Rabu, 28 November 2012

Bali.. with my Special Needs Teen-ager... # 2



Kamis 19 Juli 2012.. 

Tujuan pertama kali adalah Uluwatu, bukannya tidak pernah ke kompleks Pura Uluwatu ini. Tapi bagi Bene ke Bali identik dengan Uluwatu, GWK dan Tanah Lot
Khusus Tanah Lot. Ada cerita unik sehubungan dengan lokasi wisata/pura agung ini. Liburan keluarga kami ke Bali terakhir adalah Desember 2007, saat itu dalam perjalanan pulang kami sudah jadwalkan untuk ke Tanah Lot sepulang dari Bedugul. Tapia apa daya karena bulan Desember tiba-tiba cuaca berganti dan turun hujan dengan deras..sehingga on the spot desinasi Tanah Lot harus dibatalkan. Karena di tahun-tahun sebelumnya kami selalu mampir ke Pura Agung ini. Kami sudah jelaskan ke Bene, tapiiiii sampai dengan sekarang Bene masih bertanya..

”Kenapa ya kita waktu ke pulau Bali bulan Desember 2007 tidak jadi ke Tanah Lot, Bunda??” pertanyaan yang sama sudah beberapa kali diungkapkan sejak tahun 2007.. 
#salah satu ciri khas anak penyandang autistic.. mengulang-ulang suatu kegiatan#
Bene juga hafal di luar kepala bulan dan tahun keluarga kami melakukan liburan sejak tahun 2003..hadeeeh..

Uluwatu
Dengan selendang di pinggang kami memasuki gerbang area pura yang sangat disakralkan umat Hindu ini, juga segala persiapan agar tidak di’serbu’ oleh monyet-monyet yang jahil.. Tapi ternyata ketakutan kami tidak perlu karena monyet-monyet di Uluwatu sudah ditertibkan, karena di beberapa sudut tampak stok makanan berlimpah di keranjang-keranjang.

Sebelum kami memasuki gerbang, kami berjumpa dengan seorang wanita wisatawan asing yang rupanya mengalami kecelakaan.. Dalam kesempatan tsb aku manfaatkan untuk Bene belajar welas asih dan empati.

“Excuse me madam, maybe you need these…” sambil kuserahkan tissue kering dan tissue basah untuk membersihkan debu disekitar luka goresnya, juga plester untuk penutup luka..

Si bule menerima pemberianku, dan mengucapkan “Thank you” sambil tersenyum.. dan "You're welcome" sebagai jawabanku. Aku melihat ekspresi Bene yang ‘mungkin berpikiran’ ternyata bahasa Inggris itu benar-benar bisa dipergunakan sebagai alat komunikasi dengan orang asing…  Sejak saat itu Bene memberikan perhatian khusus terhadap BULE dan BAHASA INGGRIS

Di tempat ini kami puas-puaskan untuk melihat sudut tempat wisata sekaligus tempat beribadah ini. Karena biasanya dengan jumlah rombongan yang lumayan banyak perhatian kami selalu terbagi antara Bene dan adik-adiknya.

Sekali kesempatan, aku sengaja memilih berfoto dengan posisi di luar pagar di pinggir jurang, Bene tampak gelisah dan segera meminta aku memilih lokasi yang lebih aman..



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar