Senin, 14 Juli 2014

Liburan HEMAT - BLITAR

Tanggal 23 Juni 2014, semua anak sudah memasuki masa liburan kenaikan kelas. Di saat yang sama mbak jadwal pulkam, Vino jadwal dinas luar kota.

Di saat itu pula aku mengundang keponakan dan ortu untuk berlibur di Malang.. nekat..!!

Hari pertama, tampak anak-anak sangat girang karena sepupu-sepupunya akan berlibur di rumah. Menyadari kondisi keuangan sedang tanggal tua, aku mulai memeras otak.. masak mereka hanya berlibur di rumah saja, tapi kalo akan jalan-jalan siapa yang akan jaga rumah dan kemana??

Akhirnya, aku minta mbak untuk kembali lebih awal, semula jadwal balik adalah Kamis.. yahh maju 2 hari deh, untung sang embak tidak keberatan.

Selasa pagi aku putar otak luar biasa... kalau ke Batu.. waduh kayaknya untuk masuk ke macam-macam tempat hiburan + wahana dan makan siang dana tidak memadai... akhirnya kuputuskan ke Blitar saja, sesuai dengan keinginan Papa 11 tahun yang lalu.. wooooh sudah lama yaaa..??!!

Selasa pagi, mbak sudah datang dan mengambil alih pekerjaan domestik. Pak sopir segera kupanggil dan kujelaskan bahwa kita akan ke Blitar, selanjutnya aku dan Rafael belanja minuman dan snack untuk bekal di jalan.

Kali ini MB agak rewel, karena kamera pocket nya mendadak ngadat tidak bisa diformat.. setelah mengeluarkan jurus ABC akhirnya kami pun menuju Blitar..

Awalnya kami ingin mampir di resto Kendi yang kami singgahi 2 tahun yang lalu selepas dari Gunung Kawi. Tapi entah mengapa sang resto tak kunjung kami ketemukan.. ya wis lah..
 
Perhentian pertama, seperti biasa kami rehat di Bendungan Lahor, sekedar menunjukkan ke keponakan-keponakan ini tentang Bendungan Karangkates di sisi lain dan melihat secara nyata bagaimana bendungan itu berfungsi untuk rekreasi, mengatur irigasi, pembangkit listrik dll..



Yah tapi rupanya mereka agak kurang tertarik.. asem, di sekitar bendungan yangkung melihat banyak warung lesehan, akhirnya ABG-ABG ini malah duduk ngiyup pesen minuman macam-macam moroti eyang kakungnya, rencana hanya sejenak terpaksa molor sampe hampir 30 menit..



Setelah melanjutkan perjalanan, sampailah kami di kota Blitar. Kami pun mulai pasang mata mencari resto untuk makan siang, tidak disadari mobil mengarah ke Maka Bung Karno... tapi tekad sudah bulat, tujuan pertama MAKAN SIANG.. dan seperti terjawab, di jalan yang sama kami mendapatkan resto yang cantik WARUNG MAK NYAK.. dimana ada beberapa bale lesehan dan interior yang cantik.. jadilah kami sibuk berfoto ria sebelum menikmati santap siang.. Lumayan kreatif gaya ABG tanggung ini ketika menemukan spot ok untuk bergaya..




Setelah istirahat makan siang, kami menuju ke Makam Bung Karno naik becak.. berendeng-rendeng. Di kompleks makam kami masuk dahulu ke museum. Memang aku sedikit memaksa anak-anak untuk mencintai museum.. bahwa liburan tidak harus ke Mal.. alasan yang intelek dan mengandung unsur 'menghindar' dari pemborosan.. hahaha..... Budhe yang cerdas..

Anak-anak menelusuri lukisan dan dokumentasi tentang Proklamator RI ini, juga beberapa barang koleksi beliau, dan berakhir di pemakaman sang Proklamator.



Usai dari makam, kami 'dipaksa' memasuki lorong tempat penjaja suvenir segala rupa yang berhubungan dengan Bung Karno dan kota Blitar.. sebenarnya dalam perjalanan sempat naksir beberapa daster dan kemeja batik murmer, tapi sayang sistem pertukaran udara yang buruk, serta jalan yang seolah tiada putusnya membuat aku selalu mendadak panik, sesak napas dan ingin segera mencari udara bebas, tapi semakin panik, jalan ini semakin tak berujung.. laksana labirin.. alamaak..
 
Dari makam BK aku 'memaksa' MG untuk mengunjungi teman SMP nya, dimana mereka harus berpisah karena sang teman melanjutkan SMA nya di kota Blitar, kota kelahirannya.

Kunjungan terakhir kami adalah kediaman rumah keluarga Bung Karno. Menelusuri rumah kuno ini, seakan membawa memori ke puluhan tahun yang lalu ketika kami masih mempunyai rumah keluarga di Trowulan, Mojokerto.

Kami melihat-lihat lukisan, tatanan ruang rumah keluarga yang masih tampak bersih dan luas.. Juga koleksi barang-barang pribadi milik keluarga yang sampai kini masih terjaga apik.

Beberapa saat yang lalu sempat terdengar berita, bahwa rumah ini akan dijual karena besarnya biaya perawatan dll... hmm semoga tidak ya..!!
Karena kalau kita bisa merawat dengan baik paling tidak itu membantu generasi anak-anakku untuk menghargai sejarah, jasa pahlawan, dan semoga bangsa ini semakin besar karena anak-anak muda tahu cara menghargai pahlawannya.. amin





Setelah hari mulai beranjak gelap, kamipun kembali ke Malang.. sebagian dari kami hanya pules..zzz zzz kecapekan.. Jadi ketika pak supir melewati jalan berkelok di bendungan Karangkates yang cukup 'asoy' tak satupun dari kami yang mampu protes..

Perincian liburan hemat a la kami (10 org termasuk driver)
Bekal snack dan minuman Rp 150.000
Makan siang 10 orang Rp 290.000
Naik becak dari parkiran ke makam @Rp 5.000 x 4
Parkir mobil Rp 10.000
Oleh-oleh nanas, bumbu pecel, jenang Rp 50.000
Sumbangan suka rela di rumah BK Rp 20.000
Tip driver Rp 50.000
 

2 komentar:

  1. Tambah bagus gaya tulisannya, Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kalo dibaca-baca lagi, tetep masih suka loncat-loncat.. tks supportnya

      Hapus