Jumat, 01 Desember 2017

Akhirnya harus kembali ke YOGYA - Mei 2017

Teman-teman kolas seringkali membuat usulan untuk liburan ke Yogya. Entah mengapa aku tidak seantusias Deni dan Herman jika diiming-iming ke Yogya.. beda kalo Bali aku langsung mbebeki..

Ketika LBK 1 yang lalu diusulkan ke Yogya, aku tidak bisa menolak karena kali ini atmosfirnya beda.. karena kami akan pergi berbanyak dengam teman-teman SMA.. jadi pasti beda kontennya..



Ketika MG tidak lolos tes untuk kuliah di Bandung, aku tidak terpikir untuk melepas dia tes ke luar kota.. maka dari itu diputuskan.. TIDAK mendaftar di periode selanjutnya.



Bahwa kemudian MG mengikuti UTUL di UGM, kemudian tes di UAJY 2x, daftar ulang, pertemuan Ortu mahasiwa baru, sampai kemudian kami sekeluarga menengok sang anak kos untuk pertama kalinya di bulan  September.. sudah berapa kali dalan setahun aku ke Yogya..



Jadi ingat pengalaman pribadi 30 tahunan yang lalu ketika ada seorang teman yang menganjurkan aku untuk kuliah di Malang dengan iming-iming suasana belajar yang nyaman, kotanya tenang dll 
Apa jawabku? Tidak... 
Kenyataannya? Aku diterima di PTN di lota Malang, harus kos dan tinggal di kota ini 4 tahun lebih, kemudian th 1994 sebelum menikah suami membeli rumah di Mlang yang kami tempati bersama sejak tahun 1998 sampqi sekarang..



Pengalaman kedua, ketika masih kuliah dalam obrolan dengan seorang teman, dia bilang.. entar kerja di Bali aja, enak bla bla..
Apa jawabku? Tidak.. Bali enakan buat liburan
Kenyataannya? Pengalaman kerja pertama dan keduaku adalah di Bali, yang mengharuskan aku tinggal di pulau Dewata ini selama 2 tahun, dan kembali menjadi anak kos.. dan sampai hari ini Bali tetap menjadi tujuan wisata yang ngangeni.. hihihi



Ketika mengantar MG Utul, tidak bisa dipungkiri bantuan Renny dan Rodex D-limanya sangat luar biasa, karena order last minute KA dan hotel hampir semuanya SOLD OUT singkat cerita berhasil mendapatkan hotel yang lumayan dekat dengan lokasi tes. Bisa difasilitasi oleh Didik, ditunjukkan lokasi tes MG, Irfan dan Anya



Setelah menghantar MG dan Irfan, aku dan Dinie sempat ngobrol panjang sekali tentang pengalaman hidup kami yang mungkin sdh 20 tahunan lebih tidak pernah kami lakukan sejak melepas masa SMA.. 



Ngobrol cantik di cafe Hayati Jl Demangan berbekal rekomendasi dari Wimbo - selebgram Yogya..



Dalam obrolan itu aku sempat berujar.. selama ini aku takut membayangkan melepas anakku kuliah di Yogya. Tapi kalo kita tidak lihat sendiri kita akan takut terus, padahal ternyata aku merasa nyaman.. meskipun tes di UTUL ini anak-anak kami sama sekali tanpa target dan beban, ngobrol pun tidak cemas dengan bagaimana hasil tes mereka.. antik ya



Siangnya ketika kami makan gudeg di UGM sambil menunggu Niniek datang (dihubungi agar menyusul ke cafe tdk ada sautan... ketiduran ternyata) dan anak-anak bubar tes.. biar saja MG mulai merasakan suasana persaingan.. apapun hasilnya..


Malam harinya aku, MG dan Niniek lagi-lagi menyempatkan ngopi di Simetri.. sekali lagi atas rekomendasi Wimbo.. tetep ya harus ngopi.. mas-mas Baristanya baik dan mau diajakin foto-foto hehehe.. setelahnya kami menyusuri jalan-jalan dalam temaram malam.. melewati TB Gramedia yang dulunya adalah kediaman Mbah Kakung kami, Prod Drg Sudomo..

Langkah kami mengantar sampai ke Tugu Yogya, selanjutnya aku dan Niniek menikmati kudapan pinggir jalan, nasi kucing dll di salah 1 angkringan.. yang sepertinya suami-suami kami pasti tidak bisa menikmatinya.. hehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar