Kamis, 21 Februari 2013

PAS... don't try this at home

Menurut kamus online, arti kata PAS adalah tidak lebih tidak kurang.. dan sepanjang pengetahuanku memang begitu..

Sehubungan dengan kata PAS, akhir-akhir ini aku senang menggunakannya untuk plesetan jika terlambat..

Contoh kejadian PAS yang pertama,
Ketika kami berombongan dengan teman kantor menghabiskan masa liburan di Bali, Januari 2007. Setelah urusan duniawi beberapa hari sebelumnya, kami bermaksud menghadiri misa Minggu, kebetulan seorang romo sahabat kami mengundang untuk mengikuti misa yang akan dipimpinnya di stasi/kapel di Tegaljaya..

Malam sebelumnya sih sudah ditunjukin dimana letak belokan menuju kompleks Tegaljaya, tapi sudah bablas 3x.. salah melulu, sedangkan misa di Gereja lain jelas tidak mungkin, karena sudah pk 08:00 malah sudah lebih.. Akhirnya ketemu juga pengkolan dimaksud... dan kami pun bergabung dengan umat lain.. terlambat pasti.. tapi benar dari sound system terdengar suara Rm Ray membacakan Injil..

Di akhir misa kami bergegas pulang tanpa bertemu dengan Rm Ray, karena seorang rekan sakit dan hampir pingsan. Melalui hp aku beritahukan kalo kami tadi join misa beliau.. Tapi beliau tidak percaya karena saat Perecikan Air Suci (Asperges Me), dimana romo berkeliling di antara umat sambil mereciki  air suci, romo tidak melihat rombongan kami.. 

Pembelaanku saat itu, "Bener romo, kita dateng kok, kita datengnya PAS... PAS Injil dibacakan.." :)
Romo, "Pantes..!!"

Pengalaman berikutnya adalah saat aku dan keluarga ingin mengikuti Misa Minggu di Gereja Palasari, pada bulan Desember 2007

Karena kelelahan perjalanan di hari sebelumnya, kami bermalam di Banyuwangi, karena masih keenakan merasakan bantal hotel dan sunrise di selat Bali.. kami terlambat menyebrang ke Gilimanuk.. dan efek domino terjadilah, kami terlambat menghadiri Misa.. padahal kami belum familiar benar dengan jarak tempuh dari Gilimanuk sampai dengan Gereja dimaksud...

Dan seperti sudah diduga, kami masuk gereja PAS... PAS HOMILI... ya ampun.. mana romo menggunakan bahasa lokal, Bahasa Bali.. lengkap sudah dosa-dosaku...

Gereja Palasari

Dosa berikutnya adalah yang terjadi Februari 2011 yang lalu... semuanya terjadi di Bali rupanya... meskipun beda gereja..

Minggu pagi sampai siang kami sudah agendakan akan join rafting di Telagawaja... lumayan jauh ya.. karena aku sudah pernah ikutan yang di Ubud jadi aku mau rafting asal di tempat lain.. centil

Sampai dengan tengah hari kami di sekitar Karangasem, dan dalam perjalanan pulang kami 'mampir' Ubud.. (mampir = parkir di pasar Ubud, belanja aksesoris dll, ketemu temen SMP, mampir di beberapa spot untuk foto-foto..) dan baru balik ke Denpasar.

Tidak dinyana (harusnya sih udah tahu..) di Kuta area Minggu sore itu macet.. cet.. cet..
Berdasarkan jadwal rasanya sudah gak mungkin ikut misa lainnya.. too late..

Kepanikan mulai melanda, rasanya selama ini aku sudah komit untuk tidak meninggalkan misa karena alasan jalan-jalan.. tidak lagi... jangan lagi..

Akhirnya dengan metode jarimetika, disimpulkan bahwa kalo mampir ke hotel ganti baju dll, aku akan semakin terlambat, diputuskan... ganti baju di mobil, dandan sedikit.. tapi ya ampun tidak bawa sepatu.. akhirnya pinjam sendal teman yang lebih 'pantas' (tetap gak pantas sih karena namanya tetap sandal)..

Akhirnya dengan berlari-lari tak kenal malu.. aku masuk Gereja FX Kuta.. tahu dong rasanya telat bagaimana?? Badan keringetan karena cemas.. begitu masuk, clingak-clinguk cari tempat kosong.. dan duduklah aku dengan rasa malu yang begitu...

Oopss baru terasa sekian menit kemudian, dinginnya air-con... srengggg... dan homili Romo dalam Bahasa Inggris pula.. jedhaaarrr...!!! Dihukumlah aku..!
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar