Sabtu, 15 Februari 2014

Kami Tertib Admin lho...

Ketika memutuskan untuk menjadi full time mom beberapa tahun yang lalu. Segala angan-angan idealis meluncur deras dari otakku [yang kuputuskan sepihak] sangat briliant.. Aku bercita-cita menjadi multi tasking full time mom... #halaaaahgayatok

Semua pekerjaan mami-mami mulai subuh sampai malam ku'paksa' untuk kukuasai... hahaha.. tapi ternyata ada masa expiry nya... alias bosan hahahha

Entah mengapa di masa libur panjang dari aktivitas 9 to 5 yang sudah berlangsung hampir 20 tahun, aku komit untuk mengurus paper work dengan 'mengharam'kan jasa makelar... maaf yaa

Debut pertama, aku dan Vino mengurus perpanjangan Paspor kami sendiri, sejak pagi sudah nongkrong di Kantor Imigrasi, yang sebelumnya sudah browsing persyaratan apa saja yang diperlukan.. maklum paspor-paspor lama kami diurusin pihak Travel Agent yang menimbulkan kemanjaan dan efeknya adalah pemborosan laah...

Di bulan Mei 2011 paspor-paspor baru kami kelar sudah, dengan mata panda karena antre sejak sebelum pk 08:00 tapi baru diminta 'pose' untuk foto pada pk. 13:00 lebih.. Gapapa deh sedang tidak ditunggu apa-apa dan siapa-siapa.. Akhirnya paspor selesai dalam tempo 10 hari, karena ketika dijadwalkan untuk foto aku masih harus ke Jakarta untuk keperluan reuni SMP jadi re-schedule dan sedikit molor.. O iya 1 hal lagi yang buat molor adalah adanya persyaratan berupa surat referensi dari kantor terakhir.. padahal aku kan sudah un-employment.. tapi untungnya semua persyaratan bisa diserahkan segera..

Giliran berikutnya adalah perpanjangan KTP..(sebelum era e-KTP) sedikit makan waktu.. karena aku missed dengan persyaratan background warna foto untuk tahun kelahiran ganjil/genap yang merah/biru... sekitar 1 minggu (mungkin kurang) akhirnya selembar KTP jadilahh.... 


Di bulan Desember 2011 itu juga aku harus melakukan perpanjangan SIM-A.. dan ini sebagai pemegang rekor. Setelah isi segala macam form, test kesehatan dan bayar persyaratan sesuai tarif.. aku mulai berhitung waktu yang kubutuhkan untuk penerbitan SIM baruku.. 

Baru juga meletakkan pantat di bangku antrian namaku sudah dipanggil untuk verifikasi data.. selagi mencocokkan data rupanya petugas mempersiapkan kamera yang sudah berdiri di meja tugasnya untuk pengambilan foto.. di meja dan kursi yang sama.. aih multi tasking juga.. senangnyoo.... dengan sedikit persiapan akhirnya... cepreeet.. 

"Cukup begini bu..??" sambil menunjukkan hasil pengambilan foto di layar PC sang petugas.. 
Astagaaaa kenapa pas foto selalu membuahkan hasil yang luar biasa ancur.. tapi sudahlah.. aku pasrah.
"Iya pak, cukup..!!" sahutku dengan menekan kesedihan..

Setelah itu aku diminta keluar, dan menunggu di satu loket.. belum selesai mengatur isi tasku, namaku dipanggil dengan kencang.. Looh SIM ku sudah jadi.. HOREEEE...!!
Tidak sampai 15 menit..!!
Hebat..!!

Dan akupun dengan kesadaran penuh memungut selembar kartu PUAS dengan emoticon tersenyum lebar dan aku masukkan ke kotak SARAN atau apalah namanya.. sebagai tanda kepuasanku terhadap pelayanan Bapak/Ibu Polisi.. suerrrr jujur..!!

Ketika MG berencana trip ke LN, aku segera mempersiapkan semua dokumen sebagai pelengkap pengurusan paspor anak untuk MB, MG dan Raf.. biar sekalian repotnya, juga mumpung masih jauh dari jadwal keberangkatan, sehingga tidak terjepit keadaan untuk memburu perantara yang berefek pada extra cost yang aku benci. 

Aku sengaja memilih hari yang 'pas' karena kuatir seperti pengalamanku sebelumnya, yang harus bolak-balik karena beberapa hal.. Ternyata dalam 1 hari itu urusan anak-anak bisa kelar, malah seharusnya MG dan Raf bisa kembali ke sekolah karena semua urusan berakhir sebelum pk 11:00

MB yang masuk siangpun tidak perlu bolos.. ini semua karena semua dokumen sudah beres (asli dan copy) form pun sudah dibeli dan diisi sebelumnya jadi tinggal serahkan, kemudian bayar dan dipanggil untuk foto dll... Semuanya lancar jaya.. Paspor kelar dalam 3 hari... tanpa jasa makelar, cukup diantar seorang full time mommy horeeeee...!!!


Tapi, ketika giliran mengurus e-KTP benar-benar dibutuhkan kesabaran.. sudah antrenya disalip-salip warga yang datang belakangan, kami pun harus bersabar karena jadinya hampir 10 bulan...!! Sekarangpun aku masih menunggu KTP si sulung yang sudah diurus sejak Juni 2013 sampai dengan Februari 2014 ini belum ada tanda-tanda kelahiran perdananya.. Sehingga ketika si sulung harus membuka akun Bank dengan status dewasa, juga ketika harus revisi Polis Asuransinya... MB belum bisa menunjukkan KTP nya, laaaaah memang belum lahiran sampai sekarang, untung sudah ada paspor yang berfungsi sebagai kartu Identitas.. ditunggu yang sabar yaa....

Kami memang berusaha tertib administrasi, juga ketika memutuskan untuk merenovasi rumah. Vino sibuk mencari informasi untuk pengurusan IMB. Bagi sebagian rekan sebenarnya hal ini tidak terlalu direkomendasikan. Tapi kami tidak mau mengambil resiko repot di belakang. Akhirnya setelah tanya sana-sini IMB kami selesai dalam 2 bulan lebih.. 

Teman-teman yang kontra menjelaskan akibatnya, PBB kami akan mengalami kenaikan karena luas bangunan berubah dst.. yaa gak papalah.. kan memang kenyataannya demikian.. Juga sebenarnya banyak warga sipil tidak mengurus IMB untuk renovasi rumah mereka, ah bodo amat dengan orang lain, pokoknya kami urus IMB... karena kami tidak mau dianggap melakukan 'pelanggaran'

Yang pro, sama seperti kami.. jangan sampai mbendhol mburi... enakan semuanya on the track, daripada nantinya kena denda [jika ada] malah semuanya jadi lebih mahal..

Sekarang pun langganan PLN kami juga menggunakan sistem token, karena kebetulan setelah jaga rumah berbulan-bulan, ketika menemukan meteran listrik di rumah tidak bergerak angka meterannya, tapi tagihan kami tetap 'berjalan' bingunglah kami. Keluhan sudah disampaikan kepada yang berwenang, petugas sudah datang. Tapi angka meteran tidak beranjak juga, gelisahlah aku. Sekali lagi takut mbendhol mburi..

Berdasarkan saran petugas yang berkunjung rutin ke rumah kami disarankan untuk mengganti sistem pre-paid, karena a-b-c.. akhirnya berangkatlah kami ke kantor terdekat dengan berbekal segepok dokumen [yang kayaknya] tidak diperhatikan sama embak-embak CS nya, akhirnya kami sukses menggunakan sistem pra bayar, dan untungnya juga ketika kami upgrade daya, [dari 900 yang beberapa kali njeglek karena overload menjadi 2200 karena 'waspada' kebutuhan di masa yad] sedang ada promo, sehingga meskipun upgrade tidak dikenakan biaya apapun.. positive thinking laah...

Juga, ketika motor di rumah sudah mendekati waktu untuk bayar pajak.. tidak perlu susah-susah.. dengan lembar STNK asli + KTP asli pemilik, (kali ini aku terpaksa minta tolong jasa Bapak pengantar sekolah anak-anak) dibawalah kedua lembar dokumen itu untuk kemudian dibawa ke Samsat corner di salah satu mal di Malang, bayar sesuai pajak yang tertera.. selesai sudah.. kilat..!! Pajak sudah dibayar sampai ketemu tahun depan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar