Hari # 2
Selanjutnya perjalanan menuju Banyuwangi, rencananya kami akan bermalam di 2 hotel yang berbeda.
- Ketapang Indah yang seaside
- Kalibaru yang mountain view
Dalam perjalanan dari Probolinggo menuju Banyuwangi, kami mencatat beberapa tempat menarik:
•
Point # 1 Paiton, perjalanan santai di cuaca yang cerah melihat
pemandangan yang menggali memori anak2 pada trip sekian tahun yang
lalu.. Pertama kali keluarga kami trip ke Bali. Tumben Raf masih inget
dimana kita foto di depan pagar kompleks Paiton
• Point # 2, Pantai Bentar.. Raf seperti biasa berkomentar tidak umum.
'Yah kalo wisata di Pantai Bentar itu nggak boleh lama Ўª, harus
bentar..bentar Ўª, sesuai namanya..!' Haaalaaah
• Point # 3,
Ayah menunjukkan lokasi akses OR Rafting (anak2 masih terlalu kecil
untuk ikut aktivitas ini...alasaann..!) Trus lokasi pabrik2.. Poko'nya
harus ada unsur edukasinya
• Point # 4, Rest Area ϑa̐ñ SPBU
Banyuglugur-Situbondo. Lumayan apik ϑa̐ñ resik, ada mini market, cafe,
toilet bersih.. Pusat ATM, juga hotel ϑa̐ñ villa.. Cek2 harga..
Kalo malam ada outdoor cafe juga.. Nice..! Alamat Resst Rea Utama Raya
ini adalah Jl. Raya BanyuGlugur - Situbondo, 2KM Timur PLTU Paiton.
Telp.0338 893482
• Point # 5, Puri Tama.. Awalnya kita kenal
tempat makan ini karena seringnya jalan darat ke Bali (Agt 2007).
Karena perjalanan dengan kendaraan, maka menu wajib adalah makanan kuah
yang hangat. Raf punya menu andalan yaitu Sop Buntut.. sharing dengan
aku, selalu.
• Point # 6, pantai wisata Pasir Putih,
sebenarnya point 4, 5 ϑa̐ñ 6 saling bedekatan. Biasanya di tempat ini
Vino istirahat ϑa̐ñ anak2 bermain air ϑa̐ñ mencari kerang. Kali ini
agenda tidak berubah terlalu banyak, anak2 pingin naik perahu ϑa̐ñ
naiklah kita naik perahu ke lokasi taman laut, yang bisa dilihat dari
glass box yang dibuat secara tradisional. Jadi inget diving pertamaku
puluhan tahun yang lalu bersama anggota Brimob
Prihatin dengan kondisi area wisata ini. Banyaknya fasilitas publik
yang tidak terawat.. Dan beberapa rumah inap yang kosong, membuktikan
wisata bahari di daerah ini pernah menjadi primadona, ϑa̐ñ sekarang
mulai ditinggalkan kumbang2 wisatawan. Apa karena perjalanan darat tidak
menjadi pilihan untuk pergi ke Bali? Sehingga pengunjung menurun
drastis.
Pemilik perahu menjelaskan, meskipun masuk periode
liburan sekolah, rupanya tidak serta merta mendongkrak jumlah wisatawan,
apalagi yang tertarik ber'layar'..
Entah benar ato dia
memanfaatkan ilmu marketing belas kasihan. Harga awal yang ditawarkan
IDR 125/trip deal IDR 80. Tp karena keramahan ϑa̐ñ kesopanan operator
perahu, serta tak segan mereka menawarkan jasa untuk mengambil gambar
kami semua, direlakan saja kembalian IDR20..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar