Karena Facebook, aku juga mendapatkan persahabatan yang indah. Seorang
kakak kelas saat SMA – Sylvia Yahya - dengan hati yang tulus
mengirimkanku sekotak kopi Papua-Amungme dan sekotak kopi Toraja.
Rasanya mantappp betul. Sayang aku bukan pengamat kopi yang baik, hanya
penikmat. Aku dan Ari tak henti-hentinya memuji kedahsyatan kopi ini.
Karena jumlahnya yang sedikit terpaksa habis dalam beberapa hari di
kantor.
Dinie Martini, sobat SMA ku pun tidak mau kalah..
setoples kopi Palembang dihadiahkan khusus untukku, yang akhirnya
tandas kunikmati setiap Sabtu dan Minggu.. nikmat betul. Inilah asiknya
puny ateman yang tak satupun anggota keluarga mereka doyan kopi.
Setelah itu dia masih memberiku sekotak Kopi Sidikalang, kualitas
premium. Karena stok yang banyak dan takut rusak.. aku harus berbaik
hati membagi kopi-kopi nikmat ini kepada seorang sahabat..harusnya
dijual yak. Sayang kopi Sidikalang kayaknya gak akan mampir ke rumah
lagi...kenapa?? *off d record
Joe
pun tidak kalah sayang nya kepada aku. Ketika dia bertugas ke Jawa
Tengah sekotak kopi Banaran khusus dia kirim ke kantor (ketika masih
kerja) hanya untuk aku..
Seorang lagi teman SMA -Arnita- masih
menyimpan kopi Lampung untukku.. benar-benar semuanya bak Pahlawan tanpa
tanda jasa...Akan kuukir namamu di dalam sanubariku..
Senang sekali melihat satu persatu teman-temanku berlomba menyayangi aku... *berpelukan...
indahnyaaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar