Perjalanan yang cukup melelahkan dari Roma ke Pisa berakhir
dengan masuknya bis kami di kota Pisa.. kota yang relatif kecil..
Tampak kompleks gereja – biara – menara miring Pisa di depan
mata… Akhirnya..!! Sampai juga di salah 1 dari 7 keajaiban dunia..!!
Hotel kami Grand Duomo Hotel hanya berjarak 200 meter dari
Leaning Tower, segera setelah berkemas kami beramai-ramai menuju menara unik
ini.. Tau nggakk, ada anggota rombongan di hari ke 3 ini yang sudah beli KOPOR
baru.. whatzzz?? dan yang butuh money changer untuk tuker euro?? Buanyaak…!! Hahahaha...
Ahaaa…. Suasana kompleks ini seperti taman kota, dimana
banyak turis yang berkumpul di sana semuanya punya tujuan yang sama,
mengamat-amati, mengagumi, berdoa, berbelanja dan berfoto.
Karena kondisi mama-papa maka kami memutuskan tidak naik ke
puncak menara, cukup berputar-putar kompleks menara ini, berfoto dan berdoa di dalam
Kathedral.
Kota kecil ini mengingatkanku pada tempat-tempat wisata di
Kuta/Sanur.. dimana banyak café, resto outdoor.. cantik.. sehingga dengan
beberapa peziarah (seusia) kami janjian untuk jalan-jalan menikmati kota
setelah makan malam.
Suasana belum gelap benar meskipun jam sudah menunjukkan
pukul 19:00 waktu setempat. Di Chinese Resto agak sedikit di luar gerbang ‘kota’ kami
menikmati makan malam.. TL kami membagikan wine yang dia beli di kota terakhir
kita singgah tadi siang. Ah.. efeknya mata mendadak mulai juling.. wkwkwkw
Pada saat dinner itu terkuaklah cerita, bahwa seorang ibu hampir
saja menjadi korban tindak criminal dari gipsi-gipsi yang memang sebelumnya
banyak bergerombol di jalan menuju resto. Sehingga TL kami kembali
mengingatkan agar kami selalu waspada terhadap style-style dan probabilitas
kejahatan yang mungkin mengintai kami. Maklum Eropa sedang mengalami krisis ekonomi terparah dalam sejarah (kalo gak salah) sehingga banyak warga yang menjadi pengangguran dan seperti biasa... efeknya adalah kejahatan meningkat.. :(
Seusai dinner, kami bertiga mampir ke beberapa toko cindera
mata, aku mengincar sebuah jaket untuk Bene, kami bertiga lumayan cemas dengan
suasana sekitar yang mulai sepi pun karena rombongan kami sudah berjalan lebih
dulu di depan kami. Di tikungan aku melihat 2 orang gadis (sekitar usia 20 dan
15 tahunan) saling memberikan kode, sehingga kami semakin cemas dan waspada. Dan
betull…. Ketika kami lewat.. 2 gadis (bersih dan cantik, tidak sepersti
gipsi-gipsi bayangan kami) itu menghampiri kami dengan bahasa yang tidak kami
kenal, mulai me’nyentuh’ saku baju papa (aku berjalan bersama mama di depan
papa) yang aku yakin mereka minta uang dengan sedikit 'memaksa' sehingga kami bertiga berteriak-teriak “NO…!!!” sambil buru-buru
mempercepat langkah kami.. #krimi 1
Dengan agak terburu-buru akhirnya kami melihat beberapa
orang anggota rombongan kami di sekitar kompleks menara.. termasuk Bapa Uskup
yang sedang mengambil beberapa foto.. Ahaaai..! Meskipun panik akhirnya kami pun berjalan
bersama menuju hotel yang tinggal 200 meter.. huhh..!!
Sekitar pk 21:00 kami ber 6 berencana berjalan-jalan di
sekitar hotel, karena 5 dari kami adalah wanita mampir dulu dong di toko souvenir yang
dimiliki orang Bangladesh. Awalnya semua lancar-lancar saja.. aku mendapatkan 1
kaos dan 1 jaket untuk Rafael dan Gadis.. gara-gara salah pengertian tentang city
map yang kupikir free.. ternyata harus bayar dan kembali ke toko setelah
dieriaki..seolah maling..!
Eh belum berakhir, tiba-tiba 1 dari kami didatangi pol-gad
alias polisi gadungan.. as always dengan kata pembuka “I’m Italian police, show
me your passport..” Untungnya kami sudah banyak mendapatkan bekal, bahwa
kejahatan macam ini banyak terjadi sehingga kami hanya say “No” dan teman itu
kabur ke hotel mencari TL kami… ngapain juga ya?? #krimi 2
Eh si Pol-gad ini serem juga, mana gendut berkumis, gedeee pula aiyaah rada mirirp-mirip Inspektur Vijay :p, dia bawa 1 orang lagi
temennya.. karena aku hanya berurusan dengan city map yang harus kukembalikan..
supaya tidak perlu bongkar-bongkar tas (takut dompetku disamber) aku pinjam 20
euro dari seorang temen, mba Susi.. untung aku pun akhirnya tidak perlu beli city map.. orang udah gak minat jalan-jalan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar