Sarapan pertama di kota Roma,
tepatnya di hotel kami Pineta Palace di kota Roma.. Mencoba meng’amin’i
kebiasaan seorang sahabat yang selalu mudah menyesuaikan diri dimanapun, tanpa
rewel menyantap apaun makanan yang terhidang..
Sugesti berhasil baik, setangkap
roti, beberapa lembar ham, sosis, pastry dan manisan buah peach menjadi sarapanku pagi itu, Rabu 9 Mei 2012.. pantang ada yang terbuang.. Satu rahasia
terpecahkan.. setelah bertahun-tahun tidak bisa / tidak PD operate coffee machine,
saat itu aku langsung pencet-pencet pilih cappuccino dan berhasil… haha
kelamaan ndeso..!!
Setelah semua siap meluncurlah
kami ke Vatican.. bersama-sama peziarah dari pelbagai sudut dunia kami menuju
Basilica St. Peter, apa yang kami rasakan.. tentu perasaan bahagia, terharu..
begitu banyak (menurut kebiasaan sekitar 9000 umat Katolik) berkumpul di setiap
hari Rabu..
<< foto diambil dari google
Setelah melalui metal detector..
kami mengambil posisi terdekat dengan yang yang akan dilalui oleh Bapa Paus..
maklum ada misi berat yang diemban..!! Photographer..!!
Tepat pk 12:00 Audiensi dimulai..
Bapa Paus berkeliling memberikan berkat kepada seluruh umat yang hadir saat
itu, tak mau ketinggalan momen, aku berlari menuju deretan terdepan di koridor-ku,
dan seorang umat (entah darimana) berbaik hati menyodorkan kursinya untuk
kunaiki, sadar bahwa tubuhku yang lumayan mungil pasti tidak berhasil
mendapatkan apa yang kumau, jika hanya mengandalkan sela-sela ketiak umat
lain, sehingga semakin jelaslah wajah Bapa Paus, mau nangisssss… kamera aku set
multi shot.. hahhh begini rasanya jadi photographer… suara pret..pret..pret..
berbaur dengan teriakan-teriakan Viva il
Papa…!! Juga Benedetto tiamo.. dari
rombongan anak-anak muda dari Hungary yang duduk tak jauh dari kami.. ketika
mobil Bapa Paus berputar ke arah belakang, berduyun-duyun umat berlari mengejar.. mencoba mendekat, merindu berkat, mohon selamat.. kami
mencintaimu Bapa Paus..
Kemudian dilanjutkan dengan salam
yang dibacakan Bapa Paus kepada kelompok-kelompok umat yang hadir dari pelbagai pelosok
negri dan belahan dunia.. BAHAGIAAA rasanyaaaa…
Ini lho Vatican bersama Bapa Paus yang
sering kami saksikan tayangannya di Misa besar jika Paskah atau Natal… dan
sekarang kita disini..!! demikian aku dan beberapa rekan peziarah
berteriak-teriak… sambil curi-curi lihat kamera di atas salah satu gedung,
senyum dulu ah..!!
Seusai Audiensi, kami
bersama-sama menuju Chinese Resto untuk makan siang. Saat itu bergabung seorang
Romo projo dari keuskupan Weetebula yang mengetahui kabar pimpinannya ada
bersama kami, lumayan jadi bisa nanya-nanya langsung, karena Romo tsb sedang studi di Roma..
Yang MENGEJUTKAN… pedagang asong
yang sama, yang kemarin kami jumpai tiba-tiba sudah membuntuti kami dan
berteriak-teriak… “SEMBILAN – SAMPULUH” (maksudnya 9 euro – 10 rosario) haha…
tau aja dia..!! Mungkin pedagang ini adalah spesialis untuk segmen peziarah
asal Indonesia, karena sepertinya dia hafal betul kebutuhan kami akan oleh-oleh
untuk saudara, rekan, kerabat di tanah air juga kebiasaan kami MENAWAR.. dan
dia sepertinya juga HAFAL resto-resto yang jadi jujugan peziarah asal
Indonesia.. Chinese Resto (ssst … dapat bocoran dari seorang Romo yang pernah
studi di Roma beberapa tahun, kenapa Chinese Resto banyak dipilih oleh travel
agent Indonesia….? karena MURAH wkwkwkw).
Untuk selanjutnya kami mulai hafal
menu Chinese Resto di Italy ini, pasti ada sayur berkuah yang isinya rumput
laut kadang ditambah telor orak-arik di dalamnya ; olahan ayam, olahan
babi/ikan, tumis sayur, irisan buah segar, teh hijau… dan TL kami akan
berkeliling meja menawarkan Sambal dan saos tomat botol yang tentunya
larissssss…. Tidak ada waktu buat mengeluh, HABISKAN..!!!
Dalam perjalanan ke resto ini,
sempat menjumpai 1 mata air yang dingin airnya, TL kami bilang ini termasuk
sarana air bersih yang mensuplai kota Roma, salah 1 dari 3 mata air.. jadi
lanjutkan untuk tapping… sehingga matahari kota Roma yang hangat (beneran
hangat, tidak menyengat so tidak ada keringat..!) menjadi tersapu sejuknya air
dingin ini ketika masuk ke dalam kerongkonganku… segeeerrrr
Tujuan selanjutnya adalah Basilica
St Paulus di Luar Tembok.. dalam perjalanan tak henti-hentinya TL kami
menceritakan sejarah kota Roma, tentang tembok kota Roma, tentang gereja dan
tempat bersejarah lainnya yang kami lalui.
Dalam perjalanan kami temui
sebentuk bangunan pyramid, Caius Cestius.. dekat Tembok kota Roma, setelah itu
sampailah kami di Basilica St Paulus.. TL sekali lagi mengingatkan kami agar
selalu waspada untuk tidak dengan mudah memberikan uang kepada pengemis, gipsi
dll karena dikhawatirkan ‘rombongan’ mereka akan datang jika 1 orang diberi… kata
lainnya TUMAN, dan susah membedakan mana yang pengemis mana yang plus criminal..
huh sedihnya..
Basilica ini tampak tidak sepadat
St Peter, tapi keelokan arsitekturnya membuat hati berdesir.. haaalah
gaya.. di pelataran basilica ini tampak terik, tapi ketika kaki melangkah ke
dalam apa yang aku dapatkan, tiba-tiba hawa sejuk menerpaku, sesaat aku tengok
kiri kanan mencoba mencari apakah ada AC set disana.. aaah tentu tidak..!!
Basilica St Paulus di luar tembok |
Lukisan mozaik dari paus 1-265 |
Bangunan dengan langit-langit yang tuinggi lapang dan material dan cuaca alamnya
laah yang membuat hawa di dalam basilica ini sejukk..demikian aku mencoba menganalisa dan seperti biasa kubenarkan analisaku :)
Lukisan mozaik dari paus 1-265 |
Deretan bangku sederhana, yang dsiapkan untuk umat |
Dengan lukisan wajah paus pertama sampai dengan paus ke 265, dan tersisa 1 space saja yang kosong… yang konon kabarnya jika semua space terisi maka…
Papa berkesempatan untuk memanjatkan doa di depan altar, di deretan bangku-bangku kayu panjang.. entah mengapa aku sangat jatuh cinta dengan basilica ini, menurut salah satu anggota rombongan, di salah satu kapel di sudut basilica ini, ada Salib yang mana ada penampakan wajah Yesus kepada St Brigitta.. dan salib itu ada di depanku. Apa yang bisa kulakukan?? Tidak lain tidak bukan kesempatan untuk berintim denganNya..
Menurut info salah 1 anggota rombongan, pada salib inilah terdapat penampakan wajah sang Kristus kepada St. Brigitta |
Karena waktu yang singkat kami
harus bisa memaksimalkan waktu untuk, berdoa beryukur berkeluh kesah bermanja hanya
denganNya, memuaskan panca indera kami atas segala keindahan kebesaran dan
keagunganNya yang ada di depan mataku saat ini.. dan sejurus tersadar… lagi-lagi
mama HILANG.. tapi aku sangat yakin mama akan aman, karena tadi sempat melewati
toko cinderamata di dekat parkiran, doaku dan papa adalah 'semoga mama ada disana…' dan ternyata
Tuhan mengabulkan doaku dengan sangat cepat..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar