Senin, 22 Juni 2015

Malimbu, Taliwang dan Desa Sade.. kau suka yang mana?

Setelah cidomo menghantar kami ke mbak Vivi dan mobilnya.. kami pun meluncur ke point pertama.. Malimbu.. sang TL memberi jatah kami 15 menit untuk bercentil-centil.. seluruh senjata dikeluarkan.. Wimbo dengan go pro dan Bimo sang pengarah gaya.. MG dengan fotografer paksaan.. ayahnya... te De dan aku macak foto haul #5thKJ..
  klr  


Hiks.. sebenarnya pingin beli kaos untuk oleh-oleh Rp100K dapet 3.. juga ada topi-topi cantik... halaah.. untung sadar diri takut gak bisa bawa..

Setelah dari Malimbu, kami bersegera ke arah Senggigi, disana kami masuk ke toko Kaos khas lombok tidak lupa membeli pesanan Bu Rin.. mukenah denban ornamen batik.. dannn berhenti lagi di 2 ATM, Mandiri bagi te Deni.. dan BCA untukku... kebetulan BCA bundling dengan Indomaret.. yang awalnya hanya aku yang turun, mendadak semua turun.. memborong cemilan dan segala minuman, mulai air mineral, isotonik dan rasa-rasa... norak amat?? Iyaaa kami rindu harga 'normal'

Setelah itu perjalanan berlanjut.. kami pun mengisi perut. Di RM Ayam Taliwang.. kami lesehan di salah satu gubuk, pilihan es kelapa muda adalah sangat tepat... huwenak dan suegerrr, sehingga tidak salah jika aku imbuh... :D 

Tanpa ba-bi-bu kami menghabiskan seluruh menu di meja, ayam taliwang goreng dan bakar, tempe-tahu goreng, sambal beberuk, gurami bakar...! Melihat kerakusan kami, mbak Vivi menawarkan kepada te Ndut untuk membeli tahu... berangkaat..!!

Selanjutnya kami menuju Desa adat suku Sasak Sade, di perjalanan kami melihat penjual jambu air, jambu air jadul.. apa yah namanya.. semacam jambu darsono.. yang berdaging lembut asam segar rasanya... 

Diantar seorang guide kami mengelilingi desa adat ini, beberapa hal baru disampaikan kepada anggota rombongan, bahwa anggota desa hanya diperkenankan antar anggota, maksudnya mereka tidak boleh kawin dengan orang luar desa mereka, rata-rata perempuan disana punya hak untuk memilih calon suaminya dengan memiliki pacar sampai 5 orang lelaki.. oughh..!!! Adat lamaran tidak dikenal disini, mereka lebih terhormat dengan 'menculik' calon istri, karena melamar dianggap menghina keluarga perempuan, dan kami pun ditunjukkan 1 rumah adat tempat pasangan kawin-lari ini berbulan madu.. ayaaay... sounds sexihhh... Tapi tidak dengan kata mamaku setahun yang lalu, "Haduh bulan madu kok tempatnya sempit, gak ada kasur, gelap, anyep" :(

Dalam kesempatan itu MG sibuk minta gelang dari benang yang dijalin-jalin, tapi aku tidak mengindahkan.. kok blenjiii terus?? Tapi rupanya Wimbo juga beli gelang benang yang sama.. gak tau deh sapa yang bayar (kayaknya te De ya?), karena untuk kedua kalinya ketika berlibur ke Lombok ini kulit di telapak kakiku pecah parah.. mau maraah!!! Sehingga konsentrasi terpecah..

Setelah gelang benang, kejutan belum berakhir, di desa ini pun tidak hanya diramaikan penjual kain tenun, kerajinan tangan.... tapi juga demam batu akik... alamaaakkk...!!

Dan kegumunanku semakin memuncak, ketika duo bocah menjadi salah 2 konsumennya.. ealaaah.. di mobil mereka membagi kehebohan dengan memberikan penilaian atas batu akik sekepal yang baru saja dibeli, lhoh siapa yang bayar.. te Ndut..!!

Karena takut kehabisan waktu, perjalanan dilanjutkan ke Bandara Praya, tanpa mampir-mampir lagi.. hiksss...

Sekitar pk 16:00 sampailah kami di Bandara, setelah check in tanpa print out.. kan begitu janji Traveloka.. think before you print laah...

Akhirnya kamipun menuju waiting room bandara.. ketika terdenganr suara mbak-mbak menyampaikan pengumuman bagi penumpang Citilink tujuan Surabaya, segera kami berdiri cipika-cipiki dadah-dadah selamat berpisah pada keluarga Tebal.. sampai depan petugas gate, kok cuma kami? Ough gak nyimak..!! Ternya hanya announcement untuk masuk ke waiting room, kalo itu sih udah dari tadi mbaaak... isin pek..!!

10 menit kemudian barulah panggilan ori, kamipun berpisah dengan keluarga Tebal.. karena reservasi dilakukan terpisah dan mendapatkan PNR berbeda, efeknya kami ber 4 berpisah dengan Vino yang duduk lebih depan dari kami, yang di row 24..

Sekitar 1 jam kemudian, kamipun mendarat di bandara Juanda, karena tuntutan tugas.. Vino tidak ikut pulang ke Malang, karena 3 jam kemudian harus terbang ke Makassar..

Sekali lagi, tidak ada liburan yang tak usai... cukup semanten, sae lan mboten, kelopo diperes metune santen..


Bubye Gili T.. Lombok here we come..!!

Keesokan paginya, aku  dan te De menyusul Vino dan MB yang sedang di pantai mengabadikan sunrise di Front Beach..

Baru selangkah menuju jalan utama, kami melihat 3 bule sibuk bermain 'bola' dan bule cewek bermaksud melempar bola ke arah te De..

"Up.. up..!!"
Te De dengan ramah hendak menangkap sang 'bola' yang dengan kata lain adalah buah kelapa.. duhhh bule mabok diladeni.. Untung sang bule ga sadar bahasa jawa.. 
"Te, jok diladeni, iku bule mendem..!"
Langsung te De, tersenyum kecut dan cekikikan..

Setelah Front Beach di depan mata, sesuai kata ibu guru, kalo menyeberang tengok kiri-kanan.. dari jarak 10 meter ada bule naik sepeda, 
"Hi, where're you going?"
"Beach..!!" jawabku PD
Tapi setelah sang bule lewat, kok gak nengok ke aku.. lheee dudu' nyopo aku toh.. aseem..!!
Ganti te De dan MG cekikikan...
Sesampainya di pantai, kami disuguhi lukisan alam yang waaah.. cantikkkk...!! Sampai kemudian kami harus bergantian dengan te Ndut yang hunting penjual makan..

Ternyataaah, di rumah.. duo bocah masih sibuk kelonan, pulas lelap.. seolah masih tengah malam, didampingi mbak Rara.. yang tidak tega meninggalkan 2 anak 'polos' ini.. 





Karena sudah mepet dengan waktu keberangkatan fast boat, kami pun bergegas mandi bergantian. Sampai terakhir tinggal MB dan Raf yang belum juga mandi, dan akhirnya jurus tanduk menyeruduk pun harus dikeluarkan, menyaksikan kedua anak lelet ini..

Akhirnya 15 menit sebelum pk 09:30 kami pun berpamitan ke Ramdan, dan minta dia menggotong 2 travel bag berat menuju pelabuhan. Untung Wimbo sudah sampai di pos, tapi ternyata harus menunggu konfirmasi dari kami, karena petugas menyangsikan kemampuan kami membeli tiket fast boat yang @Rp 85K.. oughhh menghina..!!

Tidak sampai 10 menit, fast boat merapat kami ber 10 pun bergegas naik boat dan bubyeeeee Gili T..

2 menit perjalanan, kami transit dulu di pelabuhan Gili Air, mengangkut beberapa bule, setelah itu langsung Bangsal deh..

Kata Pak Kapten, perjalanan menuju Bangsal hanya kurang dari 4 menit... walah kurang suwi..!! 

Benarlah, akhirnya boat kami merapat di Pelabuhan Bangsal, masih harus transit dengan Cidomo menuju parkiran tempat mobil sewaan kami parkir...

Hai Lombok..!! Nice to see you...

Tempat makan asik di Gili T..

Setelah mandi-mandi secukupnya.. kami mulai berangkat berkelompok-kelompok, awalnya Raf-Bimo dan te Ndut sudah meluncur ke arah pasar malam, rupanya mereka mengincar gelato, Wimbo sibuk mencari partner untuk mencari jagung bakar.. setelah siap, aku Vino dan MG menyusul.. Ternyata te De, Rara dan Wimbo sudah ngepos di Kayu Cafe..  

Sembari menikmati malam di Pulau, kami mencari Kayu Cafe, yang ternyata cantik bangettttt... interior kekayuan, snackie-snackie cantik coklat dan manis... very adorable..




Sayang maag-ku sedang kacau sampai dengan hari itu, jadi untuk sementara ngopi asoy off dulu.. tapi foto dan icip-icip jalan terus. Boleh dongg..!!
 
Disitu aku menemukan healthy straw.. ahay itu istilahku sendiri yang penampakan sedotannya lumayan gede dan terbuat dari keramik, jadi ramah lingkungan karena no plastic..

Asli, cafe ini tampak kalem dibandingkan cafe lain yang hingar bingar dengan live music, botol dan alkohol.. layaknya anak manis nan lugu, ya pastinya seperti aku..

Seusai ngafe cantik disini, kami berkumpul di pasar malam, celingak-celinguk akhirnya pilihan kami adalah seekor ikan karepmu eh kerapu ukuran sedang + beberapa batang sate cumi dan daging.. Tapi meskipun pasar malam, harga yang dipatok juga lumayan juga.. paling tidak @Rp30K, tapi harga itu tetap lebih murah dibanding lounge.. ok.. mari kita makan, urusan utang ntar-ntar aja ya..
Setelahnya kami beriringan kembali ke Hostel.. Kami nginguk sebentar di toko bikini.. walah lagi-lagi harga yang dipatok buat perut melilit.. kelompok bocah kembali menghadap kios Gelato... again? Suka ato maruk sih??

Di perjalanan te Ndut ngiguk spot yang kami yakin dia centaaah... Cooking Class.. wee susah gumbul CEO nya Sendok-Garpu Catering ini, urusannya ga jauh-jauh dari dapur...!! :D

Meskipun sudah tahu dari kemarin, tetep aja sakit hati, ketika selembar uang biru harus bertukar dengan sekotak susu U**a dan biskuit wafer... duhh gak bisa lama tinggal di pulau, kalo bawaannya ngemil begini.. cepet miskin..!! :'(

Di Hostel anak-anak sibuk bermain kartu, te Ndut juga aku, mulai packing pakaian 3/4 basah, supaya tidak ketinggalan, karena kami prediksikan besok banyak yang susah bangun.

Ramdan sempat 'bertamu' memberikan info menarik hati.. menawarkan kami party yang diadakan di satu venue, di pulau itu.. sepertinya lumayan happening.. tapi maaf ya Ramdan.. kami ngantuk.. mungkin kalo grup kami seusia bisa dipertimbangkan, tapi karena ada duo bocah, ABG, sampe dengan STW.. mending bobok daripada, salonpas membungkus badan..

Setelah packing agak rapih, kamipun terlelap.. zzz zzz



Trio Gili... Let's go Snorkeling

Sekitar pk 04:00 pagi benar, MB sudah menyerobot masuk kamar, meminta sang ayah segera bangun, untuk apa? Berburu SUNRISE... weleeehh..

Setelah sekian saat tertunda, akhirnya sang ayah terbangun dan menghantar kembarannya berburu sunrise di Front Beach yang berjarak hanya 100 meter saja dari hostel kami.

Sekitar 1 jam barulah mereka kembali gantian kami yang berjalan-jalan menyusuri pulau sekalian mencari bekal demo.. adalah nas-bung.. Hahaha.. maksudnya kami mencari sarapan yang menurut rekomendasi dari Made, berupa nasi bungkus yang banyak dijual penjaja di sekitar pantai...

Sejak kemarin sore, Bimo-Raf masih penasaran dengan bola plastik yang mereka harapkan bisa dibeli untuk bekal main-main di pantai.. tapi harga bola yang sangat tidak masuk akal.. yakni @Rp 50K per glundung, membuat kami orang dewasa berteriak NO.. ketika ada toko kelontong yang buka, kami mencoba bertanya.. memang benar bola plastik itu dijual minimal Rp50K.. bahkan ada yang menawarkan Rp60K sampai dengan Rp75K.. weleeeeh..!!!

Ketika asik celingak-celinguk, tiba-tiba te Ndut membisikkan kata mesra.. kebelet poop...!! dengan santainya kami menumpang ke WC di salah satu villa, dan diijinkan.. ehhh ngelunjak.. perutku pun ikut berontak... dan sukseslah acara pembuangan itu... ehhh Rara pun mengcopy tindak-tanduk kami... plong deehh... semakin langsinglah kami hari itu.. waaks? Hoax..

Setelah itu kami masih asik berjalan-jalan ke arah Sunrise Beach, kenapa? Siapa tahu kami menemukan public pool atau private yang kami bisa numpang-bayar buat renang... dengan bersepeda kencang Raf menunjukkan 1 lokasi yang menurutnya OK.. wah.. private Villa.. dengan PD kami bertekad masuk dan bertanya..

Sampai di reception, kami menanyakan apakah kami bisa ikutan renang dan berapa fee yang dikenakan.. setelah mendapatkan informasi yang lumayan berguna, kamipun menambah ilmu bertanya.. menanyakan sewa villa per malam.. Hah?? Rp700K/net/nite karena sedang low season... harga yang menurut kami masuk akal, memaksa kami untuk showing unit.. sekali lagi kami terperanjat... kamar yang luas, interior yang indah... very recommended.. langsung aku dan te De berkhayal untuk next trip kami harus bermalam disini... H A R U S..

Tak tunggu lama, te De sudah berharap dapat bermalam segera malam ini, aku harus menghentikan minatnya... karena aku tak mampuuuu.... :D

Selembar brosur dan kartu nama pun kami simpan untuk tugas kompor, siapa tahu bisa reunian SMA disini... assssikkkk..

Tak lama, kamipun bertemu penjual nas-bung, tak lupa te De menarik beberapa lembar rupiah dari ATM Mandiri.. tak seperti yang aku baca di inet, sampai pulang aku tidak menemukan ATM BCA di Gili T.. mbuh karepmu..!!

Pukul 10 kamipun berkumpul di pantai mencari operator kami yang akan melayani acara snorkeling kami siang itu.. Ealah ternyata sama saja oknumnya ya rental sepeda.. tapi lumayanlah berkat Made, kami hemat Rp100K.. :D

Tapi bukannya tanpa halangan, entah siapa yang salah info.. ternyata syaratnya begini :
Harga sewa per orang itu hanya meliputi 2 item sewa, yakni masker + life vest atau masker + fin.. dan sewa boat beramai-ramai sampai dengan 30 pax..


Sebelum boat bertolak ke spot-spot indah, seperti biasa, Bimo-Raf tak sabar mulai kecek sedikit, banyak dan berakhir dengan basah kuyup.. tak lama disusul MG dan kemudian MB.. halaaah...

Akhirnya boat kami bertolak ke spot pertama, walaaah memang cantikkk, aku bertemu sahabat lama di KJ.. ikan kaka-tua.. :p 
Selain itu ada ikan warna-warni yang entah apa namanya, ada ikan panjang yang nungging cuek, ada terumbu karang cantik, kecil, besar dan buesaarr... ada school bonus, inget kayak main game jadinya..

Spot berikutnya adalah turtle point, belum juga guide kami mingkem, ada seekor penyu yang cuek muncul di permukaan berenang-renang, sehingga tanpa dikomando kami pun dadah-dadah norak... hiehehe..

Awalnya aku agak ragu-ragu snorkeling disini, kulihat MB kepingin tapi laut tampak lebih gelap daripada di spot pertama, artinya? lebih dalam dong..

Akhirnya MB berani turun pelan-pelan, tapi dengan keras kepalanya MB tidak mengikuti instruksiku, tidak bernapas normal melalui snorkel, jadi gerakannya tampak kacau.. aku jadi panik kuatir dia kejang, dan jujur aku merasa capek dan tidak sabar sehingga kupanggil Vino agar membimbing MB kembali ke boat, untungnya pihak operator cepat tangga.

Aku sempat berenang ke satu titik dan beruntung karena sekitar 1 meter di  bawahku, seorang penyelam sedang mengabadikan seekor penyu genit yang meliuk-liuk berenang. Waseeekkk...

Di kejauhan, kulihat Vino, Rara dan 2 bocah Bimo-Raf sedang berenang mendekati boat.. prestasi..!! Good Job..

Selanjutnya kami meluncur ke Gili Air, unutk beristirahat makan siang.. Aih Gili-gili ini benar-benar serba mahal.. akhirnya untuk menghemat.. kami hanya memesan makan siang dengan menu Nasi Goreng 6 porsi saja, berikut 2 botol air mineral ukuran besar.. hmmm... itu saja transaksi kami hampir mencapai angka 1/2 juta..!

Wajar saja, jika di meja lain 2 pasang bule sempat adu mulut dengan waiter.. mungkin merasa tertipu.. duuh..!!

Te Ndut, te De dan krucils sempat explor di sekitar warung makan, hunting dagangan yang lagi-lagi tidak ada yang murah... kenaafaaaaa???

Mereka membandingkan harga snack kemasan yang jika di Jawa (?) harganya tidak sampai Rp10K tapi disini melonjak menjadi Rp25K.. *pertanyaan kami terjawab, karena harga air tawar bisa 3x dibanding dengan Lombok... dengan perbedaan itu wajarlah jika harga lainnya dengan genit bergerak menanjak

Puas beristirahat, kami memanfaatkan pantai cantik berpasir putih dengan air jernih untuk berfoto a la Andien... mirip? Gak..!!

Awalnya Raf yang mengeluh tubuuhnya berasa cekit-cekit.. dan ternyata kamipun merasakan hal yang sama, kenapa? belum tahu jawabannya...

Di spot berikutnya kami sudah lumayan capek, jadi hanya sekedar cibang-cibung dan foto a la kecebong.. setelah itu, boat kami kembali ke Gilli T, ombak sempat membuat kami deg-degan... tapi 30 menit kemudian kami sudah sampai di bibir pantai, pantai yang buersih putih airnya biruuuuu....



Gili Trawangan Keluarga TEBAL - tipis datang...!!

Sekitar pk 04:00 kesibukan di kamarku sudah dimulai.. setelah selesai bebersih, duo MG-Raf mulai kubangunkan.. Tak lama Vino datang dan meminta jatah makan paginya..

Kutelepon kamar te De.. weeeeh ternyata sudah bangun.. kepagiaaaaan 1 jam.. yaelaaaah :D

Kami bersegera menikmati sarapan kami yang mendingin, kurang nikmat memang, tapi ya sudahlah.. daripada masuk angin.. setelah selesai sarapan, kami semua berkumpul ke lobi hotel.. Mas Reception berwajah ramah kembali bertugas, nite shift rupanya.. dengan naluri ex hotelier, aku menginterograsi.. owhh meskipun sedang low season, tingkat hunian hotel mencapai 100% beberapa hari ini.. congratss ya..! 

Tak menunggu lama, kami pun sibuk ceprat-cepret di sekitar lobi hotel, tak pernah puas.. menjeleng pk 07:00 pagi itu, kendaraan long vehicle dari operator fast boat yang akan mengantar kami ke Gili T datanglah... kendaraan pun melaju di pagi itu, jalanan belum terlalu padat sehingga tak sampai 15 menit, kami pun sudah sampai di pelabuhan Pulau Serangan, setelah mendaftar ulang penumpang dan bawaan kami, beriring-iring kamipun memasuki fast boat kami yang berkapasitas 65 orang.. sayang pada penyeberangan kami kali ini tidak diperkenankan duduk di deck karena alasan ombak.. ya wislah..



Setelah menempuh waktu 2 jam, kamipun tiba di Pelabuhan Gili T yang berpasir putih.. Setelah urusan bagasi kelar. Akupun mulai menghubungi Made yang akan menjemput kami, hasilnya NIHIL.. walah..!!






Setelah beberapa kali, akhirnya kami mendapatkan kabar, bahwa Made sedang di Lombok.. piye toh? Pejabat yang menggantikannya adalah Ramdan.. dengan berbaju merah bersepeda putih demikian isi sms-nya...

Akhirnya kami pun bertemu, dan diantar ke lokasi hostel... hmm sedikit mengecewakan mengetahui kondisi hostel kami.. jadi ingat quote (?) from Trinity.. murah dan nyaman jarang berteman... BETOOOLLL...!!

Tapi tidak ada waktu untuk menyesal, kami sudah berada di Gili T, kami tidak mau kecolongan kesenangan lagi...

Ramdan menawarkan sewa sepeda... awalnya aku tidak ingin sewa dulu, tapi setelah melihat anggota 2T yang lainnya akhirnya ok-lah kami sewa full team..

Tak lama Made pun munculah, dari informasi yang disampaikan sepertinya kami salah tempat untuk sewa sepeda.. wis embuh salahe Ramdan..!! Sejak itu kamu berseteru dengan sosok Ramdan.. hahaha..

Siang itu berbondong-bondonglah kami menuju pasar untuk makan siang.. berfoto di dermaga goyang :) pokoknya gak mau rugi haha...




Setelah itu, kami pun mulai bersepeda mengelilingi pulau, menuju sunset beach.. yoook marilaaaah...!!

Kami berenta-berenti untuk banyak alasan, foto, beli celana, jalan berpasir, jalan setapak dan begitu berulang..

Masih menyesal karena kami batal berhenti di pantai yang berair sangat jernih, tempat bule kungkum.. duuhh asli keren banget.. kami berencana mengulang esok hari.. tapi waktu pula yang membatalkan.. hiks :'(

Akhirnya kami sampai di lokasi ayunan fenomenal di Villa Ombak Sunset.. Karena 1/2 anggota tim sudah bersepeda mendahului kami dan tidak bisa dihubungi.. ya wisss kami foto-foto aja secara buas disini... setelah mengantre mbak bule yang gak bisa berhenti, dipek dewe.. gantian mbaaak...!!


Kemudian, pandangan mata kami bertemu 1/2 anggota lainnya yang juga sedang berfoto di ayunan laut di titik yang lain di Sunset Beach, kami menjulukinya, Ayunan KW... dengan fotografer... MB!!!

Setelah itu semua, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pearl Beach Lounge, anak-anak menikmati Gelato dan kami menikmati Pizza dan Burger yang kami santap beramai-ramai... sambil numpang foto, di tempat yang memang keren ini....~~





Setelah puas, kami mulai merasa lengket-lengket.. pulang yook mandi..!!





Di hostel, kami mulai bergiliran mandi, di kamar mandi yang kalah bersih dari milik kami di rumah.. ~stop complaining~ hiks hiks... 2 orang yang sama sekali tidak peduli dengan kondisi ini Bimo dan Raf..!

Sampai akhirnya te De menyampaikan masalah yang adalah air untuk sikat gigi... te Ndut mendapatkan solusinya.. dengan air galon + botol air mineral masing-masing.. okeeeh..

Ketika hari beranjak malam, tak satupun dari kami yang berusia 15 th ke atas berminat keluar hostel sekedar mencari nasi putih kecuali Bimo dan Raf.. berangkatlah mereka berdua.. tidak hanya 1 kali.. tetapi 2 kali.. hahaha... malam kami tutup dengan tidur yang dipaksa pulas...

Sebelumnya Made datang mengunjungi kami, mungkin maksudnya untuk menagih pembayaran uang hostel hahaha... karena tidak semua sprei dalam keadaan siap kami mendapatkan diskon 150 ribu... hufft..!! Dia juga menawarkan paket snorkeling, kabarnya kami dapat diskon dari publish rate yang 100K menjadi hanya 90K saja.. lumeyeeen...



Kuta.. apapun yang orang bilang tentangmu, kami selalu cinta setiap sudutmu


3 Jam kemudian, setelah memecah kemacetan Malang kota dan Malang Kab.. Kab Pasuruan... tibalah kami di kota Probolinggo, weee kok jadi ngabsen Ibukota Dati 2 Prop Jatim..? Setreees nyooo..'

MG yang escape dari kegiatan Persami, dengan laptopnya masih sibuk kutak-katik.. ngapain? Kerjakan tugas eksul desain grafisnya... monggooo...!!

Setelah menikmati makan malam, minum obat dan cuci muka, kami kembali ke bis, kali ini posisi MB pindah jejer MG karena penumpang depan duduknya njeglek banget, kasian MB.. semoga gak berantem..

Sekitar tengah malam ketika terjaga, aku menyalakan hp, uppss Keluarga Tebal baru masuk hotel, Kuta macet begitu laporannya.. akhirnya aku pun mengabarkan posisi.. TN Baluran.. another place we love..!! <3 <3
Selanjutnya hp off lagi.. :)

Tak lama kemudian bis kami sudah sampai pelabuhan Ketapang, karena lelah kami memutuskan bobok manis dalam bis.. 3-4 jam kemudian kami sampai di Terminal Ubung, ayah menelepon driver penjemput, yang ternyata posisinya di depan kami.. 

Selanjutnya kendaraan kami meluncur ke Seminyak untuk menumpang mandi, karena kami akan segera mengikuti Misa di Gereja FX.. Informasi dari te De, "Iki mas Rio yo lagek bali BWI, mau bengi kebengen jadi gabung nginep hotel.." wkwkwkwkw... menular

45 menit kemudian, bertemulah Keluarga Tipis - Keluarga Tebal.. rasanya aneh.. bertemu di tempat baru.. tanpa berlama-lama, kami pun menumpang mandi, kemudian sarapan dan meluncur ke Gereja.. Jadwal misa yang kutemukan di internet adalah pk 09:00... ladalaaah ternyata pk 09:30 siang amat..! :D kalo gitu poto-poto dulu aah...


Loc : Gereja Katolik Frasiscus Xaverius, Kuta - photo by Vino
Setelah misa, te De mengabarkan bahwa mereka sudah berada di Discovery Mall.. yaah lumayan tidak terlalu jauh.. setelah mencari-cari (cari ATM, cari Topi, cari Sunblock) kita ketemuan lagi keluarga 2T.. ngapain? Foto lagi aaah...!!




Loc : Discovery Mall ; Beach .. photo by : Wimbo-Go Pro
 Spot ini udah serinnnggg banget kami kunjungi.. tapi bodo amat orang mau bilang apa, kami selalu cinta setiap sudut pulau dewata.. tidak ada yang membosankan.. yuk ke Bali lagi te..!!



Setelah makan siang, Vino pamit balik ke hotel, sekalian aku check in dan ganti baju. Meskipun sudah sepakat tidak ada belanja-belenji, Raf berhasil merayu untuk selembar tank top dan celana kolor.. alasannya sumuk...! Ya iyalah, kami masih memakai pakaian yang sama untuk misa sebelumnya..











Setelah check in, kami bertiga meluncur ke BeachWalk, spot selanjutnya untuk ketemu bagi keluarga 2T... :D

Berikutnya kami berencana untuk menikmati sunset di Pantai Seminyak, seperti yang sudah terduga, Raf dan Bimo seperti ketemu tanah leluhurnya... playon main air dan pasir.. 

Sisanya, cari posisi untuk foto... ahh kita diusir dengan harga Rp 600rb/meja haduh.. meskipun bawa duit, tapi gak suka ah.. sama caramu...! Untung udah curi motret.. Cerita dipersingkat deh, akhirnya hanya Wimbo dan MG yang bisa duduk-duduk manis di bean bag + pizza.. kita duduk-duduk santai aja di pantai... demikian caption te De di IG.. :p

Akhirnya malam itu harus kami akhiri setelah dinner di Wong Solo yang servisnya tidak cepat... Vino sempat bertanya, kenapa kita batal dinner di resto pinggir jalan raya itu dan memilih WS yang sedikit ndlesep... alasannya karena ada life music.. takut mahal :D

Setelah usai makan malam, kami membeli beberapa item untuk bekal logistik di Gili T esok, dan mampir KFC untuk sarapan. Nite all... zzzz zzzz



Minggu, 21 Juni 2015

Gangguan tidak akan merubah rencana liburan kami - Liburan Kenaikan 2015

Apakah semua rencana kami lancar-lancar..? 
Tentu tidak, seperti biasa, ada saja kerikil sampai geragal yang mencoba menguji keteguhan hati kami apakah kami konsisten untuk berangkat atau tidak..

Perkembangan rencana mengikuti perjalanan waktu. Ketika konfirm Rara dan Wimbo resmi bergabung, te De memutuskan bahwa BWI adalah meeting point bagi keluarga Soedarkun.. (<-- kemeruh, nyontek di Profile BBM nya TD) H-sitik, te De dengan sukacita memberitahukan bahwa te Ndut resmi bergabung... (<-- tolong te Ndut disuruh baca INI PENTING :p)

Pembicaraan kami saat itu :
Te De : Te, kapal soko Bali ke Gili T serem ora, ombake koyo KJ ora?
Aku : ora te, 1/4 paling...
Te De : Aku pingin ngajak te Ndut, pengen nyeneng-nyenengno te Ndut.. ben ngrasakno seneng-seneng karo kene (kayaknya gak persis seperti ini.. hahaha)
Te De : Tapi aku ora mekso gawe snorkeling, pokoe te Ndut gelem melu aku sueneng..

Kenapa? Karena awalnya te Ndut hanya final di Bali saja, tidak bergabung sampai Gili T

Sampai akhirnya, H-sekian te De dengan riang ria menggebrak-gebrak mengirim bbm, "Teee... Gendut konfirm gelem melu..!!"

Seperti sudah menjadi kesepakatan sebelumnya, aku akan melakukan seluruh booking, mulai dari hotel, pesawat sampai fast boat.. dibela-belain down load aplikasi Traveloka di HP adik..

Di pihak-ku, Vino masih belum bisa konfirm untuk bisa bergabung sesuai dengan waktu yang kubuat, karena jadwal dinasnya masih sangat tight... weleh..

Karena hal itu pula, te De kuanjurkan untuk melakukan booking tiket LOP-SUB sendiri.. sesuai waktu yang telah kami buat, by Lion pk 18:50an

Tak lama setelah itu te De menyampaikan... "Uwis te... Keluarga Tebal tiket'e konfirm..!!" Duh.. selak kepingin dapat email konfirmasi dari Traveloka.. tapi piye, belum booking..!

Keesokan harinya, Vino menganjurkan kami booking tiket tanpa namanya, daripada tidak kebagian seat. Reservasi kubuat.. Tapi lho..!! Kenapa tidak bisa??
Duhhh...!!

Sepertinya hal ini dikarenakan ketersediaan seat tidak sesuai dengan jumlah penumpang, karena ketika jumlah penumpang aku kurangi, form pemesanan berjalan lancar.. Nah... Gangguan mulai datang..

Ketika aku mencoba menggunakan carrier lain, kok langsung bisa, waduh...!!

Akhirnya aku dan te De sepakat kita pisah maskapai :(
Reservasi keluarga Tipis konfirm menggunakan Citilink LOP-SUB pk 18:00

Sejak MG keluar dari RS, beberapa hari sesudahnya aku merasakan sakit ketika menelan, badan mulai meriang, mual pun kepala pening dst... dalam 1 minggu total sudah 3 dokter kukunjungi.. haitss.. semua obat kutelan dengan taat.. tapi kenapa usai kunjungan dokter kedua yang memberiku 5 macam obat berbeda malah membuatku lemas tak berdaya..?? 

Membayangkan trip yang harus berjalan tanpa kehadiranku? Duh..

Akhirnya aku mendatangi dokter langganan, sekantong obat dari dokter kedua kubawa serta. Setelah memeriksa kondisiku, kutunjukkan obatku.. siapa tahu akan ada obat yang sama...

Dokter melihat 'bekal'ku sambill tertawa.. kukatan padanya, 
"Obatnya banyak, Dok! Saya tidak berdaya mengatur.."
Mengapa demikian?
Karena dengan dokter langganan (dokter ketiga) aku sering bertindak tiran, semena-mena menentukan jumlah obat yang mau kuminum
"Jangan terlalu banyak, jangan yang buat ngantuk ya Dok!!"
Hahaha... Jumlah obat menyusut, dari 5 macam 'turun' menjadi 3 saja, itupun salah satunya ada keterangan "Jika keluhan berkurang, hentikan" waseeek..

Setelah itu ada informasi tambahan dari keluarga Tebal, mereka akan berada di Bali sejak tanggal 30 Mei - 1 Juni 2015.. 2 malam..!!

Keluarga Tipis tetap komit akan bermalam 31 Mei - 1 Juni 2015, karena Raf masih UAS sampai dengan Sabtu 30 Mei 2015.. wooww..

H-7 hotel yang kami incar sudah fully booked.. kok tau?? Karena si Hotel meng'hilang' dari sang aplikasi.. so sad..! 

Akhirnya kami pun kembali kepada cinta pertama kami, Hotel Grandmas di Seminyak.. kenapa? Alasannya karena dekat pantai pun ada karena ada swimming poolnya...

Karena pick up service akan dilakukan pihak operator fast boat sekitaran pk 06:30 - 07:00 maka kami memutuskan untuk memesan kamar tanpa sarapan.

Di hari berikutnya Vino menyatakan konfirm untuk bergabung dengan kami, jadi seri deh..! Keluarga Tipis vs Keluarga Tebal jumlah pesertanya 5 : 5..!! :D gak penting bangettt hahaha...

Setelah semua mulai indah.. Tiba-tiba MG mengingatkan aku bahwa hari Sabtu-Minggu dia masih ada Persami.. whaaatzzzz?! Awalnya aku usul ke Vino, agar dia dan MG menyusul saja ke Bali by plane di hari Minggu, tapi Vino menolak dan mengusulkan untuk ijin saja ke pihak sekolah.. ya sudahlah..

Hari Rabu, 27 Mei dengan kondisi belum pulih benar, aku dan Vino menghadiri pelepasan MB sampai dengan tengah hari. Dalam perjalanan pulang, kami membeli tiket bus malam jurusan Malang-Denpasar.. :)
Hal ini membuat MB semakin penasaran, karena kami tidak mengijinkan dia ikut turun saat membeli tiket. Dia hanya semakin curious, karena membaca banner destinasi Bus Malam tujuan Denpasar..
Hmmm.. Anggaran.. Denpasar... apa ini?

Sebelumnya, aku mendapatkan email dari operator fast boat, karena kami ber-10 akan disiapkan armada penjemputan.. berbiaya...!! Kok?! 
Karena setahun lalu free of charge.. akhirnya setelah diskusi dengan te De.. seperti biasa dia berhasil ngerem emosiku... dan kondisi tiket fastboat yang mahal + biaya jemputan tidak akan menghalangi niat kami... Yesss

Kesibukan di rumah seperti biasa, beberapa travel bag sudah kusiapkan, Raf dan MG sudah mulai kuminta menyiapkan pakaian-pakaian mereka.. Bu Rin pun sudah kupanggil ke rumah pada hari H selain untuk jaga rumah.. Bu Rin seperti halnya te Ndut disibukkan dengan aktivitas menyiapkan bekal untuk lauk selama kami di Gili T.. looh?

Ya kali ini kami bermaksud menginap di hostel, yang kami temukan 'iklan'nya di internet.. jadi untuk mengantisipasi kesulitan mencari sarapan, kami membawa beberapa lauk kering... seperti serundeng daging by Bu Rin, kering tempe, ayam suwir dan kerutuk by te Ndut.. :D

H-1, aku diingatkan MG untuk membuat surat ijin meninggalkan kegiatan Persami.. sebelum berangkat sekolah surat sudah siap.. jreng..!!

Sekitar pk 08:00 saat sibuk bersih-bersih telepon rumah berdering... krrruiiiinnggggg..!! Dari MG..!!
Memberitahukan padaku bahwa aku diminta menghadap Bruder Kasek untuk minta ijin.. Whattsss..!!

Weleeeh belum beres juga ini urusan, akhirnya dengan menumpang taxi aku menghadap Bruder Kasek SMA si MG.. sebelumnya aku cari bocoran tentang prosedur minta ijin dan karakter sang Bruder dari seorang teman.. kusimpulkan aku bakalan di'cuci' neeh...!!

Setelah prosedur bertamu klaar, menghadaplah aku.. dan tanpa tipu-tipu kukatakan aku khilaf lihat jadwal dst, ternyataaaa ijin dikeluarkan sang Bruder dengan ringan dengan konsekuensi MG harus menggantinya tahun depan.. Gapapah..!!

Sabtu siang, temperatur meningkat. MG dan Raf kuminta segera mengakhiri agenda packing, melihat MB masih bingung tanpa mengerti benar apa yang terjadi, membuat sang adik memintanya juga untuk memasukkan barang-barangnya.. senyum kecil tersungging di bibir MB, inilah jawaban dari 'anggaran' dan 'Malang-Denpasar'

Menurut informasi, Vino sudah keluar kantor pk 12:00, tapi sd pk 16:00 ternyata Vino dan pak supir masih di sekitar Singosari dan Arjosari.. awalnya tidak panik mendadak mules.. waduh..!!

Vino telpan-telpon meminta kami untuk memanggil taxi menuju garasi Bis Malam untuk jaga-jaga jika 16:15 belum tiba juga, karena waktu kumpul adalah pk 16:30 duuhh..

Akhirnya, 16:30 Vino tiba di rumah, dan Vino kembali flash packing untuk business tripnya di Hari Rabu, 3 Juni 2015.. 3 jam setelah kami mendarat dari Lombok.. Whattsss??

Akhirnya kami tiba di garasi armada bus malam, 15 menit sebelum pk 17:00.. waaah..!! Apakah masalah usai.. No..!! Kenapa lagi? Ternyata seat Vino dipindah tanpa ijin, awalnya aisle menjadi window seat.. Vino menolak karena kakinya tidak muat kalo window seat, bakal kelipet-lipet.. untungnya masalah bisa diselesaikan sebelum berangkat...

Akhirnya tetep dapat aisle seat meskipun di posisi yang sudah dilengserkan.. huh..!
 Setelah itu bus melaju dengan tersendat.. sebelumnya aku menerima bbm dari te De... 1st Point.. jreeenggg.. sudah di atas ferry Ketapang - Gilimanuk..!! Kami? sudah 1 jam masih juga di Singosari.. macet parah..!! 

Tapi ada yang 'aneh' karena tampak di foto yang dikirimkan itu, foto pak dokter yang alias ipar te De dan te Ndut yang merangkap juga ayahanda Rara, Wimbo, Bimo...

Ayaayy... bocoran dari sang adik ipar (rodo ndlodok iki ipare) "Iki kene diterno mas Rio, sajak'e kepingin join iki.." :p

Apakah anda mules membacanya... saya mules mengalaminya dan mules lagi ketika harus menceritakan ulang...

Libur T'lah Tiba - Rencana Dibuat

Ide liburan sekolah bisa datang dari mana saja. Kali ini dari mana? Tebak saja..

Tahun 2015 ini yang menghadapi UN adalah Bene dan Bimo.. Apa hubungannya? Yaaa.. karena bunda dan Te De hobi jalan-jalan, sadar tidak sadar menular pelan atau kencang ke anak-anak dan ponakan. Tidak peduli mereka suka atau tidak, tapi yakin banget mereka suka.. hahaha... Sudah menjadi tradisi ada reward bagi anak-anak yang telah menempuh UN untuk jalan-jalan ber-2 saja dengan ayah/bunda. 

Sebenarnya khayalanku dan TD ingin ke LN yang dekat-dekat saja, sekalian pengalaman baru buat MB karena hanya dia yang belum pernah ke LN sehingga paspornya masih kosong. Seperti halnya MB rupanya Bimo pun tidak terlalu antusias ke LN malah memilih ke Semarang.. naah..

Akhirnya MB pun sebenarnya sudah mendapatkan rewardnya, MB dan ayah sudah jalan-jalan ke Sulawesi Selatan.. Makassar dan sekitarnya.. *ceritanya nyusul deh, karena MB tidak segera menyelesaikan tugas menulisnya

Banyak kejadian yang terjadi sebelum palu diketok untuk menentukan destinasi liburan kenaikan sekolah, seperti MG yang harus rawat inap karena demam dengue, sehingga batal ikut lomba paduan suara bersama kelompok padus sekolahnya, dan harus menghadapi beberapa remidi dan tugas agar beban mapel di semester 2 ini dapat tuntas.. dan rencana MG mengikuti sang ayah tugas ke Makassar harus dibatalkan karena 1 dan lain hal.. :(

Hrgggh...

Di saat menunggu anak-anak menghadapi UAS, aku mendapatkan ide dari beberapa upload-an foto teman di FB.. Gili Trawangan... hukks kok mendadak aku melo.. apakah karena melihat cidomo..? haha enggaaak.. tepatnya kangen lihat air laut yang bening, pasir putih dan... beach lounge... looohh..

Mendadak pikiran melayang ke peristiwa setahun yang lalu.. hiks aku kangen ke Gili T lagi.. Siapa yang bisa kuajak memuaskan hasratku??

Yah.. Te De..!! Dia.. dia..!! Harus mau, harus dia...
Ku Bbm lah Te De.. kurang lebih begini percakapan dalam dunia maya itu..

Aku : te.. wis ono rencana preian karo bocah-bocah nang endi?
TD : durung te.. ono ide ora?
Aku : ngejak bocah-bocah nang Bali dan Gili T, piye?
TD : Woh.. kok koyoke asik.. nggawe itinerary ne te.. engkuk tak deloke piye. 

dan pembicaraan berikutnya semakin 'indah' karena TD menginformasikan bahwa 2 keponakannya yang notabene adalah kakak-kakak Bimo bermaksud bergabung, kemudian Vino join, sampai akhirnya peserta terakhir yang bergabung adalah te nDut...!!

Nah.. mulailah aku membuat anggaran juga itinerary.. yang beberapa kali membuat MB penasaran. Karena ada note tentang tujuan dan biaya, sehingga membuatnya bertanya.

MB : Bunda ini apa maksudnya (Dia curious dengan kata Malang-Bali)
Aku : Itu anggaran untuk Liburan
MB : Siapa yang akan liburan
Aku : Tante Deni, bunda membantu untuk membuat anggaran
MB : Apa maksudnya? 
Aku : Kalau orang mau pergi harus buat anggaran, biar tahu biayanya. Juga tujuannya

Sejak itu jika Te De telepon, MB sepertinya curi-curi dengar supaya yakin, apakah dia masuk dalam 'anggaran'

Ketika itinerary dan anggaran usai dibuat dan disetujui oleh peserta berikut penyandang dana..

Untuk sementara anak-anak tidak diberitahu dulu karena takut tidak konsen karena masih menghadapi ujian..

Wowww... aseeek aseeek...