Senin, 25 Februari 2013

Ketemu Rm Mudji Sutrisno di pantai Kuta

Liburan kami selalu penuh makna... alias wajib dimaknai..
 
Hari terakhir liburan kami di Bali pada bulan Juli 2005 itu, kami pindah ke Kuta setelah 2 malam di Sanur. Di Kuta kami pinjam apartemen tante di Jayakarta.. selagi aku dan 2 mbak asisten RT-ku bersih-bersih apartemen, anak-anak dan ayahnya bermain-main di pantai..

20 menit kemudian aku dan mbak asisten RT ku  menyusul ke pantai di belakang hotel/apartemen.. lagi asik-asiknya main-main dan foto-foto.. tiba-tiba Vino membisiki aku... "Va, ada romo Mudji.. mintain berkat buat anak-anak..!"


Foto Keluarga.... bersama Romo Mudji Sutrisno, SJ

Dengan semangat dan tekad yang tak kenal malu aku mendekati beliau..

Aku, "Romo Mudji, kenalkan kami keluarga umat dari Malang..!"
Rm Mudji, "Hmmm..!" kelihatan beliau  bingung meskipun tetap tersenyum kepada kami.
Aku, "Romo pasti tidak kenal kami, tapi kami kenal Romo, mohon berkat Romo untuk keluarga dan anak-anak.."
Rm Mudji, "Iya, maaf ya saya tidak mengenal.. baik sini kita berdoa bersama.."

Setelah selarik doa dipanjatkan, satu-persatu dahi kami diberi tanda kemenangan oleh Rm Mudji..

Rm Mudji, "Sedang liburan bu? Saya juga ini lagi angon ponakan.." sambil menunjuk keponakannya....
Aku, "Iya Romo, mohon maaf mengganggu waktunya, maaf kami berpakaian se'ada'nya.."
Rm Mudji, "Lhaaah memang di pantai mau pakai baju apa.. asal kita tepat menempatkan ya ndak masalah."

Maklum waktu itu aku hanya memakai celana jojon dan tank-top.. Bisa dibayangin dong betapa repotnya ngumpetin beberapa bagian tubuh yang njendul tidak permisi... halllaaaahhh..

Akhirnya setelah sedikit berbasa-basi, Romo Mudji melanjutkan perjalanannya menyisir pantai Kuta.. Sambil iseng aku perhatikan dandanan beliau, khas Romo... 
Sepatu sandal dan tas kain bertuliskan "KOMPAS" Haaiyaaaaa...

Khas Romo deh, sepatu sandal + tas kain GRAMEDIA


GBU Romo..!! 

Libur vs Rumah Sakit

Di penghujung tahun 2003 itu, merupakan saat-saat paling melelahkan, dimana Lebaran dan Natal hanya terpaut pendek rentangnya..

Asisten RT mudik dan kembali ke rumah molor beberapa hari, yang artinya pekerjaan RT yang harus kukerjakan seorang diri semakin panjang daftarnya. Sedangkan anak-anak masih sangat tidak mandiri.. si sulung masih kelas 1 SD.. Gadis masih TK kelas A, Rafael 2 tahun..

Untungnya Yangkung berkenan datang ke Malang, menemani anak-anak.. Dalam periode itu pula kami harus kehilangan keponakan sebelum dilahirkan.. dan kesibukan lainnya sehingga aku harus PP nyupir SBY-MLG karena kesibukan itu.. di saat yang sama Vino sedang bertugas ke China untuk sekitar 3 minggu..

Karena penat dan kelelahan fisik, karena aku juga harus PP SUB-MLG untuk bekerja.. maka dengan modal nekat aku putuskan untuk liburan ke Bali dengan anak-anak, segera setelah Vino datang dari China. Asisten RT kuberitahu kabar ini H-30jam.. :)

Hanya ada waktu 24 jam untuk Vino beristirahat sebelum keberangkatan kami tanggal 21 Desember 2003 itu. Tapi tekad dan semangat sudah bulat.. kami sangat menikmati perjalanan liburan kali ini... kayaknya selalu deh :p

Pendeknya, setelah semalam di Bali.. Bene dan Gadis yang sebelumnya sudah batuk pilek alhasil semakin jegrung-jegrung.. Untungnya di sebelah hotel kami menginap (Harris Hotel, Tuban - Bali) ada Klinik Kimia Farma jadi liburan kami sedikit 'beda' dengan adanya agenda berobat.. :)

Belum selesai sampai di situ, karena kami tidur di 1 bed besar, maka tugasku dan Vino adalah menjadi pagar agar anak-anak tidak jatuh, tetapi tingkah anak laki-lakiku kalo tidur sangat over acting, akibatnya... sekitar pk 02:00 terdengar bunyi BHHHRUUUKKK... dan huaaaa huaaa Gadis menangis kencang.. Gadis terjatuh karena ditendang Bene/Rafael saat tidur..

Karena merasa Vino dan mbak asisten sudah menangani kasus itu aku kembali pulas. Hanya sesekali aku terbangun. Paginya aku baru sadar bahwa luka Gadis lumayan parah, karena masih berdarah dan basah.. akhirnya kuputuskan untuk ke UGD RS.. yang kuingat ada di jalan yang sama dengan kos-kosanku dulu.. ternyata lokasi RS pindah, masih di jalan yang sama TAPI tepat di depan kos-ku.. WOW

Wah terjadi kehebohan luar biasa di ruang UGD, dokter jaga bilang sebenarnya tindakan kami ke UGD sedikit terlambat, dokter berharap jaringan masih 'hidup' sehingga kulit yang terkoyak masih bisa tersambung secara alamiah mengingat kami baru ke RS lewat dari 12 jam, maklum luka di dagu anak gadisku.. kasihan kalo menimbulkan cacat..
Gadis yang secara insting tahu dia akan mengalami 'sesuatu' yang menyakitkan, berteriak-teriak norak.. 
Suster, "Hayo Gadis, tenang ya.. anak cantik..."
Gadis, "Hoooaaa hoaaa, nggak mau.. aku nggak cantik..!!"
dan seterusnya..

Setelah pembedahan... :)

Akhirnya Gadis di'bungkus' dengan selimut untuk mengurangi 'pemberontakan'nya.. dan dokter berhasil melakukan suntikan anastesi ke dagunya.. setelah itu tangisnya mereda.. dan dokter sukses menjahit dagunya.. dan memberikan plester sampai luka itu siap dibuka..

2 tahun kemudian, ketika kami sekali lagi berlibur bersama 2 mbak asisten RT ke Bali, sekali lagi anak-anak mengalami batuk-pilek yang sangat mengganggu.. dari pada demam kami pun berinisiatif membawa ke RS, diantar seorang teman yang berdomisili di Sanur, dekat hotel tempat kami menginap..

Ternyata, kami diantar ke RS yang sama seperti 2 tahun yang lalu (saat Gadis harus dijahit dagunya...) Untungnya batuk-pilek anak-anak hanya ringan saja, sehingga liburan pun berlanjut.. hatipun tenang..

Note : 
sejak tahun 1998 aku mulai mengikut sertakan Bene dengan program asuransi.. dimulai jaminan kesehatan dan beasiswa.. memang sedikit 'memaksa' untuk kondisi keuangan kami saat itu tapi ketika mengevaluasi kembali ternyata dengan mengikuti program asuransi kami banyak ditenangkan karena sebagian resiko kami turut ditanggung perusahaan asuransi. 

Demikian pula ketika perusahaan tempatku bekerja memberikan jaminan kesehatan berupa uang tunai, uang tsb kupergunakan sebagai pembayaran premi untuk kami sekeluarga, sehingga sangat meringankan beban kami. Apalagi perusahaan suami tidak memberikan jaminan kesehatan yang memadai..

Sekarang, mengikut sertakan anak-anak ke dalam program asuransi adalah wajib bagi kami.. untuk masa depannya..

Sabtu, 23 Februari 2013

Watjena..jena...watjena..jena.We are very happy wat jena...

Sekitar bulan April 2005 kami sekeluarga memutuskan ziarek (ziarah dan rekreasi) dan ayah sekalian kerja ke Solo dan Yogya..

Dari Malang kami berangkat pagi benar, karena akan lewat rute baru yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, yaitu melewati Batu, Jombang dan seterusnya.. Di Ngantang mobil sempat panas, karena ada sedikit masalah di tutup radiator... ayah ke bengkel setempat, kemudian perjalanan dilanjutkan..

Di tengah jalan anak-anak bernyanyi-nyanyi (mengikuti lagu di CD anak-anak yang mereka punya di rumah), lagu bahasa Inggris, dimana beberapa penggal kata adalah kata serapan... maksudnya diserap sesuai apa yang mereka dengar... suka-suka merekalah....





Watjena..jena...watjena..jena..We are very happy wat jena... terus aja muter lagu itu kayak kaset rusak..

Menjelang sore kami sampai di Solo, Bene sangat antusias menghafalkan kota-kota yang dilaluinya.. begitupun saat kami cek-in di hotel Quality Solo.. hotel yang cantik..

Malamnya hanya berempat dengan anak-anak, karena ayah rapat urusan kerja di luar hotel.. jadinya kita nyiapin stok makanan dulu, habisnya segan ah harus angon 3 anak-anak di kota yang belum kukenal betul.

Keesokan harinya, kami mencari Gereja (rasanya ini termasuk awal kebiasaan kami) untuk sekedar sowan di rumah Tuhan dan berdoa. Maka mampirlah kami ke Gereja di Jl. Slamet Riyadi ini..

Kamis, 21 Februari 2013

Pernah gak belanja ketiban manekin?? sakit tau..!

Kami suka pergi-pergi, jalan-jalan dan segala yang ada di dalamnya.. (kecuali waktunya bayar).. Mulai dari browsing hotel, tiket murah, wisata boga, aktifitas yang memacu adrenalin, seni, pantai sampai urusan beli-beli..

Kami tidak fanatik harus ini harus itu.. Nginep di hotel bintang 5 pernah, sampai homestay (dulu sih) sampai di biara.. kita jabanin... pokoknya dinikmati..

Juga urusan belanja untuk diri sendiri maupun oleh-oleh.. Pernah suatu kali, saat aku dan teman kantor (Vita) tugas ke Solo... 

Setelah kelar urusan kerjaan, kami buru-buru ke PGS, Pusat Grosir Solo.. yang saat itu lagi booming trend Batik.. tidak mau kalah kami pun mulai melangkah, tak kenal lelah..weeee

Naik turun lantai, keluar masuk kios, pilih ini itu, inget-inget titipan si A/B/C.. Akhirnya sampailah pada titik akhir kekuatanku..

Seperti biasa, jalan-jalan di toko/pasar/mall selalu berakhir dengan kelelahan, lunglai, tepar dan sejenisnya... scor 1-0 untuk pasar..!!

Sedang asik-asiknya Vita memilih beberapa pakaian, aku mlipir cari pojokan, dan lumayan nemu dingklik.. sambil pura-pura sibuk milih.. karena aku sudah memutuskan..CUKUP.. di kios ini kami lumayan banyak dapat beberapa item yang dibutuhkan.. yess sambil menghirup napas kebebasan, karena bisa selonjor..

Meskipun banyak melakukan transaksi di kios ini herannya si mas tetep aja diskonnya irit.. keras kepala..!!  

Ooo ngerti aku kenapa manekin bisa jatuh... liat aja caranya Vita pilih-pilih baju... BRUTAL :)

Lagi seru-serunya mereka (Vita dan si Mas) tawar-menawar.. aku pun sibuk ngayal.. (jorok).. tau-tau... BHUK..!!! ada yang jatuh menimpa kepalaku.. alamak ada tubuh kaku termutilasi sukses jatuh njedhot kepala... MANEKIN...!! benjol deh..

Dengan gaya minta dikasihani, aku minta extra diskon ke pemilik.. tapi naas tetep aja gak ada diskon.. hanya senyum simpul lihat aku garuk-garuk kepala, gak lucu..!

Moral dari cerita ini : kalo benjol jangan digaruk :P

PAS... don't try this at home

Menurut kamus online, arti kata PAS adalah tidak lebih tidak kurang.. dan sepanjang pengetahuanku memang begitu..

Sehubungan dengan kata PAS, akhir-akhir ini aku senang menggunakannya untuk plesetan jika terlambat..

Contoh kejadian PAS yang pertama,
Ketika kami berombongan dengan teman kantor menghabiskan masa liburan di Bali, Januari 2007. Setelah urusan duniawi beberapa hari sebelumnya, kami bermaksud menghadiri misa Minggu, kebetulan seorang romo sahabat kami mengundang untuk mengikuti misa yang akan dipimpinnya di stasi/kapel di Tegaljaya..

Malam sebelumnya sih sudah ditunjukin dimana letak belokan menuju kompleks Tegaljaya, tapi sudah bablas 3x.. salah melulu, sedangkan misa di Gereja lain jelas tidak mungkin, karena sudah pk 08:00 malah sudah lebih.. Akhirnya ketemu juga pengkolan dimaksud... dan kami pun bergabung dengan umat lain.. terlambat pasti.. tapi benar dari sound system terdengar suara Rm Ray membacakan Injil..

Di akhir misa kami bergegas pulang tanpa bertemu dengan Rm Ray, karena seorang rekan sakit dan hampir pingsan. Melalui hp aku beritahukan kalo kami tadi join misa beliau.. Tapi beliau tidak percaya karena saat Perecikan Air Suci (Asperges Me), dimana romo berkeliling di antara umat sambil mereciki  air suci, romo tidak melihat rombongan kami.. 

Pembelaanku saat itu, "Bener romo, kita dateng kok, kita datengnya PAS... PAS Injil dibacakan.." :)
Romo, "Pantes..!!"

Pengalaman berikutnya adalah saat aku dan keluarga ingin mengikuti Misa Minggu di Gereja Palasari, pada bulan Desember 2007

Karena kelelahan perjalanan di hari sebelumnya, kami bermalam di Banyuwangi, karena masih keenakan merasakan bantal hotel dan sunrise di selat Bali.. kami terlambat menyebrang ke Gilimanuk.. dan efek domino terjadilah, kami terlambat menghadiri Misa.. padahal kami belum familiar benar dengan jarak tempuh dari Gilimanuk sampai dengan Gereja dimaksud...

Dan seperti sudah diduga, kami masuk gereja PAS... PAS HOMILI... ya ampun.. mana romo menggunakan bahasa lokal, Bahasa Bali.. lengkap sudah dosa-dosaku...

Gereja Palasari

Dosa berikutnya adalah yang terjadi Februari 2011 yang lalu... semuanya terjadi di Bali rupanya... meskipun beda gereja..

Minggu pagi sampai siang kami sudah agendakan akan join rafting di Telagawaja... lumayan jauh ya.. karena aku sudah pernah ikutan yang di Ubud jadi aku mau rafting asal di tempat lain.. centil

Sampai dengan tengah hari kami di sekitar Karangasem, dan dalam perjalanan pulang kami 'mampir' Ubud.. (mampir = parkir di pasar Ubud, belanja aksesoris dll, ketemu temen SMP, mampir di beberapa spot untuk foto-foto..) dan baru balik ke Denpasar.

Tidak dinyana (harusnya sih udah tahu..) di Kuta area Minggu sore itu macet.. cet.. cet..
Berdasarkan jadwal rasanya sudah gak mungkin ikut misa lainnya.. too late..

Kepanikan mulai melanda, rasanya selama ini aku sudah komit untuk tidak meninggalkan misa karena alasan jalan-jalan.. tidak lagi... jangan lagi..

Akhirnya dengan metode jarimetika, disimpulkan bahwa kalo mampir ke hotel ganti baju dll, aku akan semakin terlambat, diputuskan... ganti baju di mobil, dandan sedikit.. tapi ya ampun tidak bawa sepatu.. akhirnya pinjam sendal teman yang lebih 'pantas' (tetap gak pantas sih karena namanya tetap sandal)..

Akhirnya dengan berlari-lari tak kenal malu.. aku masuk Gereja FX Kuta.. tahu dong rasanya telat bagaimana?? Badan keringetan karena cemas.. begitu masuk, clingak-clinguk cari tempat kosong.. dan duduklah aku dengan rasa malu yang begitu...

Oopss baru terasa sekian menit kemudian, dinginnya air-con... srengggg... dan homili Romo dalam Bahasa Inggris pula.. jedhaaarrr...!!! Dihukumlah aku..!
 


Bayar sendiri mang..!!

Satu kali dalam perjalanan dengan pesawat dari CGK menuju SUB.. Kami bersama beberapa orang model yang mengeluarkan seluruh stok kakinya alias juangkung-juangkung.. celana pendek atau rok mini.. dan lambaian bulu mata palsu..
Rombongan model tersebut boarding terakhir, yang alhasil bak peragaan busana ketika mereka memilih-memilih kursi..
Yang agak ajaib adalah rupanya 1 orang dari mereka No Show.. dan daripada rugi (mungkin) 1 dari mereka (mungkin manajer ato apalah) meletakkan 1 back pack di salah satu kursi yang kosong dan diikat sempurna dengan seat belt..

Jadilah ingatan isengku melayang pada style penumpang angkot, jika bawaannya banyak, maka sang supir angkot akan menarik 1x biaya penumpang.. wkwkwkwkw...


Bayar sendiri..!!

Sandal teplek andalan..Sandal teplek andalan

Mirip dengan si kacamata.. jika ditanya alas kaki andalan apa yang kami kenakan saat jalan-jalan...?

Semakin akrab menjejak bumi, semakin nyaman menopang tubah kami yang semakin menggelembung. Semakin riang jari bergoyang.. itu dia yang kami kenakan..


Jika selama Senin-Jumat wajib memakai high-heel ato sejenisnya, kali ini makin njeber kaki menapak.. nyaman bumi dipijak...





Jika ada yang komplain mengapa sepatu semacam itu dipakai di gunung, pantai, bahkan pasar..?

Jawabnya : terserah aja... kami konsisten sebagai generasi keras kepala :)

Yang penting enak dan nyaman dipakai, apalagi jika harganya terjangkau..





Rabu, 20 Februari 2013

Arti KACAMATA bagi liburan kaum MANULA


Disadari atau tidak usia jalan terus meskipun di jalur lambat.. Gangguan-gangguan mulai menyertai di tiap perjalanan.. intinya tidak semerdeka kala muda dulu..



Dulu sangat tidak betah kalo harus repot-repot pake jaket, celana panjang dll.. seragam pergi-pergi cukup celana pendek, kaos oblong..

Sekarang?? mana berani macam itu, harus siap-siap scarf, syal, pashmina, sarung Bali.. Dulu paling sebel kalo tercium bau minyak-minyakan di kendaraan umum.. sekarang wajib bawa meskipun yang tidak menyengat aromanya.. rempong

Untung dunia fashion juga terlibat (halah dipas-pasno) syal ato scarf sekarang cantik-cantik, jaket pun diganti cardigan jadinya masih sedikit terselubung ke'manula'an ini.. singlet pun tampil cantik dengan tank top aneka model, intinya sama.. supaya perut tertutup, udel nggak kemasukan angin..wkwkwkw

Aksesoris yang dibawa pun juga nambah.. kacamata..!! selain sunglasses centil.. kacamata adalah wajib..!!




Jadi ingat pengalaman Renny yang panik tiada tara karena kacamatanya raib sesaat sebelum masuk pesawat ketika kami liburan di tahun 2009.

Juga Deni, yang gagang kacamatanya (Dior ya?) yang patah di Karimunjawa... mendadak mati gaya, dan harus beli baru sebelum agenda trip berikutnya tersusun..

Akupun tak kenal ampun mengalami musibah kacamata, ketika dalam perjalanan menuju bandara tiba-tiba gagang kacamata patah.. alhasil sebelum buta aksara dan menambah beban pemerintah, terpaksa beli kacamata baca di optik di kota LAWANG.. :) daripada liburanku bersama mas Ben (ABG ku) ke Bali porak-poranda..

Tidak kalah heboh, kacamata rupanya diincar juga sama monyet-monyet di Uluwatu, demikian yang dialami Bu Vero teman kantorku, yang kacamatanya rusak gara-gara disahut monyet Uluwatu. Sang monyet sukses merusak mood.



Dukanya naik pesawat ON TIME

Memiliki kartu kredit jenis tertentu kadang menguntungkan.. tapi asal gak telat bayar, si CC ini layaknya malaikat.. berlebihan.. :)

Beberapa kali karena fasilitas dari CC ini aku bisa tenguk-tenguk di VIP Lounge sambil ngopi ngeteh nyemil sampe mbubur.. kenyang... wkwkwkw

Juga membuang isi perut supaya beban pesawat sedikit ringan.. yieeekss

Ketika Februari 2011 yang lalu, saat itu aku dan Deni check out dari hotel sekitar pk 06 lebih, kemudian menunggu taxi yang akan membawa kita ke bandara.. untung jarak hotel dan bandara hanya 10 menit saja..

Tapi kami tetap tidak sempat sarapan, hotel budget yang kami inapi membuka lapak untuk  breakfast nya terlalu siang.. jadi harapan satu-satunya bisa breakfast di VIP Lounge.. wkwkwkw pengiritan.. maklum di akhir liburan dompet sudah terpatri secara otomatis... wkwkwkwk

Setelah check in dll.. kami madhep mantep ke lounge, yes ada si hitam manis kopi Bali... tuang-tuang siap seduh.. plus beberapa potong gorengan.. belum juga si kopi sedikit hangat.. sudah ada panggilan untuk boarding..

Hahh?? kalo dibuang mubazir, dengan tekad tak kenal malu kami bungkus beberapa gorengan itu dan memaksa si hitam meluncur di bibir, mulut dan tenggorokan.. wow panassss... setelah itu kabur... sambil tak henti-hentinya ngomel..   

Delayed ngomel... on time ngomel juga...repotttt...!!

Bagaimana rasanya ditinggal Pesawat??

Sekitar tahun 1994 yang lalu, adalah pertama kalinya (dan semoga yang terakhir) aku ditinggal pesawat..

Ketika itu aku masih ada sedikit urusan di kantor lama, karena belum ada staff fix yang menggantikan aku sebagai paymaster..

Setelah tugas selesai akupun bergegas meluncur ke pusat kota menuju ATM untuk tarik uang (yang saat itu ATM masih merupakan barang langka) dan kembali lagi ke eks kantor di daerah Nusa Dua, untuk berikutnya meluncur ke Bandara Ngurah Rai.. rute yang aneh.. :(

Tapi apa daya, ternyata konter cek-in sudah tutup.. paniklah aku.. dan petugas bandara menyarankan untuk naik pesawat berikutnya dengan menggunakan tiket yang sama.. ya sudahlah pokoknya pulang.. tiba-tiba aku membaca ada nomor penerbangan baru 3 digit numeric + 1 alphabet.. dari DPS menuju SUB... aneh ya??

Dengan PD aku menghadap, tiket diterima (tanpa additional charge) dan dipersilakan menunggu di salah 1 gate... tak lama kemudian terdengar panggilan untuk masuk pesawat.

Ternyata penumpangnya hanya 7 orang..!! Haitss
Dengan diantar mobil kijang kami menuju lokasi pesawat diparkir.. dalam hati aku sudah berdoa, jangan naik pesawat yang 'itu', yang ada di pojokan, pesawat kecil lengkap dengan baling-baling sebagai aksesoris :)

Ternyata doa orang panik tidak dikabulkan, itulah pesawatku.. 

Seingatku, kami boleh duduk di sembarang tempat, kursi penumpang sudah mulai tepos, tapi masih ada seat belt lengkap.. saat itu kami penumpang masih mendapatkan jatah snack.. pesawat berbadan mungil itu layaknya antar jemput karyawan.. beberapa kali pesawat mengalami goncangan, aku yang sedang pilek berat, sempat sesak napas karena tersedak lendir... (sensor)

Astagaa... bukan karena kengerian naik pesawat kecil yang mengancam jiwa.. tapi ya itu tadi.. nyaris gagal napas.. 

Sambil merenung meratapi nasib, bahwa ternyata ini pengalaman kedua dalam 3 hari ini aku "tertinggal". Kenapa? karena untuk menghemat biaya (bego, padahal kan dibayari eks kantor), Sub-Dps aku naik bus super eksekutif.. tapi karena salah jadwal, sampai di terminal bis-ku sudah berangkat 1 jam yang lalu..  

Nasib..!!

DELAYED oh DELAYED

Kalo ditanya pekerjaan apa yang paling menyebalkan? Rasanya semua sepakat menjawab menunggu... nunggu apa? apa aja salah satunya nunggu keberangkatan pesawat..

Gara-gara delayed, pernah punya pengalaman paling konyol ketika harus bertugas ke Solo via Yogya pada tgl 23 Oktober 2008, flight yang dijadwalkan berangkat pukul 07:00 sudah diworo-woro delayed..pk 08:00
kalo mau lihat ke belakang tentang persiapanku sejak sebelum subuh, harusnya boleh dituntut maskapai ini.. tapi udah terlanjur bongkar lapak..kasian..

Karena start dari Malang, aku harus pesan travel.. karena penerbangan pk 07:00 pihak travel anjurkan untuk 'diangkut' pk 03:00 karena kondisi Lapindo yang unpredictable.. alright.. aku bangun pk 02:00 masak air panas buat mandi, minum teh dan makan mie instan 1/2.. enak? tentu tidak..!!

Setelah travel datang perjalanan ke Bandara Juanda dimulai setelah jemput beberapa penumpang lainnya. Tiba di bandara konter cek-in baru saja dibuka, tapi sudah diinformasikan pesawat delayed.. menjadi pk 08:00.. untuk merintang-rintang waktu, kita menikmati sajian di VIP Lounge Bandara fasilitas dari kartu kredit yang aku miliki.. udah deket pk 08:00 tidak ada panggilan.. akhirnya kita merapat ke gate yang dimaksud.. tapi setelah screening barang bawaan.. kok langsung diminta register untuk dapet lunch box.. ada apa gerangan.. wow...delayed nya tanpa batas waktu..

Pendek kata, beberapa penumpang yang punya agenda URGENT aku lihat mulai mencari alternatif flight lain menuju Yogya.. yang cuma ada 1 saja sore harinya... 

Akhirnya panggilan masuk pesawat pun berkumandang merdu... tapi? kenapa cabin crew sibuk banget mondar-mandir ke ruang cockpit.. akhirnya setelah menunggu 45 menit dalam pesawat, ternyata kamu ketahuan.. pesawat tidak laik terbang.. yaa bubar jalan deh para penumpang.. antre lagi untuk dapat reimburse harga tiket + airport tax.. widiiihhhh

Pengalaman lain pada tahun 2006, bersama anak-anak kami bermaksud terbang ke Mataram - Lombok karena ada kerabat yang menikah..

Bagi aku ini adalah pengalaman pertama terbang dengan 3 anak saja..!! Yangkung yang tidak tega, ikut mengantar sampai ke dalam bandara (saat itu di Bandara lama, masih bisa sebelum masuk ke waiting room)

Karena delayed lebih dari 1 jam.. kami mulai laper, tahu dong harga makanan di bandara itu layaknya lintah darat... (berlebihan deh..) daripada uang saku habis buat makan di bandara, sedangkan MG dan Raf makannya masih suka gak habis.. jadilah makan sharing... hiks kasiaaan ya... ya udahlah daripada masuk angin..

Selagi tunggu pesawat, apa yang dilakukan anak-anak itu.. ya pastilah nakal maksimal lari-larian sana-sini.. tiap kelihatan ada pesawat Lion mereka teriak, itu pesawatnya dateng..! Raf dengan sok tahu berteriak lantang "udah kita naik Lion yang itu aja Bun..kesuwen"

Awal tahun 2007, ketika aku dan teman-teman kantor habis berlibur di Bali.. terpaksa harus tunggu sekitar 1 jam.. tidak disangka kami juga bertemu beberapa teman yang akan terbang kembali ke Surabaya dengan maskapai yang berbeda juga delayed tanpa tahu penyebabnya.. pendek kata semua penerbangan delayed.. hadehhh ada apa gerangan??? Ternyata setelah diselidiki oleh seorang teman dalam rombongan yang mendapat gelar Miss Complain.. baru deh ketahuan bandara harus steril.. RI 2 mau mendarat.. hadehh nasib rakyat jelata..mlipirrrr.. sambil bongkar oleh-oleh sate manis dimakan sendiri..

Tahun 2012 yang lalu dimana aku mengemban misi besar, mengawal mama papa mengikuti tur ziarek ke Eropa. Banyak sekali pertimbangan untuk menghindari rasa lelah yang tidak perlu. Salah satunya adalah penerbangan domestik Sub-Jkt kita atur 2 hari sebelumnya sudah di Jakarta, agar kita bisa ikut rekoleksi calon peserta..dan tidak kelelahan. Akhirnya dipilihlah penerbangan dari maskapai kelas 1 negeri ini.. 

Tapi kalo berjodoh dengan yang namanya delayed ya apa boleh buat. Karena  sudah bersahabat baik dengan gadget, maka update informasi mengenai dunia antah berantah pun tak kenal waktu.. Meskipun siang harinya sudah membaca bahwa ada penumpang SQ yang terpaksa harus diturunkan di CGK dalam perjalanan ke Aussie karena sakit.. tetap aja gak ngeh bahwa itu akan berimbas pada flight kami.. yang nota bene last flight dari SUB.. 

Penerbangan mengalami penundaan sekitar 1 jam lebih.. dan announcement dari ruang pilot mengatakan, bahwa keadaan ini dikarenakan adanya kondisi force majeur di bandara CGK tadi siang bla bla bla penurunan penumpang SQ karena kondisi darurat seperti berita yang aku baca tadi siang waduh....!! hebatnya lagi, kami sampai Jakarta sudah berganti hari.. hiks












JAWA TIMUR - Bromo di musim kemarau..



