Ini dia karangan Gadis untuk ikut lomba essay versi Garuda Magazine...
emang ada editing disana-sini supaya jumlah kata bisa pas..tapi ide
cerita dan kid-words (apa ini..?) masih punya Gadis banget....seperti
mobil yang kelaparan karena macet...trus ada monyet uluwatu yang nyuri
pisang (cerita ini malah aku nggak tau...i have to say sorry Dis..) juga
stroberi yang menggoyang-goyang lidah...itu pure ide Gadis dan tidak
kurubah...
Bali yang indah
Liburan telah tiba, tetapi
hatiku sedih karena kedua orang tuaku memutuskan liburan kali ini tidak
berpergian karena harga BBM yang naik. Liburan kali ini aku dan bunda
menyusun album foto liburan dan menyimpannya dalam komputer.
Liburan
yang paling berkesan pada bulan Desember 2007, karena yangkung dan
yangti turut serta. Dalam perjalanan kami singgah di Pasir Putih,
Situbondo. Di sana aku dan kakak-adikku bermain di pantai yang hangat
airnya.
Ketika kami telah mencapai pelabuhan Gilimanuk, hatiku
senang sekali. Tujuan pertama kami adalah desa Palasari. Kami mengikuti
misa di Gereja Palasari. Kata orang tuaku, desa ini unik karena suasana
Hindu-Bali dengan rakyat desa yang beragama Katolik. Bangunan gereja
sangat indah, banyak ukirannya seperti bangunan adat Bali lainnya.
Kami pergi ke Nusa Dua dan mengunjungi kompleks rumah ibadat, ada
Masjid, Pura, Wihara, Gereja Kristen dan Gereja Katolik, itu menunjukkan
kerukunan umat beragama di pulau Bali. Kami berdoa di Gereja, selesai
berdoa aku melihat ada arak-arakan di jalan, banyak orang berpakaian
adat. Aku juga melihat sebuah peti dalam arak-arakan itu, aku tak tahu
apa isi peti yang sepertinya berat. Ternyata arak-arakan itu adalah
persiapan Ngaben atau upacara pembakaran mayat. Itulah adalah adat orang
Bali kata ayah.
Malam harinya ayah mengajak kami makan ikan
bakar di pantai Jimbaran. Aku suka sekali, karena pada saat makan kaki
kami bebas bermain pasir yang lembut dan memandang bintang-bintang di
langit.
Pulang ke hotel, aku tidur nyenyak sekali..karena capek dan pengalaman indah di pulau dewata ini… sangat menyenangkan.
Paginya aku dibangunkan oleh bunda karena kami akan pergi ke Tanjung
Benoa. Tanjung Benoa adalah tempat olah raga laut yang mengasyikan ada
banana boat, jet ski, parasailing. Aku juga bisa bermain air sampai agak
ke tengah laut.
Siang hari telah tiba, aku pergi Garuda Wisnu
Kencana. Di sana ada patung yang bentuknya merupakan manusia dan burung
garuda yang sangat besar, tetapi sayangnya patung besar itu belum jadi,
ada juga patung-patung lain.
Setelah itu, kami melanjutkan
perjalanan ke Uluwatu. Disana ada banyak monyet berkeliaran. Aku lupa
kalau sedang menyimpan pisang di kantong celanaku, seekor monyet merebut
pisang itu dan membuatku lari ketakutan ke arah yangkung, ternyata
yangkung membawa pisang yang lebih banyak sehingga menarik perhatian
monyet lain untuk datang mendekat. Akupun lari ke ayah karena takut
melihat monyet-monyet yang banyak itu.
Hari berikutnya kami
pergi ke Bedugul, udaranya sejuk sekali, ada pura di tengah danau yang
indah. Dalam perjalanan pulang kami membeli buah stroberi yang rasanya
manis, menggoyang-goyang lidah rasanya, apalagi di udara yang sejuk.
Sayang, kami tidak sempat ke Tanah Lot karena hujan, maka kami segera
melanjutkan perjalanan menuju Gilimanuk. Dalam perjalanan ada sedikit
kemacetan karena pohon tumbang. Akibatnya ada satu mobil ‘kelaparan’
karena kemacetan tadi sehingga mengeluarkan asap dari mesinnya.
Bali memang indah, kami ingin suatu saat kembali ke sana. Karena
tempat-tempat yang kami kunjungi menjadi kenangan. Ayah dan bundaku
selalu menyimpan kenangan dalam bentuk foto-foto, tapi tidak semua foto
kami cetak, kami hanya mencetak foto yang bagus dan dipajang di pigura.
Aku sangat menyukai liburan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar