Selasa, 27 November 2012

Bali with my special need teen, why not..? # 1



Seperti janjiku pada Bene bahwa dia pun dapat giliran berlibur, setelah segala kecemasan sebagai siswa kelas 9 menghadapi segala try out dan ujian nasional.

Sebagai siswa berkebutuhan khusus, Bene memang mengalami banyak kesulitan mengikuti kelas regular, tapi dia tetap berhak mendapatkan reward atas segala jerih payahnya, tapi sayang karena waktu yang sangat ketat Bene terpaksa tidak bisa mengikuti liburan adik-adiknya ke Bandung dan Jakarta. Karena pada saat bersamaan dia harus mengikuti MOS.

Dengan segala kenekatan, kususun waktu berlibur buatnya yang sekaligus melakukan terapi untuk meguji keberaniannya. Liburan kali ini dikemas khusus untuk konsumsi ABG dimana dia harus melakukan berbagai tantangan games dan water sport yang memacu adrenalin.. Ahh asikk, membayangkan saja aku sudah sangat bergairah...haha yang bergairah justru emaknya..

Dengan prediksi permulaan Ramadan adalah tanggal 19 Juli 2012 maka urusan ticketing dan reservasi hotel dilakukan mengikuti periode tersebut. Dengan berharap-harap cemas semoga pada periode tersebut jadwal akademis di SMKN2 (dimana Bene terdaftar sebagai siswa inklusi) diliburkan..

Sebelumnya sudah disampaikan ke guru pendampingnya (GPK) bahwa pada periode tersebut Bene saya jadwalkan ke Bali untuk liburan sekaligus terapi a la Bunda. 

Tiba-tiba kepanikan terjadi, Selasa 17 Juli GPK dari SMPN 18 memberitahukan bahwa Bene harus mengikuti Ujian Paket B dan pemberitahuan dari pihak penyelenggara ini rupanya terlambat diterima, karena ujian hari pertama sudah dilaksanakan sejak tanggal 16 kemarin.. haduhhh untungnya Bene dkk bisa melakukan ujian susulan di hari Rabu (langsung 3 mata pelajaran).. pasrah..!

Rabu sorenya kami langsung menuju Surabaya, karena Gadis dan Rafael libur awal Ramadan mereka pun ikut serta ke Surabaya, nginep di rumah Eyang dong.. karena ayah tidak berani gambling dengan jadwal penerbangan kami yang awalnya pk 05:40 menjadi 05:15… mau jam berapa dari Malang???

Ujian deg-degan belum berakhir, baru sampai Blimbing kacamataku patah..haiyaaa..!! daripada buta local.. mampirlah di satu optic untuk beli kacamata baca… haduhhh…!! biaya tak terduga tidak dianggarkan..

Pagi pukul 03:00 kehebohan sudah terjadi di rumah Yangkung di Juanda. Karena aturan standar konter check in tutup 1 jam sebelumnya maka bagaimana caranya HARUS sampe airport sebelum pk 4:00 haiyaaaa… Bene yang sadar akan berlibur eksklusif kelihatan sumringah sekali. Adik-adiknya yang kala itu hanya sebagai pengantar pun kelihatan bahagia.

Kami tiba di airport sekitar pk 03:30 tapi apa yang terjadi wahai saudara?? Airport masih tutup..hahh? Setelah cek ke ticketing counter ternyata kebijakan bandara memang demikian adanya buka lapak pk 04:30.. kalo pesawat etd pk 05:15 lantas kami boarding jam berapaah?? Belum check in bagasi etc etc

Maka layaklah banyak muka panic (terutama warga negara asing yang memegang tiket serupa dengan milik kami) karena takut terlambat masuk pesawat tentunya.. daaaan begitu pintu bandara dibuka kami semua seperti kesetanan menuju counter check in, petugas maskapai ini pun sibuk meminta boarding pass kami (yang sudah kami proses via web) dan tinggal proses bagasi, karena kami pun sudah pilih seat, untungnya beberpa proses administrasi check in sudah dilakukan via internet.

Proses belajar ticketing dengan Bene agak terhambat, karena begitu menerima pass petugas langsung meminta kami boarding… waahh gate kami lumayan di ujung, dalam perjalanan menuju gate dimaksud Bene bilang pingin BAB.. ok mas gentian yaah… maksud hati setelah Bene keluar, giliranku.. panggilan alam yang belum sempat terlaksana berkat bangun kepagian.

Tapi apa daya, Bene belum juga keluar dari toilet sudah ada panggilan masuk pesawat, “Mas Ben cepeeett..!!” sambil pontang-panting masuk gate.. huh..!!

Kelihatan wajah ABG ku gembira sekali, karena ini kali pertama dia pergi berlibur eksklusif hanya dengan bunda #-nyayangcantikbaikhatidanperkasa# dan segala tantangan yang sudah dibrowsing sebelumnya dari internet.


Di pesawat dan di Bandara Ngurah Rai


Ketika mendarat di bandara Ngurah Rai, senyum menebar di bibir ABG ku.. meskipun bukan kali pertama pergi ke Pulau Dewata tapi tetap saja Bene tampak gembira sekali.. 

Dikarenakan Oom Nano yang mau jemput sudah sampaikan akan sedikit terlambat… kami pun santai-santai di ruang kedatangan bandara. Bene mengambil beberapa brosur yang disediakan secara cuma-cuma untuk wisatawan. Sambil berusaha mengaitkan isi brosur tersebut dengan materi pendidikan di sekolahnya yang baru SMK jurusan Akomodasi Perhotelan..

Karena panggilan alam yang tertunda, kali ini giliran bunda masuk toilet …wkwkwkw.. sambil berpesan, “Hati-hati dengan bagasi, tas bunda, kamera, HP.. Kalo ada yang minta bilang TIDAK BOLEH” dan Bene pun mengangguk tanda mengerti.

Mungkin aneh bagi sebagian kita atas instruksi-instruksiku ke Bene, yaa ini pengalaman pertamaku pergi ber-2 saja dengan ABG ku yang autistic.. Biasanya dia tergantung dengan lingkungannya (adik, ayah dan bundanya) kali ini dia harus berani mengatasi kecemasan karena kutinggal ke toilet dan pasti sedikit makan waktu, dannnnn we MUST have fun all the way…


Dijemput Oom Nano - Nasi Campur khas Bali di Jimbaran

Akhirnya kita dijemput oleh oom Nano yang baik hati.. sarapan Nasi Campur khas Bali di daerah Jimbaran.. mantafff.. dan menikmati deburan ombak pantai Jimbaran... setelah itu kita jemput mobil sewa dan mulailah petualangan kita selama 3 hari di Pulau Dewata... dengan plotting peran sbg berikut :

Bunda : Sopir, tukang bayar-bayar, tukang beres-beres
Bene : Juragan



Jimbaran Beach

Tidak ada komentar:

Posting Komentar