Senin, 17 Oktober 2011

Belajar Membaca dan Menulis

Rafael usia 5th
Di awal anak2 belajar membaca atau menulis, menurutku itu adalah sebuah mujizat.
Bagaimana otak bekerja menyerap informasi dari apa yang dilihat oleh mata, bahwa A bentuk seperti segitia terbalik ini dibaca dengan bibir terbuka, dan suara yang keluar tanpa ada hambatan dari alat bicara. Jika digabungkan dengan B, C dan konsonan yang lain bunyi yang keluar adalah perpaduan dari keduanya.

Kemudian, bagaimana anak-anak itu menyimpan dalam memori, menduplikasikan bentuk-bentuk itu dengan memanfaatkan motorik halusnya. Bagaimana cara menggenggam alat tulis, kemudian gerakan jari untuk menuliskannya, tidak sembarangan, karena ternyata arah menulis ada maksudnya. Hmmm


Sehubungan dengan hal-hal itu. Aku ingat ketika si bungsu mulai belajar menulis. Upaya yang luar biasa untuk menghafalkan dan menuliskan kembali huruf-huruf R A F E L menjadi Rafael sesuai namanya.


Saat itu dia menuliskan RAFAL.. Ketika aku tanyakan apa bacanya si bungsu menjawab, ini bacanya RAFAEL.. Namaku.


Aku: Tapi, itu bacanya RAFAL, kurang E..

Raf: Kemudian dia menambahkan E di akhir kata RAFAL -> RAFALE.. Dengan alasan tidak ada space tersisa antara huruf A dan L. Yang menurutnya adalah RAFAEL.. Karepe duewe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar