Kamis, 30 November 2017

Mencari hatiku yang pernah tertinggal di Solo

Setelah cukup beristirahat, dan setelah sarapan.. Didik kakak kelas kami di SMA St Maria datang.. kamipun segera check out dan menuju stasiun. Tujuan kami adalah Kota Solo.
 
Ini merupakan pengalaman pertama kali melakukan perjalanan Yogya - Solo menggunakan layanan moda transportasi komuter Pramex. Karena pengalaman pertama, kami pun salah pintu masuk.. ngookk.. untung petugas memberitahukan, bahwa kami harus membeli tiket dari pintu keluar (jika turun kereta dari Sby.. musti belok kiri.. nah disitu lah) dan pihak petugas yang kasihan, mengijinkan Sigit dan Didik melipir menuju loket penjualan tiket di sisi lain dari stasiun, dan masuk melalui akses yang salah sehingga kamipun menunggu datangnya kereta di lokasi yang tepat.. hehehe..
 
Sekitar 1 jam akhirnya kereta kamipun datanglah.. aseeek..

 
 
Perjalanan dari Stasiun Tugu sampai Stasiun Balapan memakan waktu sekitar 1 jam.. tiba di Stasiun Balapan.. Sigit segera mencetak tiket yang akan digunakan kembali ke Surabaya tengah malam nanti. Nah.. rupanya ada 1 titik yang dirubung banyak eks dan calon penumpang.. ternyata sudut tempat colokan yang disiapkan untuk mengisi daya baterai.. bergabunglah aku, karena daya hp ku yang sudah melemah.. sambil mengamat-amati perubahan yang nyata tampak di beberapa stasiun dan KA di masa pemerintahan yang sedang berlangsung.. eh iya kota ini kan kota asal bapak presiden idolaku.. idolamu juga?
 
Keluar dari stasiun, tujuan pertama kami adalah check in di Novotel Solo.. gaya? Memang..!! karena sudah niat.. ketika browsing sebulan lalu, aku dapat rate yahud dari salah 1 website booking online.. *tersenyum
 
Ketika sampai hotel kami sedikit cemas, karena belum jam cek in yang wajar.. tapi apa salahnya sih dicoba.. dan ternyata.. pihak hotel mengijinkan kami early check in... aseek, sehingga kami bisa menyimpan luggage kami, dan cuci muka sedikit biar lebih cantik... pret
 
Sebelum check in, aku titip salam ke GM hotel yang merupakan rekan sejawat ketika bekerja di satu Klub Golf di Surabaya.. besok akan aku cek.. apakah salamku disampaikan/tidak..
 
Tujuan pertama kami hari itu adalah per-kambing-an.. yaa.. kami menuju ke Sate Kambing, Sate buntel di Jalan Tambak Segaran, aahhh nikmatnya tiada taraaaa... lupakan sejenak makanan pantangan dan sinyal ninu-ninu.. *huks usia paruh baya, don't forget.
 
Karena waktu kami di Solo tidak panjang, maka tujuan berikutnya adalah Pasar Klewer.. Sigit merasaa terpanggil membelikan daster batik untuk sang Ibu.. demikian pula aku, titipan dari ojob untuk mama mertua.. ketika daster-daster berpindah tangan.. kami lanjut ke Kampung Batik Kaoeman.. suka dengan kampung hunian yang jadul ini.. kelihatan ayem, setelah mendapatkan kemeja ABG untuk anak-anakku dan si Jo.. kamipun lanjut ke keraton, tapi salah jadwal deh.. gapapalah yang penting bisa beristirahat di teras keraton, sambil memperhatikan aktifitas anak-anak muda yang berburu sudut terbaik untuk hasil fotonya, kami cukup leye-leye sambil beli kipas dari si mbok sepuh.. *ga penting ya.. wkwkwk
 
Trus kemana lagi... kamipun melakukan dancing on the street di depan kantor Walikota Solo.. malu? kayaknya yang malu hanya Sigit dan Didik.. sedangkakn aku dan Deni benar-benar sudah nir-malu.. *bahnoooo
 
Selanjutnya menyesal, karena sebenarnya di seberang lokasi kami berfoto adalah Ps GEde pusat segala penganan asik.. yaaah mendadak blank.. lali kabeh..
 
Setelah aktifitas gak penting barusan, kami ke toko oleh-oleh Orion kulakan titipan roti kasur, abon dll.. nggak ding bohong gak kulak kok, cuma beli secukupnya aja.. hehe
 
Tidak cukup sampai di situ, kami lanjut ke RM Kusumasari untuk menikmati selat Solo... eduuunnnn dan kabar baiknya kami ditraktir Didik.. tengkyu broooo. Dari sini Didik memutuskan kembali ke Yogya, dan drop by di Stasiun Balapan.
 
Dalam kondisi kekenyangan kami bertiga kembali ke Hotel, setelah mandi.. kami pun menuju cafe 3 tjeret.. dinner.. ya ampyuuuunnn...
 
Di Cafe yang ngehits di sosmed ini, kami memilih nasi kucing dan lauk aneka macam.. teteeeep... tidak terburu-buru kami sungguh menikmati malam kami di Solo, bener-bener GGGendeng...
 
BAru keluar 5 langkah dari Cafe kami memutuskan belok di hotel sebelah.. karena hotel Heritage ini memiliki interior cafe yangn bernuansa jadul... aah suka.. habislah kami berfoto dan konser dengan bas betot keren... menu yang kami pilih adalah french fried dan wedang jahe... bener-bener menu eyang putri... sambil menyeduh wedang jahe, kami mengkalkulasi hutang piutang trip kami... biar kelar trip semua clear... hahaha


 
 
Menjelang tengah malam kami berjalan kaki kembali ke hotel.. dan Sigit berkemas ke Stasiun untuk kembali ke Surabaya..
 
Setelah melepas 1 per 1 teman kami, kamipun pulesss..
 
Seletih apapun kondisi fisik kami, bangun subuh tidak bisa dihindari.. sebelum meninggalkan hotel aku dan Deni pun menikmati makan nasi liwet di depan hotel, lesehan.. nasi liwet plus air mineral kami berdua HANYA dikenakan harga sangattttt luar biasa yakni #duapuluhtigariburupiah..
 
Sebelum meninggalkan hotel, akhirnya aku pun sempat ber-say hi dengan GM hotel..  naah ternyata salamku tidak disampaikan... hmmm
 
Selanjutnya perjalanan 1 hari di Solo harus diakhiri, tapi masihmampir bentaaar di toko oleh-oleh.. halaaah kober.. dan akhirnya untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Bandara Adi Sumarmo ini.. hehehe..
 
Ada sekelumit kisah.. MG mengirim pesan via WA ke aku, bahwa hari ini adalah pengumuman UN SMA.. yaaah.. *sedih, dia melampirkan satu link berita mengenai turunnya hasil UN SMA tahun 2017 ini, dan sebelum keluar announcement resmi dia bilang, aku jangan dimarahi kalo nilaiku elek... lhee lak mesti..
 
Akhirnya terdengar pengumuman bahwa flight kami dengan Lion Air yang membawa kami ke Surabaya delayed.. tapi.. seperti biasa kami tidak sedang in a hurry, jadi kami nikmati saja malah kalo perlu beri waktu delayed yang cukup agar kami bisa menikmati makan siang dengan tenang.. dan menghibur momongan kami, para manequin berbaju batik bermuka lempeng... duaaaa.. see you SOLO i'm gonna miss you..
 
 
 
 

Selasa, 28 November 2017

Jogya bersama [bakal] GGG

Setelah satu persatu teman check out dari hotel.. tinggal kami bertiga.. aku, Deni dan Sigit.. Deni sudah arrange untuk sewa mobil dari geng ponakan.. Jogya mendung dan beberapa saat hujan rintik.. kami memutuskan untuk ke Tempo Gelato yang berlokasi di Prawirotaman.. tapi aku memutuskan tidak.. karena readang tenggorokan ini masih belum bisa diajak kompromi untuk menikmati segala kudapan yang merangsang gatel.. aah sayang banget..
 
Selesai dari Tempo Gelato, kami lanjut ke Kopi Klotok di Pakem, ooh takjub banget dengan bangunan rumah yang otentik, dimana pembeli harus antre di ruang makan yang menyajikan makanan rumahan yang fresh from the oven.. yang bersebelahan dengan dapur yang mengepulkan asap panas dari kayu bakar.. aaahh dapur item inget dapur di rumah mbah di Godean.. kami pun dengan tertib menyendok nasi, lodeh, tempe goreng dan sambal.. tidak lupa kami pesan pisang goreng, telor dadar dan teh tubruk... aaah nikmat sekali... dengan suasana rumah yang temaram.. tapi sangat ramai oleh pembeli yang mengular.. feelingku mengatakan tempat ini bakalan populer.. dan betullll...
 
Dalam perajalanan pulang akhirnya akupun tertidur pulas, baru terasa capeknya mana badan belum sehat.. jadi ketika Sigit mampir di toko oleh-oleh untuk membeli Bakpia Kuniasari.. aku tidak tergoda untuk membuka mata... tetap pulass..
 
Ketika Wimbo dan Datuk menghantar kami kembali ke Hotel.. aku pun lebih memilih untuk membersihkan badan dan kemudian istirahat.. hehehe..
 
Jadi extend 1 malam di Yogya ini benar-bernar tidak bisa dimanfaatkan dengan sangat baik.. tapi ya sudahlah...
 

Rabu, 22 November 2017

Bye Bye LBK-1

Setelah keseruan semalem.. beberapa di antara kami janjian untuk Misa Minggu.. sebelum pk 06.00 keesokan paginya kami sudah berkumpul di Lobby Hotel.. dan cuzz ke Paroki Kumetiran untuk mengikuti Misa Hari Minggu itu..
 
Ketika Misa dimulai.. duenngg misanya Bahasa Jawa kromo super inggil cenderung sastra banget, diksi-diksinya banyak yang blank.. akhirnya harus benar-benar konsentrasi untuk memahami sudah bagian mana dari Misa hehehe... mana batuk ini begitu menggila sampe-sampe Sigit menyodorkan therapy oil miliknya untuk meredakan rasa gatal di tenggorokanku.. tueeek
 
Usai Misa kami aslinya hang.. jalan kemana ini kalo mau balik hotel.. akhirnya dengan berbatik bak bubar apel pagi kami berjalan menyusuri paginya Yogya.. ketika sudah tiba di Malioboro.. kami memutuskan "SETOPPPP... kita naik andong yuukkk... !!" secara aklamasi Sigit, Regina, Puguh, Cisca menyahut "Hayuuuukkkk..!!" tapi foto dulu pliss di signage MALIOBORO yang ngeheitsss..
 
Akhirnya dengan menumpang andong kamipun diantar kembali ke Hotel, dan segera menikmati sarapan pagi di hotel bersama teman-teman lain yang sudah siap dengan aktivitas bebas hari ini...

Beberapa teman mulai berpamitan menyusul Arjo dan Dinie yang sudah bali kanan sejak kemarin.. huhuhu..

Setelah breakfast beberapa teman sudah bertolak ke Malioboro untuk belanja-belanja oleh-oleh.. Sedangkan aku, Renny, Dien dan Deni berhitung cepat jarak jauh dengan Dinie.. menghitung berapa dana tersisa dari LBK ini.. ketika jumlah sudah diketahui dan positif ada kelebihan dana.. kita putuskan untuk dikembalikan kepada peserta (setelah Refund sebagian kepad peserta yang batal) tapi dalam bentuk gift... apa itu.. kita cari yang khas.. yaitu batik.. lesgoooo

Kita segera meluncur ke Pasar Bringharjo.. menyibak keramaian pembeli dan penjual.. mengaduk tumpukan belanjaan dan akhirnya kamipun mendapatkan apa yang kami mau.. di satu sudut pasar... akhirnya kami pun memborong sejumlah peserta, daaan masing-masing mendapatkan 2 potong batik..

Segera setelah beres, kami pun kembali ke hotel membungkus dalam tas plastik.. daaan beruntung hampir semua peserta sedang ngobrol-ngobrol di lobi.. akhirnya LBK-1 ini ditutup dengan menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan di sana-sini.. dan bingkisan souvenir dari LBK-1 dari flash shop kami 1 jam yang lalu pun berpindah tangan... semua letih sekaligus hepi..

Ciao Sanmar87 peserta LBK-1 jika ada umur panjang kita lanjutkan di LBK-2

Selasa, 21 November 2017

Surprise di Gala Dinner

Sampai di hotel kami segera mandi dan berganti kostum putih-batik.. 

Tengah-tengah persiapan untuk gala dinner, ada WA masuk dari Raymond.. 
"lupa gak bawa kemeja putih...  masih boleh ikut gak?"
Halaaah tetep berangkat berooow...

Akhirnya kami pun berangkat ke Sasanti Resto.. dengan sedikit RHS kami koordinasi dengan penghuni mobil kecil supaya stand by  dan persiapan matang.. kami juga tidak lupa membawa gift, hadiah-hadiah lomba dan lucky draw bagi peserta..
 
Jeffry kami tunjuk sebagai MC dadakan.. ternyata masbro satu ini begitu matang dengan persiapannya, baju licin, sepatu kinclong.. memang pantas dia jadi MC flamboyan malam itu... benar-benar bintangnya MLM...



Di tengah speech selamat datang dari Jeffry.. kita menghadirkan seorang mistery guest... Bpk Guido.. tapi sayang baik Iramada maupun Basuki tidak bisa menebak clue-clue dalam games yang mengarah pada mistery guest kita... seruuu...





Belum selesai.. pihak resto menyiapkan surprise kecil bagi 2 orang alumni yang berulang tahun bulan April.. siapa diaaa??? Ya sang MC Jeffry dan Gee Hap.. ahhh dobel seruuu...



Setelah itu seluruh peserta menikmati hidangan makan malam sembari menyampaikan kesan-kesannya selama Lungo Bareng Kolas ini, pada dasarnya kita semua hepi dan tulus ikhlas buat LBK ini.. jadi semua senang lupa gontok-gontokan, selisih paham dll...





Masih takjub dengan beberapa teman yang meskipun tidak pergi dengan bolo-bolo SMA nya tapi bisa enjoy dan tekun menikmati seluruh agenda... seperti Regina... duhhh kagum aku..



Kemudian hadiah lomba foto mulai dibagikan, lumayan hadiah dimenangkan Deni, aku, Dien, Jocky dan foto terbaik dimenangkan oleh Demmy.. aah untung ada Demmy fotografer Sanmar87 tercintaaa selain Joe tentunya... hadiah-hadiah yang dibagikan merupakan sponsor dari teman-teman seperti dari Ameera Spa (Dien), Nadira Clinic (Dinie Martini), tupperware (Renny), souvenir Thailand (Jeffry)







Sebagai puncak acara pihak sponsor Rodex memberikan hadiah utama berupa menginap 2 malam di Hotel di Bali... waseeeekkk dan dimenangkan oleh Butek.. tapi karena 1 dan lain hal Butek meminta untuk diundi ulang daaaan pemenangnya kali ini adalah Helly.. peserta kesayangan mama Renny ini yang beruntung di banyak hal..



Sejak awal mendaftar, tapi tidak segera konfirmasi.. sampai dijapri banyak teman tetap tidak bergeming, karena Renny yang mengurusi tiket deg-degan aja kalo sampai Helly mau ikut tapi tiket sudah habis.. sampai suatu hari Renny berhasil 'menangkap' Helly di Ps Atom.. dan atas kelihaian Renny, Hellypun memberikan konfirmasi yang dibutuhkan.. haduhhh tiwas deg-degan.. dan beruntungnya sampai last minute Helly masih kebagian tiket di gerbong yang sama pula.. sakti..!!




Akhir acara malam itu, dibagikan kotak kue khusus bagi seluruh peserta LBK sponsor dari rekan Herman.. semua surprais dengan kemasan yang lucu juga isian kotak yang berupa cemilan jadul... sukaaa..

Eh iya.. ada 1 peserta yang tepar sejak siang.. siapa diaaa.. Nandy.. Ipin.. mesakke..!! 


Dalam LBK kali ini, politisi Perindo (KW) juga ikutan lhooo... boong ding.. tapi mirip ya..





LBK day 2 Kalibiru - Rumah Kecebong

Pagi ini segera setelah sarapan, kami berkumpul di lobi hotel. Goodie bag berisi merchandise dari sponsor (PT Wings Surya) sudah disiapkan untuk seluruh  peserta yang pagi itu siap meluncur ke Kalibiru. Pagi ini ada tambahan peserta, Aryo dan Indah bergabung.. asikk tambah rame nih..








Sepanjang perjalanan Renny mengambil alih posisi MC sekaligus tour guide.. entah mengapa kePDannya melonjak beberapa setrip sekaligus, efek baik setelah ditraining oleh Basuki...

Games spontanitas diluncurkan sekehendak hati, mulai dari Business Name milik Gee Haap di Bali, nama mayorette drumband dan ketua Osis jaman SMA jadi materi games.. dan pemenang mendapatkan macam-macam hadiah spt : voucher potongan harga dari Sausage Place milik Jeffry, juga gift lucu oleh-oleh Jeffry dari Thailand.. semua tertawa semua gembira..

Sampai kami pun tidak sadar ketika sudah sampai di Kalibiru, dan terpaksa menunggu lumayan lama karena jalan yang tidak memungkinkan untuk dilewati bus kami.

Setelah menunggu akhirnya kami bersiap untuk penekan dan berfoto di beberapa spot panggung yang jadi andalan tempat wisata ini. Meskipun alumni pecinta alam tapi tidak serta merta bodi kuat naik turun seperti ini.. tapi memang rasa takut kami akan ketinggian sedikit lebih tumpul dibanding teman-teman yang memang lebih manis tingkahnya ketika masih remaja.. hahaha.. eh ada grup truk tronton yang hanya sanggup tenguk-tenguk di pondok-pondok istirahat.. karena kakinya cenut-cenut.. gak jelas sih kayaknya phobia ketinggian... hmmm dulu phobia gelap.. aahhhh.. mbuh ah..




Karena start yang terhambat, terpaksa Dinie dan Aryo batal melanjutkan acara makan siang di Rumah Kecebong karena mereka harus mengejar KA.. yaaah..





Sekitar pk 15 akhirnya kami baru sampai di Rumah Kecebong. Tidak berlama-lama.. kami pun berfoto di sawah, sekedar cuci muka dan sholat buat yang lain.. setelah makanan siap, kami pun anteng sejenak dan letsgooo..




Setelah itu kami berkelompok menaiki cikar keliling desa.. hahaha ada pengemudi cikar yang mirip benar dengan Herman.. cek blog sebelumnya...





Setelah usai kami berfoto bersama dengan pakaian warna-warni kami.. lucuuukkk..






Sabtu, 04 November 2017

Candi Ratu Boko - Westlake - Tragedi koper


Usai ngos-ngosan dan bersenda gurau di Tebing Breksi.. kami melanjutkan perjalanan ke Candi Ratu Boko yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Tebing Breksi.

Udara yang cerah ceria secepat itu berubah menjadi kelabu, mendung menggantung... lhooo... tidak menyurutkan niat kami, kami tetap maju jalan.. gak mau kalah dengan hujan, kami memborong jas hujan dan menyewa beberapa pucuk payung demi memasuki area candi yang sebenarnya cantik jika diabadikan saat sunset..






Tapi bukannya mereda hujan semakin lebat, dan memaksa kami untuk berteduh dan kemudian dilanjut dengan cemal-cemil dan minum wedang anget, di sudut cafetaria clubhouse.. baiklah.. kalo memang sudah stw ya bagusnya memang duduk manis minum wedang jahe.. :))

Ketika dipikir ulang, daripada penantian tidak berujung, kami putuskan lanjut saja ke resto lokasi kami akan menikmati Dinner, kami pun meluncur ke resto Westlake..

Rupanya keputusan kami sangat tepat.. kenapa? karena long weekend.. sore itu perjalanan menuju resto ternyata macet luar biasa, yang pada awalnya kita prediksikan akan datang lebih awal ternyata... kami tiba tepat waktu... gara-gara macet..

Kamipun diantar ke saung khusus Sanmar87, satu persatu teman-teman yang tiba di Yogya sore bergabung bersama kami, Arifin/Nandy, Jeffry dan Didit.. sip semakin ramaaai..!!




Akhirnya kami pun menikmati santap malam bersama.. dan tetaaap dengan suasana ruameeee..

Setelah usai santap malam, kami check in di Pesonna Tugu.. duh berisik sekali kami ini.. biarin..

Malam itu ada sedikit insiden.. kopernya Deni raib entah kemana. Untungnya kami berusia menjelang 50th di jaman berteknologi tinggi.. hahaha.. berita kehilangan disebar via WAG..
*kolas, apakah ada yang katutan koper kecil warna bla..bla.. merk bla bla.. tolong kabari Deni Setiawati ya*
tapi sampai berapa lama tetap no respon.. lho piye sih..??

Deni bergegas ke concierge untuk check-check.. tapi di luggage room pun sang koper tak terdetek.. mateeek.. keliling ke kamar Dinie/Die, Renny (kan mirip namanya) tak membuahkan hasil..

Ketika hampir 1 jam tak diketahui keberadaannya.. tak lama ada chat dari Sigit sambil mengirimkan gambar kopor kecil ukuran kabin..
*Deni, apakah ini koper yang mbok cari? Kalo iya ada di kamarku, kamar no ...*

Ternyata benar... rupanya luggage tag yang ditempel di koper Deni diberi nama SIGIT.. dan antara Sigit dan Puguh (penghuni kamar) sebenarnya sudah sama-sama gumun.. karena ada 2 koper + 1 backpack..

Sigit yang memiliki 1 koper berpikiran, "Puguh rek lungo 3 dino ae nggowo koper + ransel"
Hal yang sama juga dibatin sama Puguh, "Sigit cik kakehan gawane sih, nggowo koper ae sampe 2"

Ketika chat di WAG mereka terimapun, tidak segera meng-engeh-kan mereka berdua.. misteri luggage ke-3 baru terpecahkan ketika mereka saling gumun dengan menggunakan bahasa verbal, dan ketahuan bahwa koper tsb bukan milik salah satu dari mereka.. walaah.. lamaaa ya.. tapi masalah pun akhirnya terpecahkan.

Setelah mandi aku, Dinie dan beberapa teman yang lain segera meluncur ke kamar Dinie/Dien. Ngapain? kita mulai toto-toto souvenir dari pihak sponsor yang rencananya akan kami bagikan besok pagi sebelum ke Kalibiru.. 

Menjelang bobo-time, masuk undangan di WAG.. 
*yuk ngafe di Malioboro, kumpul di lobi, sekarang..*

Meskipun mata sudah lengket, kami pun bergegas ke lobi, panggil taksi online.. ngopi-ngopi sambil ndlosor kekeselen.. dan balik lagi ke hotel duhhh






*) percakapan sedikit dimodif karena sudah lupa.. gampang kan? :D