#4 Mojokerto
24 Maret 2012


Dalam perjalanan menuju Mojokerto, kami mampir untuk makan siang di suatu resto antara kota Jombang – Mojokerto, MG si tengah yang cyber minded mulai mencari-cari di intenet kira-kira apa yang bisa kami kunjungi di sisa hari itu di kota Mojokerto.

Sebenarnya Mojokerto bukanlah kota yang asing bagi aku dan masa kecilku. Karena dulu tiap kali Lebaran, keluarga besarku selalu berkumpul di rumah Mbah Buyut dan kita nyekar di makam keluarga di Trowulan. Jadi aku lumayan ingat bahwa di kota ini kita bisa melihat/mengunjungi candi-candi ex Kerajaan Majapahit.. 
Yuk kita mulai :
@Sleeping Budha

Sleeping Budha
Lokasi terdekat adalah Sleeping Budha.Yang terletak di Desa Bejijong dan merupakan Patung Sleeping Budha terbesar ketiga di Asia tepatnya berada Maha Vihara Majapahit


Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu
Tujuan berikutnya adalah Gapura Bajang Ratu atau juga dikenal dengan nama Candi Bajang Ratu.

Entah mengapa jadi teringat cerita Mbah Putri (Alm), beliau mengatakan kalau sedang hamil mending tidak usah ke candi ini, karena percaya atau tidak anak yang akan dilahirkan akan cacat (cebol/seperti bajang), hadeeeh kalo untuk masalah begini-begini mending menghindar lah, daripada kenapa-kenapa..

Kompleks candi ini menurut kami sangat fotogenic, warna bangunan candi yang merah karena terbuat dari batu bata (kata guru sejarahku dulu -Bu Tarti-, khas peninggalan Majapahit) dan lingkungannya (pohon, rumput dan awan) merupakan perpaduan yang harmonis..  




Candi Tikus
Situs berikutnya yang kami singgahi adalah Candi Tikus, pada awal diketemukannya candi ini merupakan sarang tikus, sampai sekarangpun masih menjadi perdebatan fungsi Candi ini di jaman Majapahit, apakah sebagai pemandian atau tempat penampungan air bagi masyarakat Majapahit kala itu.


Kemudian kami menuju ke Kolam Segaran, di kolam ini teringat cerita Mbah Kakung, dimana raja-raja Majapahit kala itu, untuk menunjukkan kebesarannya setiap kali usai jamuan makan raja melempar peralatan makan yang terbuat dari logam mulia ke kolam ini, tapi ternyata sudah disiapkan jaring, dimana setelah jamuan usai jarring diangkat, peralatan makan dan pesta pun terangkat pula. Tapi gosipnya beberapa tahun yang lalu rakyat desa sekitar banyak yang menemukan barang-barang berharga di kolam itu, yang konon kabarnya lolos dari jaring pengaman.. aih aih

Kolam Segaran
Lokasi Berikutnya adalah Pendopo Agung, dulu waktu aku masih SD tiap kali habis sungkeman Lebaran selalu diajak ke sini, untuk pertama kalinya aku melihat buah Mojo, yang menurut legenda adalah awal nama kerajaan Mojopahit. Pertanyaan-pertanyaan kami yang khas anak-anak dijawab dengan sabar oleh Mbah Kakung (alm) yang juga ahli ke-purbakala-an khususnya tentang sejarah Majapahit.Menurut buku panduan yang kami beli di Reception, dikatakan bahwa disini pulalah tempat Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa.


Sisi lain dari Pendopo Agung

Lokasi terakhir adalah Museum Trowulan – Pusat Informasi Majapahit, karena hari sudah menjelang senja tidak banyak yang sempat kulihat selain situs bangunan rumah penduduk jaman kerajaan majapahit.. beberapa arca.. yang semuanya membangkitkan semangat dan minatku terhadap arkeologi.. 

Museum Trowulan – Pusat Informasi Majapahit
Sejenak terlintas bahwa aku pernah bercita-cita menjadi seorang Arkeolog, tapi karena tidak mendapatkan informasi yang benar dan jelas akhirnya aku harus merelakan dan melupakan keinginanku itu..

Ahay…. setelah dipikir-pikir aku sudah mulai nemu benang merahnya, kenapa aku suka sekali dengan Candi, cerita-cerita sejarah dan sejenisnya dan sekarang yang lebih menjadi-jadi aku sangat berminat terhadap rumah-rumah tua… tidak termasuk dengan hantunya tentu..