Selasa, 24 Juni 2008

Essay Gadis

Ini dia karangan Gadis untuk ikut lomba essay versi Garuda Magazine... emang ada editing disana-sini supaya jumlah kata bisa pas..tapi ide cerita dan kid-words (apa ini..?) masih punya Gadis banget....seperti mobil yang kelaparan karena macet...trus ada monyet uluwatu yang nyuri pisang (cerita ini malah aku nggak tau...i have to say sorry Dis..) juga stroberi yang menggoyang-goyang lidah...itu pure ide Gadis dan tidak kurubah...

Bali yang indah

Liburan telah tiba, tetapi hatiku sedih karena kedua orang tuaku memutuskan liburan kali ini tidak berpergian karena harga BBM yang naik. Liburan kali ini aku dan bunda menyusun album foto liburan dan menyimpannya dalam komputer.

Liburan yang paling berkesan pada bulan Desember 2007, karena yangkung dan yangti turut serta. Dalam perjalanan kami singgah di Pasir Putih, Situbondo. Di sana aku dan kakak-adikku bermain di pantai yang hangat airnya.


Ketika kami telah mencapai pelabuhan Gilimanuk, hatiku senang sekali. Tujuan pertama kami adalah desa Palasari. Kami mengikuti misa di Gereja Palasari. Kata orang tuaku, desa ini unik karena suasana Hindu-Bali dengan rakyat desa yang beragama Katolik. Bangunan gereja sangat indah, banyak ukirannya seperti bangunan adat Bali lainnya.


Kami pergi ke Nusa Dua dan mengunjungi kompleks rumah ibadat, ada Masjid, Pura, Wihara, Gereja Kristen dan Gereja Katolik, itu menunjukkan kerukunan umat beragama di pulau Bali. Kami berdoa di Gereja, selesai berdoa aku melihat ada arak-arakan di jalan, banyak orang berpakaian adat. Aku juga melihat sebuah peti dalam arak-arakan itu, aku tak tahu apa isi peti yang sepertinya berat. Ternyata arak-arakan itu adalah persiapan Ngaben atau upacara pembakaran mayat. Itulah adalah adat orang Bali kata ayah.

Malam harinya ayah mengajak kami makan ikan bakar di pantai Jimbaran. Aku suka sekali, karena pada saat makan kaki kami bebas bermain pasir yang lembut dan memandang bintang-bintang di langit.

Pulang ke hotel, aku tidur nyenyak sekali..karena capek dan pengalaman indah di pulau dewata ini… sangat menyenangkan.

Paginya aku dibangunkan oleh bunda karena kami akan pergi ke Tanjung Benoa. Tanjung Benoa adalah tempat olah raga laut yang mengasyikan ada banana boat, jet ski, parasailing. Aku juga bisa bermain air sampai agak ke tengah laut.

Siang hari telah tiba, aku pergi Garuda Wisnu Kencana. Di sana ada patung yang bentuknya merupakan manusia dan burung garuda yang sangat besar, tetapi sayangnya patung besar itu belum jadi, ada juga patung-patung lain.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Uluwatu. Disana ada banyak monyet berkeliaran. Aku lupa kalau sedang menyimpan pisang di kantong celanaku, seekor monyet merebut pisang itu dan membuatku lari ketakutan ke arah yangkung, ternyata yangkung membawa pisang yang lebih banyak sehingga menarik perhatian monyet lain untuk datang mendekat. Akupun lari ke ayah karena takut melihat monyet-monyet yang banyak itu.

Hari berikutnya kami pergi ke Bedugul, udaranya sejuk sekali, ada pura di tengah danau yang indah. Dalam perjalanan pulang kami membeli buah stroberi yang rasanya manis, menggoyang-goyang lidah rasanya, apalagi di udara yang sejuk.

Sayang, kami tidak sempat ke Tanah Lot karena hujan, maka kami segera melanjutkan perjalanan menuju Gilimanuk. Dalam perjalanan ada sedikit kemacetan karena pohon tumbang. Akibatnya ada satu mobil ‘kelaparan’ karena kemacetan tadi sehingga mengeluarkan asap dari mesinnya.

Bali memang indah, kami ingin suatu saat kembali ke sana. Karena tempat-tempat yang kami kunjungi menjadi kenangan. Ayah dan bundaku selalu menyimpan kenangan dalam bentuk foto-foto, tapi tidak semua foto kami cetak, kami hanya mencetak foto yang bagus dan dipajang di pigura. Aku sangat menyukai liburan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar