Kamis, 01 Oktober 2015

SANMAR 87 - Kami merencanakan ke BALI.. lagi #1

Awal Agustus, teman-teman sesama alumni Sanmar 87 mulai meributkan lokasi untuk libur tahunan kami. Karena apa? Benno dan Deni yang baru saja berlibur Lebaran ke Pulau Dewata benar-benar menggodaku untuk mengajukan usul liburan ke lokasi yang sama.

Di saat yang sama, rupanya Fifin sedang mengurus kelanjutan studi anak semata wayangnya di negaranya Obama sana sangat mendukung rencana kami.. eh koncoku aitok iki sugyiih yo.. kok yo sempet ae monitor chatting di grup WA.. mengaajukan usul dan ikutan... biayaaak'an... :D

Setelah menimbang-nimbang agar tidak mengganggu rekan Muslim yang akan merayakan Hari Raya Idul Adha, dan menyesuaikan jadwal Emytha sang tuan rumah yang pada akhir September akan terbang ke London, dan juga adanya jadwal strict Fiera yang berdomisili di Melbourne karena kewajibannya sebagai WNO (Warga Negara Ostrali) harus menjadi anggota juri dan tidak diperkenankan meninggalkan negaranya.. pokoknya tidak ada rencana yang lancar...

Diputuskan berangkat tanggal 18-20 September.. Eh ada ide menarik dari Fifin, kita disarankan untuk fly back home Senin pagi.. dan seperti biasa semua mengangguk setuju..

Eh trenyata Fifin sudah berangkat ke Bali tanggal 17 September 2015... Sekarepmu Fin..




Setelah seolah-olah fix, kita sok-sok'an buat meeting dong.. Di Malang..! Gaya kan.. Demi itu Deni dan Renny meluncur ke Malang dan Benno bergabung, kami ngobrol, membahas  itinerary  dan kebanyakan haha hihi dari siang sampai sore, ehh gak disangka Chrisman bergabung.. semakin riuh rendahlah suasana meeting a la Sanmar 87..




Dari 1 poin meeting itu didapat suatu ketakutan dengan bergabungnya Fiera dalam rencana ini, kenapa?? Ehemm... Fiera sangat parno dengan segala macam keteraturan dan kebersihan, Benno dkk sempat kuatir jika nantinya Fiera tidak nyaman, padahal sudah jauh-jauh datang dari Melbourne.. o..o..!!

Setelah saling menguatkan menghilangkan kepanikan dll, akhirnya diputuskan kita akan berusaha sebiasa mungkin.. maksudnya ya apa adanya.. apa yang bisa diusahakan di atas standar ya diusahakan tapi yang tidak bisa ya apa boleh buat.

Karena sangat kuatir, kami harus berkali-kali mengingatkan Benno agar diapun tidak cemas berlebihan karena kami semua adalah peserta, tidak ada panitia, karena apa? Kami tidak mau Benno harus merasa bertanggung jawab atas kelancaran semua acara ini. Tapi sepertinya susah meyakinkan Benno agar dia lebih relax..

2 komentar: