuju bandara, kami mampir ke Gereja Fransiscus Xaverius, untuk berdoa barang sebentar.. terimakasih untuk 3 hari kebersamaan ini dan untuk perjalanan pulang nanti. 



Akhirnya saat pulang pun tiba, setelah menyibak kerumunan calon penumpang di bandara Ngurah Rai sampailah kami di konter check in AA, beres sudah… di pesawat Bene sempat berpesan, “Bunda aku pingin foto sama oom/tantenya supaya sama dengan liburan adik-adik” upps rupanya Bene pingin foto dengan steward/ess gayaaa…untung mereka tidak keberatan…asikkkk
Di pesawat, Bunda duduk bersebelahan dengan seorang wisatawan bule yang banyak bertanya tentang cara menuju ke kota Malang dan Probolinggo, harga tiket dll.. Bene sekali lagi semakin menunjukkan minatnya tentang bahasa asing 1 ini… learning by doing ya mas..
Dalam perjalanan pulang itu aku sempat membayangkan bahwa aku sudah hidup bersama dengan Bene selama 16 tahun (sampe saat itu) jadi ketakutan-ketakutannya tidak kumanjakan.. (sehubungan dengan games dan tantangan-tantanganku) karena jika dia sudah berhasil melampauinya.. dia akan bangga dan itu terbukti benar..sampai sekarang pun, jika dia browsing di internet, selalu dengan kata kuci WISATA BALI…wah-wah asal tidak obsesif ya mas..!!!

~end of trip~


Bali.. with my Special Needs Teen-ager... # 6



JUMAT, 20 Juli 2012

Breakfast pertama di Fave Hotel Seminyak, di lift dan lobi kami sempat bertemu dengan 1 keluarga, yang aku yakin putera mereka adalah penyandang autistic. Tampak dari beberapa gerakan repitisi yang dilakukan ABG bongsor itu. Senyum tulus kami lemparkan kepada ibunda si ABG yang cantik.. aku yakin dia adalah model di masa aku usia remaja.. #asli penasaraaaannn...

Setelah breakfast di hotel kami menuju ke Tanah Lot… astagaaaa layaknya kejerat oyot mimang, maksud hati lewat Canggu tapi nyasar-nyasar tak tentu arah, meskipun sudah mengandalkan penunjuk arah..

Bene menganjurkan ke aku, “Bunda, cari jalan yang besar-besar aja” rupanya dia cemas juga, karena jalan menuju Tanah Lot (lokasi impiannya) sangat berbeda dengan yang dia tahu… Kan memori ABG autistic ku ini memang luar biasa.. Membayangkan tidak pernah sampai Tanah Lot…noooo.!!! Bakal berapa tahun Bene akan bertanya “Kenapa tidak ke Tanah Lot, Bunda?”

Akhirnya sampailah kita di Tanah Lot.. masih ada sisa cemberut di wajahnya.. ahhh pokoknya Bunda sudah berhasil nihhh sampai TKP… Di sini Bene keluar masuk kios penjual Lukisan..dan beberapa kali menegur aku,
“Bunda, kalo disapa atau diajak omong orang harus menjawab..!!” Upps apa dulu konteksnya?? Kenapa dia berani menegurku??? Ternyata, para pegawai kios yang menjajakan dagangannya menurut Bene harus dijawab, masuk dulu ke kios nya…kalo perlu beli barangnya..WOW

Akhirnya pelajaran no #24 digelontorkan “Bene, oom dan tante itu promosi, kita tidak harus selalu menuruti atau membeli dagangannya, jadi cukup senyum dan bilang “terimakasih’” Bene pun mengrenyit dan akhirnya mengerti, karena bisa semaput bundanya tiap kali ditawari dagangan harus mampir dan bela-beli …bisa diaudit juragan besar..

Di sini sekali lagi Bene melakukan keteledoran, sunglasses nya dia tinggal begitu saja di mobil... duuh padahal kita kan lagi di pantai.. Atribut wajib dong.. teringat persiapan si bunda sebelum keberangkatan KHUSUS membelikan kacamata ini demi upaya agar ABG-ku sama dengan remaja-remaja lainnya. 

Bukan mendesak untuk jadi korban mode, tapi aku perhatikan Bene hampir tidak mempunyai minat untuk membeli pakaian/tas/sepatu jadi dia selalu pasrah dengan pilihan kami, sangat berbeda dengan adik-adiknya yang cenderung konsumtif jika ada kesempatan...


 
Karena di Tanah Lot masih lumayan pagi, kondisi laut dan pantai sedang pasang naik, sehingga kami tidak mungkin ke pura di seberang.. kali ini kembali Bene diijinkan menggunakan kamera ayah. Bene sibuk memotret beberapa lokasi yang memorable menurutnya. Kita berkeliling sampai dengan pura batu bolong yang sebelumnya belum pernah kami kunjungi. Di sini kami juga melihat seorang surfer bermain ombak di pantai Tanah Lot yang dahsyat..

Selanjutnya kami mampir ke toko pusat oleh-oleh…hmmm mendadak inget banyak yang belum terbeli hmm ternyata yang konsumtif aku yaakkhh.… marilah kita belanja…shop till you drop..!! Bene ngambek karena capek..wkwkwk sabarrrr



Sebagai bonus menemani Bunda belanja adalah 2 scoop gelato di depan toko oleh-oleh…  Yumm

Pulang dari Tanah Lot ya ampun nyasar-nyasar lagi, kenapa juga aku hari iniiiii…. keluar masuk pantai Petitenget 2x..Ampunnnn..

Setelah itu lanjut ke Tanjung Benoa.. tapi sayang salah jadwaaaal.. sudah kesorean…!! Lautnya udah surut.. ya sudahlaaah.. Kubiarkan mas bro ini mengambil beberapa gambar perahu dan pantai, gayanya bak fotografer profesional...hehehe
Pulang dari Tanjung Benoa, kita ngafe-ngafe dulu di Kopi Bali..bunda harus isi amunisi…yeaaah Kopi Bali… Bene? Nasi goreng yang porsinya super besar alias xtra large sebesar WAJAN.. apakah tidak habis? Tentu TIDAK… licin tandas teman.. bunda yang kemeceran hanya boleh icip 2 (baca DUA) sendok saja.. “Karena mas Bene sangat LAPAR katanya + coffee late.. disini akhirnya dapet juga beberapa kotak Kopi Bali.. asiikk… Sebelum pulang kita jalan-jalan dulu ke Sanur.. hmmm.. Eh mampir lagi ke Krisna.. buat packing oleh-oleh

Kamis, 29 November 2012

Bali.. with my Special Needs Teen-ager... # 5



FAVE HOTEL SEMINYAK

Hari beranjak sore, akhirya diputuskan untuk segera check in di hotel, yang telah dipesankan oleh oom Nano.. setelah menduga-duga letak tepatnya Jl. Dhyana Pura, akhirnya tibalah kami di hotel yang berkonsep minimalis dan resik ini. 

Bene masih harus banyak belajar tentang tanggung jawab, karena pada saat proses check in, seperti biasa tugas Bunda adalah registrasi (Bene belum bisa) memberikan deposit/garansi untuk stay kami sampe Sabtu, cek luggage… baru ketahuan.. tas kamera tidak ada..  

Hah? Masak hilang, bisa diamuk juragan besar karena ‘istri muda’ nya (kamera dslr) hilang… 

Tanpa sadar nada suara meninggi, “Mas kameranya dimanaaa??” Bene bisa menangkap kemarahanku yang ber-ending dia menjadi panic, defense dan tidak bisa menjawab dengan benar karena takut.. 

Nada kuturunkan, “Mas tas kamera dimana? Masih di mobil? Ditaruh dimana?” Bene panic dan hanya bilang, “Di mobil..” 

Segera aku titip semua tas dan minta Bene untuk MENJAGA barang-barang itu dan berlarilah aku ke basement tempat mobil kami diparkir, mata jelalatan mencari tas kamera….thank God, rupanya Bene meletakkan di dasar lantai mobil bagian tengah.. dooohhh…!

Kembali ke Reception, waktunya belajar lagi, menjelaskan kepada Bene mengenai fungsi Reception, public lift, kemudian Card Key, dan kondisi di dalam kamar. Hotel kami terletak di tempat yang strategis, kondisi hotel sendiri sangat bersih, kamar dan kamar mandi cukup bersih, fasilitas cukup memadai, TV Flat, Wi-Fi, stop kontak yang banyak, kami suka sekali…

Sorenya kami mengejar sunset yang terlambat.. ternyata 15 menit ke pantai lumayan yaah… sambil melihat-lihat lingkungan hotel tempat kami tinggal…

Pulang dari pantai, aku mengajak Bene untuk early dinner di satu warung Jawa, dengan pertimbangan males keluar hotel lagi karena parkir mobil udah PW buanget.. dan karena resto-resto sekitar kami rata-rata western food semua.. belum ketahuan rasa apalagi harganya.. Apa reaksi Bene, dia GELENG KEPALA dan mengajukan usul,

“Bunda, telpon oom Nano aja.. kita jangan makan disini (warung) makan di restoran aja..!” Heitsss kok pinter..?
“Ndak boleh begitu, Oom Nano repot.. kita kan gak boleh ngrepoti..” Akhirnya kita berdua makan ayam penyet..



Sampai di hotel, Oom Nano bbm akan jemput ajak makan di resto di luar hotel, alaammak... keinginan ABG ku didengar Tuhan…



Akhirnya kami kembali makan malam di suatu resto Sunda di dekat Kuta.. dannn siapa yang makan paling banyak?? ..wkwkwkwkw…selaluuuuu dia BENE
 
Jadwal liburan ini sudah kusiapkan masak-masak dan kusampaikan ke Bene bahwa kita ‘hanya’ ke Jimbaran, Nusa Dua, Kuta, Seminyak dan Tanah Lot saja


Karena dia sempat membuat jadwal TANDINGAN, “Bunda kapan kita ke Kintamani?” Bunda yang sudah sliyut-sliyut menikmati bantal empuk langsung njumbul, 
“Mas, yang bilang kita ke Kintamani siapa?"

Wah daripada kejadian 5 tahun yang lalu berulang kembali AKU HARUS TEGAS dengan jadwal, “Mas kita kali ini tidak ke arah Gianyar, Ubud, Tampaksiring dll” kalo kuturuti bisa gempor ini supirnya… dan Bene mengangguk tanda setuju.. HARUS..!!