Senin, 22 April 2013

BENE - Hari-hari Terapi (2)

Pada bulan April 1999, dari hasil bincang-bincang dengan teman akhirnya kubawa Bene ke Kak Kresno.. sebelumnya aku sudah mulai sedikit tahu tentang AUTISME.. tapi sangat sedikit..

Akhirnya appointment dibuat dan pergilah kami ke tempat Kak Kresno praktek, dari hasil obeservasi.. seperti yang sudah kuduga.. Bene memiliki gangguan perkembangan... dia didiagnosis autis ringan.. label yang simple tapi memberikan tugas yang berat kepada kami sekeluarga dari saat itu sampai dengan sekarang.

Sebagai second opinion, setelah membaca artikel tentang autisme di suatu majalah, kami pun merujuk ke Dokter Sasanti Yuniar SpKJ.. sejak kala itulah Bene rutin menjalani terapi medis.. mengkonsumsi obat untuk mengendalikan hiperaktif, konsentrasi dll.

Sejak saat itu Bene mengikuti terapi wicara dengan seorang terapis yang ditemui Vino di RSSA.. ybs bukan terapis untuk anak autis tapi menurut dokter sudahlah, kemampuan bicara Bene harus segera digali karena waktunya mepet, golden age anak sd usia 3 tahun, usia Bene sudah 2 tahun 10 bulan. Sumir dengan semua makna dan teori tapi kami yakin penangan semakin cepat akan semakin baik.

Merasa kurang hanya dengan terapi dengan 1 orang terapis, kami pun membawa Bene untuk terapi wicara dengan Ibu Els di Surabaya, jadi Bene dan Vino setiap minggu terjadwal mondar-mandir Surabaya-Malang untuk terapi wicara yang hanya berjalan 15 menit..

Di rumah, kami pun mulai menyusun terapi a la rumah dengan petunjuk dari sang dokter. Kami memperkenalkan konsep tentang kata benda, kata kerja, warna benda dll.. Awalnya sangat berat, abstrak, gelap.. tapi ketika Bene menguasai warna dimana dia bisa mengelompokkan benda dengan warna yang sama.. tak terbilang bahagianya kami.. semua berperan, aku, Vino, mbak, terapis sibuk bekerja keras..

Tahun 2000 kami memutuskan pindah ke Surabaya di saat putri kedua kami lahir. Usia Bene saat itu 3,5 tahun. Selama 2 tahun lebih kami tinggal di Surabaya, Bene bersekolah di TK Hang Tuah Juanda. Di saat yang sama Bene mengikuti terapi metode Lovaas, berpindah di 3 tempat terapi yang berbeda.. Kemajuan tampak jelas setelahnya. Benar-benar saat yang melelahkan lahir dan batin.

Pada saat tinggal di Surabaya ini Bene harus 3 x mengalami rawat inap karena (lagi-lagi) masalah infeksi pencernaan.

Wisuda TK Selaras Cita Malang - 2003

Bene juga sempat mengikuti terapi musik (piano) di YMI dan terapi laser punctur di suatu klinik. Entahlah berapa dana yang sudah kami keluarkan demi peningkatan kemampuan Bene.

Pada bulan Juli tahun 2002 kami putuskan untuk kembali ke Malang, saat itu Bene sudah mulai bisa membaca. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Psikiater dan psikolog kami memutuskan untuk Bene mengulang 1 tahun di TK Selaras Cita (tempat Bene pernah bersekolah PG disana)

Sedangkan terapi Bene tetap kami lanjutkan sampai dengan bulan Oktober 2002, yang mengharuskan Bene kembali harus PP Surabaya-Malang. 

Sebenarnya kontrak kami sampai dengan Maret 2003 tapi karena beberapa kali Bene sakit. Kami putuskan stop dan tidak melanjutkan terapi di Surabaya.. 

2 komentar:

  1. ibu kristina, mohon info tempat terapi Bene waktu di surabaya, yang menurut ibu Kristina paling seusai.Mohon info emailnya ibu kristina juga kalau boleh.

    BalasHapus
  2. Ibu kristina, boleh diinfokan tempat terapi bene dan info intum ibu Els sbg terapiat bene disurabaya, terima kasih

    BalasHapus