Senin, 25 Februari 2013

Libur vs Rumah Sakit

Di penghujung tahun 2003 itu, merupakan saat-saat paling melelahkan, dimana Lebaran dan Natal hanya terpaut pendek rentangnya..

Asisten RT mudik dan kembali ke rumah molor beberapa hari, yang artinya pekerjaan RT yang harus kukerjakan seorang diri semakin panjang daftarnya. Sedangkan anak-anak masih sangat tidak mandiri.. si sulung masih kelas 1 SD.. Gadis masih TK kelas A, Rafael 2 tahun..

Untungnya Yangkung berkenan datang ke Malang, menemani anak-anak.. Dalam periode itu pula kami harus kehilangan keponakan sebelum dilahirkan.. dan kesibukan lainnya sehingga aku harus PP nyupir SBY-MLG karena kesibukan itu.. di saat yang sama Vino sedang bertugas ke China untuk sekitar 3 minggu..

Karena penat dan kelelahan fisik, karena aku juga harus PP SUB-MLG untuk bekerja.. maka dengan modal nekat aku putuskan untuk liburan ke Bali dengan anak-anak, segera setelah Vino datang dari China. Asisten RT kuberitahu kabar ini H-30jam.. :)

Hanya ada waktu 24 jam untuk Vino beristirahat sebelum keberangkatan kami tanggal 21 Desember 2003 itu. Tapi tekad dan semangat sudah bulat.. kami sangat menikmati perjalanan liburan kali ini... kayaknya selalu deh :p

Pendeknya, setelah semalam di Bali.. Bene dan Gadis yang sebelumnya sudah batuk pilek alhasil semakin jegrung-jegrung.. Untungnya di sebelah hotel kami menginap (Harris Hotel, Tuban - Bali) ada Klinik Kimia Farma jadi liburan kami sedikit 'beda' dengan adanya agenda berobat.. :)

Belum selesai sampai di situ, karena kami tidur di 1 bed besar, maka tugasku dan Vino adalah menjadi pagar agar anak-anak tidak jatuh, tetapi tingkah anak laki-lakiku kalo tidur sangat over acting, akibatnya... sekitar pk 02:00 terdengar bunyi BHHHRUUUKKK... dan huaaaa huaaa Gadis menangis kencang.. Gadis terjatuh karena ditendang Bene/Rafael saat tidur..

Karena merasa Vino dan mbak asisten sudah menangani kasus itu aku kembali pulas. Hanya sesekali aku terbangun. Paginya aku baru sadar bahwa luka Gadis lumayan parah, karena masih berdarah dan basah.. akhirnya kuputuskan untuk ke UGD RS.. yang kuingat ada di jalan yang sama dengan kos-kosanku dulu.. ternyata lokasi RS pindah, masih di jalan yang sama TAPI tepat di depan kos-ku.. WOW

Wah terjadi kehebohan luar biasa di ruang UGD, dokter jaga bilang sebenarnya tindakan kami ke UGD sedikit terlambat, dokter berharap jaringan masih 'hidup' sehingga kulit yang terkoyak masih bisa tersambung secara alamiah mengingat kami baru ke RS lewat dari 12 jam, maklum luka di dagu anak gadisku.. kasihan kalo menimbulkan cacat..
Gadis yang secara insting tahu dia akan mengalami 'sesuatu' yang menyakitkan, berteriak-teriak norak.. 
Suster, "Hayo Gadis, tenang ya.. anak cantik..."
Gadis, "Hoooaaa hoaaa, nggak mau.. aku nggak cantik..!!"
dan seterusnya..

Setelah pembedahan... :)

Akhirnya Gadis di'bungkus' dengan selimut untuk mengurangi 'pemberontakan'nya.. dan dokter berhasil melakukan suntikan anastesi ke dagunya.. setelah itu tangisnya mereda.. dan dokter sukses menjahit dagunya.. dan memberikan plester sampai luka itu siap dibuka..

2 tahun kemudian, ketika kami sekali lagi berlibur bersama 2 mbak asisten RT ke Bali, sekali lagi anak-anak mengalami batuk-pilek yang sangat mengganggu.. dari pada demam kami pun berinisiatif membawa ke RS, diantar seorang teman yang berdomisili di Sanur, dekat hotel tempat kami menginap..

Ternyata, kami diantar ke RS yang sama seperti 2 tahun yang lalu (saat Gadis harus dijahit dagunya...) Untungnya batuk-pilek anak-anak hanya ringan saja, sehingga liburan pun berlanjut.. hatipun tenang..

Note : 
sejak tahun 1998 aku mulai mengikut sertakan Bene dengan program asuransi.. dimulai jaminan kesehatan dan beasiswa.. memang sedikit 'memaksa' untuk kondisi keuangan kami saat itu tapi ketika mengevaluasi kembali ternyata dengan mengikuti program asuransi kami banyak ditenangkan karena sebagian resiko kami turut ditanggung perusahaan asuransi. 

Demikian pula ketika perusahaan tempatku bekerja memberikan jaminan kesehatan berupa uang tunai, uang tsb kupergunakan sebagai pembayaran premi untuk kami sekeluarga, sehingga sangat meringankan beban kami. Apalagi perusahaan suami tidak memberikan jaminan kesehatan yang memadai..

Sekarang, mengikut sertakan anak-anak ke dalam program asuransi adalah wajib bagi kami.. untuk masa depannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar