Senin, 22 Juni 2015

Trio Gili... Let's go Snorkeling

Sekitar pk 04:00 pagi benar, MB sudah menyerobot masuk kamar, meminta sang ayah segera bangun, untuk apa? Berburu SUNRISE... weleeehh..

Setelah sekian saat tertunda, akhirnya sang ayah terbangun dan menghantar kembarannya berburu sunrise di Front Beach yang berjarak hanya 100 meter saja dari hostel kami.

Sekitar 1 jam barulah mereka kembali gantian kami yang berjalan-jalan menyusuri pulau sekalian mencari bekal demo.. adalah nas-bung.. Hahaha.. maksudnya kami mencari sarapan yang menurut rekomendasi dari Made, berupa nasi bungkus yang banyak dijual penjaja di sekitar pantai...

Sejak kemarin sore, Bimo-Raf masih penasaran dengan bola plastik yang mereka harapkan bisa dibeli untuk bekal main-main di pantai.. tapi harga bola yang sangat tidak masuk akal.. yakni @Rp 50K per glundung, membuat kami orang dewasa berteriak NO.. ketika ada toko kelontong yang buka, kami mencoba bertanya.. memang benar bola plastik itu dijual minimal Rp50K.. bahkan ada yang menawarkan Rp60K sampai dengan Rp75K.. weleeeeh..!!!

Ketika asik celingak-celinguk, tiba-tiba te Ndut membisikkan kata mesra.. kebelet poop...!! dengan santainya kami menumpang ke WC di salah satu villa, dan diijinkan.. ehhh ngelunjak.. perutku pun ikut berontak... dan sukseslah acara pembuangan itu... ehhh Rara pun mengcopy tindak-tanduk kami... plong deehh... semakin langsinglah kami hari itu.. waaks? Hoax..

Setelah itu kami masih asik berjalan-jalan ke arah Sunrise Beach, kenapa? Siapa tahu kami menemukan public pool atau private yang kami bisa numpang-bayar buat renang... dengan bersepeda kencang Raf menunjukkan 1 lokasi yang menurutnya OK.. wah.. private Villa.. dengan PD kami bertekad masuk dan bertanya..

Sampai di reception, kami menanyakan apakah kami bisa ikutan renang dan berapa fee yang dikenakan.. setelah mendapatkan informasi yang lumayan berguna, kamipun menambah ilmu bertanya.. menanyakan sewa villa per malam.. Hah?? Rp700K/net/nite karena sedang low season... harga yang menurut kami masuk akal, memaksa kami untuk showing unit.. sekali lagi kami terperanjat... kamar yang luas, interior yang indah... very recommended.. langsung aku dan te De berkhayal untuk next trip kami harus bermalam disini... H A R U S..

Tak tunggu lama, te De sudah berharap dapat bermalam segera malam ini, aku harus menghentikan minatnya... karena aku tak mampuuuu.... :D

Selembar brosur dan kartu nama pun kami simpan untuk tugas kompor, siapa tahu bisa reunian SMA disini... assssikkkk..

Tak lama, kamipun bertemu penjual nas-bung, tak lupa te De menarik beberapa lembar rupiah dari ATM Mandiri.. tak seperti yang aku baca di inet, sampai pulang aku tidak menemukan ATM BCA di Gili T.. mbuh karepmu..!!

Pukul 10 kamipun berkumpul di pantai mencari operator kami yang akan melayani acara snorkeling kami siang itu.. Ealah ternyata sama saja oknumnya ya rental sepeda.. tapi lumayanlah berkat Made, kami hemat Rp100K.. :D

Tapi bukannya tanpa halangan, entah siapa yang salah info.. ternyata syaratnya begini :
Harga sewa per orang itu hanya meliputi 2 item sewa, yakni masker + life vest atau masker + fin.. dan sewa boat beramai-ramai sampai dengan 30 pax..


Sebelum boat bertolak ke spot-spot indah, seperti biasa, Bimo-Raf tak sabar mulai kecek sedikit, banyak dan berakhir dengan basah kuyup.. tak lama disusul MG dan kemudian MB.. halaaah...

Akhirnya boat kami bertolak ke spot pertama, walaaah memang cantikkk, aku bertemu sahabat lama di KJ.. ikan kaka-tua.. :p 
Selain itu ada ikan warna-warni yang entah apa namanya, ada ikan panjang yang nungging cuek, ada terumbu karang cantik, kecil, besar dan buesaarr... ada school bonus, inget kayak main game jadinya..

Spot berikutnya adalah turtle point, belum juga guide kami mingkem, ada seekor penyu yang cuek muncul di permukaan berenang-renang, sehingga tanpa dikomando kami pun dadah-dadah norak... hiehehe..

Awalnya aku agak ragu-ragu snorkeling disini, kulihat MB kepingin tapi laut tampak lebih gelap daripada di spot pertama, artinya? lebih dalam dong..

Akhirnya MB berani turun pelan-pelan, tapi dengan keras kepalanya MB tidak mengikuti instruksiku, tidak bernapas normal melalui snorkel, jadi gerakannya tampak kacau.. aku jadi panik kuatir dia kejang, dan jujur aku merasa capek dan tidak sabar sehingga kupanggil Vino agar membimbing MB kembali ke boat, untungnya pihak operator cepat tangga.

Aku sempat berenang ke satu titik dan beruntung karena sekitar 1 meter di  bawahku, seorang penyelam sedang mengabadikan seekor penyu genit yang meliuk-liuk berenang. Waseeekkk...

Di kejauhan, kulihat Vino, Rara dan 2 bocah Bimo-Raf sedang berenang mendekati boat.. prestasi..!! Good Job..

Selanjutnya kami meluncur ke Gili Air, unutk beristirahat makan siang.. Aih Gili-gili ini benar-benar serba mahal.. akhirnya untuk menghemat.. kami hanya memesan makan siang dengan menu Nasi Goreng 6 porsi saja, berikut 2 botol air mineral ukuran besar.. hmmm... itu saja transaksi kami hampir mencapai angka 1/2 juta..!

Wajar saja, jika di meja lain 2 pasang bule sempat adu mulut dengan waiter.. mungkin merasa tertipu.. duuh..!!

Te Ndut, te De dan krucils sempat explor di sekitar warung makan, hunting dagangan yang lagi-lagi tidak ada yang murah... kenaafaaaaa???

Mereka membandingkan harga snack kemasan yang jika di Jawa (?) harganya tidak sampai Rp10K tapi disini melonjak menjadi Rp25K.. *pertanyaan kami terjawab, karena harga air tawar bisa 3x dibanding dengan Lombok... dengan perbedaan itu wajarlah jika harga lainnya dengan genit bergerak menanjak

Puas beristirahat, kami memanfaatkan pantai cantik berpasir putih dengan air jernih untuk berfoto a la Andien... mirip? Gak..!!

Awalnya Raf yang mengeluh tubuuhnya berasa cekit-cekit.. dan ternyata kamipun merasakan hal yang sama, kenapa? belum tahu jawabannya...

Di spot berikutnya kami sudah lumayan capek, jadi hanya sekedar cibang-cibung dan foto a la kecebong.. setelah itu, boat kami kembali ke Gilli T, ombak sempat membuat kami deg-degan... tapi 30 menit kemudian kami sudah sampai di bibir pantai, pantai yang buersih putih airnya biruuuuu....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar