Jumat, 30 November 2012

Bali.. with my Special Needs Teen-ager... # 6



JUMAT, 20 Juli 2012

Breakfast pertama di Fave Hotel Seminyak, di lift dan lobi kami sempat bertemu dengan 1 keluarga, yang aku yakin putera mereka adalah penyandang autistic. Tampak dari beberapa gerakan repitisi yang dilakukan ABG bongsor itu. Senyum tulus kami lemparkan kepada ibunda si ABG yang cantik.. aku yakin dia adalah model di masa aku usia remaja.. #asli penasaraaaannn...

Setelah breakfast di hotel kami menuju ke Tanah Lot… astagaaaa layaknya kejerat oyot mimang, maksud hati lewat Canggu tapi nyasar-nyasar tak tentu arah, meskipun sudah mengandalkan penunjuk arah..

Bene menganjurkan ke aku, “Bunda, cari jalan yang besar-besar aja” rupanya dia cemas juga, karena jalan menuju Tanah Lot (lokasi impiannya) sangat berbeda dengan yang dia tahu… Kan memori ABG autistic ku ini memang luar biasa.. Membayangkan tidak pernah sampai Tanah Lot…noooo.!!! Bakal berapa tahun Bene akan bertanya “Kenapa tidak ke Tanah Lot, Bunda?”

Akhirnya sampailah kita di Tanah Lot.. masih ada sisa cemberut di wajahnya.. ahhh pokoknya Bunda sudah berhasil nihhh sampai TKP… Di sini Bene keluar masuk kios penjual Lukisan..dan beberapa kali menegur aku,
“Bunda, kalo disapa atau diajak omong orang harus menjawab..!!” Upps apa dulu konteksnya?? Kenapa dia berani menegurku??? Ternyata, para pegawai kios yang menjajakan dagangannya menurut Bene harus dijawab, masuk dulu ke kios nya…kalo perlu beli barangnya..WOW

Akhirnya pelajaran no #24 digelontorkan “Bene, oom dan tante itu promosi, kita tidak harus selalu menuruti atau membeli dagangannya, jadi cukup senyum dan bilang “terimakasih’” Bene pun mengrenyit dan akhirnya mengerti, karena bisa semaput bundanya tiap kali ditawari dagangan harus mampir dan bela-beli …bisa diaudit juragan besar..

Di sini sekali lagi Bene melakukan keteledoran, sunglasses nya dia tinggal begitu saja di mobil... duuh padahal kita kan lagi di pantai.. Atribut wajib dong.. teringat persiapan si bunda sebelum keberangkatan KHUSUS membelikan kacamata ini demi upaya agar ABG-ku sama dengan remaja-remaja lainnya. 

Bukan mendesak untuk jadi korban mode, tapi aku perhatikan Bene hampir tidak mempunyai minat untuk membeli pakaian/tas/sepatu jadi dia selalu pasrah dengan pilihan kami, sangat berbeda dengan adik-adiknya yang cenderung konsumtif jika ada kesempatan...


 
Karena di Tanah Lot masih lumayan pagi, kondisi laut dan pantai sedang pasang naik, sehingga kami tidak mungkin ke pura di seberang.. kali ini kembali Bene diijinkan menggunakan kamera ayah. Bene sibuk memotret beberapa lokasi yang memorable menurutnya. Kita berkeliling sampai dengan pura batu bolong yang sebelumnya belum pernah kami kunjungi. Di sini kami juga melihat seorang surfer bermain ombak di pantai Tanah Lot yang dahsyat..

Selanjutnya kami mampir ke toko pusat oleh-oleh…hmmm mendadak inget banyak yang belum terbeli hmm ternyata yang konsumtif aku yaakkhh.… marilah kita belanja…shop till you drop..!! Bene ngambek karena capek..wkwkwk sabarrrr



Sebagai bonus menemani Bunda belanja adalah 2 scoop gelato di depan toko oleh-oleh…  Yumm

Pulang dari Tanah Lot ya ampun nyasar-nyasar lagi, kenapa juga aku hari iniiiii…. keluar masuk pantai Petitenget 2x..Ampunnnn..

Setelah itu lanjut ke Tanjung Benoa.. tapi sayang salah jadwaaaal.. sudah kesorean…!! Lautnya udah surut.. ya sudahlaaah.. Kubiarkan mas bro ini mengambil beberapa gambar perahu dan pantai, gayanya bak fotografer profesional...hehehe
Pulang dari Tanjung Benoa, kita ngafe-ngafe dulu di Kopi Bali..bunda harus isi amunisi…yeaaah Kopi Bali… Bene? Nasi goreng yang porsinya super besar alias xtra large sebesar WAJAN.. apakah tidak habis? Tentu TIDAK… licin tandas teman.. bunda yang kemeceran hanya boleh icip 2 (baca DUA) sendok saja.. “Karena mas Bene sangat LAPAR katanya + coffee late.. disini akhirnya dapet juga beberapa kotak Kopi Bali.. asiikk… Sebelum pulang kita jalan-jalan dulu ke Sanur.. hmmm.. Eh mampir lagi ke Krisna.. buat packing oleh-oleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar