Segera kami mempersiapkan diri, memakai live vest, lotion, kacamata, supaya keriput di sudut mata tak tampak... :)
Formasi lengkap |
Formasi sudah tidak lengkap - 2 peserta pilih jaga BAKSO |
Setelah siap rombongan kami meluncur ke start point, sebelumnya kami dibekali 1 nyawa cadangan, yaitu si donat-ban dalam yang sudah dimodif, diberi semacam harness buat duduk-duduk nyaman..
Setelah itu kami pun beriringan menuju sungai tempat dimulainya petualangan kami...
Tapi Lhohh.. lhohh kenapa Mitta? Rupanya, karena jalannya berbatu dan menurun, serta ban dalam yang kami jinjing rupanya cukup mengganggu keseimbangan, sehingga Mitta terjatuh.. tersandung.. tergores.. berdarah.. korban bundas kedua pun jatuhlah..
Harusnya, kami (aku dan Mitta menyanyi) :
Kami terjatuh dan bisa bangkit lagi..
kami terjatuh di atas gragal luka parah..
Kami terjatuh tetap bisa bangkit lagi..
KAMU tanpaku butiran DEBU.. :p
Akhirnya kami (dengan si Donat non karbo) turun satu-persatu... Heitss jangan salah.. ada 2 lelaki gagah perkasa, yang dengan 1 dan banyak alasan tidak hendak turun gua... Heeeeh? Kok bisa? Tapi kalo udah bawa-bawa alasan phobia gelap yah apa boleh buat.. terpaksa 2 lelaki tersebut kami beri tugas menjaga rombong bakso, agar setelah kami berbasah-basah mereka tidak keburu bubar..
1 word... KEREN |
Tour Leader kami Bapak Gianto menjelaskan tentang Gua Pindul ini, yang baru di akhir tahun 2009 diperkenalkan kepada masyarakat.. Dimana di beberapa tempat masih terdapat stalagtit yang masih aktif (tandanya..? Betullll..!! masih ada tetesan air, yang mana dalam proses beratus-ratus tahun akan menambah panjang dari si Stalagtit ini)
Di beberapa tempat, kami juga ditunjukkan jenis batuan kristal yang berkilauan, juga ada 1 stalagtit raksasa.. konon kabarnya adalah peringkat 4 dunia.. horeeee....!! Belajar lebih giat ya, semoga tahun depan bisa tembus 3 besar.. lheh? opo sih?
Gua Pindul dibagi menjadi 3 area.. terang, remang-remang, dan gelap total... makanya bro Benno Walk-out dari kegiatan ini... dia ngotot mau belikan token PLN supaya area ini diberi penerangan.. eittss nggak ding. Kedalaman air dimulai sekitar 1 meter di mulut gua sampai sekitar 12 meter (salah gak ya..??) di tengah gua.. Kelelawar pemakan buah juga menjadi penghuni gua ini, tampak dari bekas cakaran dan spot-spot bekas kotoran mereka, juga masih tampak koloni mereka.. 1 jantan + sekian banyak betina..
Kereeeenn..!! Sinar matahari masuk dari lubaang di atas dinding gua... |
Ini dia..!!! This is it..!! Voila..! |
Kira-kira kelelawaar sang primadona ini, kalo dikonversikan ke manusia seganteng apa ya?? banyak banget pacarnya.. |
Hal-hal mitos juga melengkapi keberadaan Gua Pindul ini, yaitu Batu Perkasa, maka tak jemu-jemu peserta pria memberikan salam tempel kepada Batu Perkasa.. Maunya apa sih? Seperkasa sapa lagi? Ade Rai?? Inget udah over 45.. hiiii..
Cari musuhnya dulu Pin..!! |
Ini batu khasiatnya apa ya Mel?? |
Pasama..mangga pisang jambu...! |
Kuakui.. meskipun perutmu njendul.. tubuhmu lentur..! |
Persahabatan bagai KEPOMPONG |
Rupanya terjun-terjunan ini merupakan akhir dari perjalanan cave tubing kami.. Meskipun manula, kami tetep banyak tingkah dong, tiap pose 'aneh' kami tidak lupa memerintahkan Pak Blangkon untuk motret kami.. eitss iya.. Pak Blangkon adalah photographer yang kami pakai jasanya untuk mengabadikan keriaan kami. Karena oom Joe pasti gak mau kalo disuruh sibuk motret temen-temennya yang gembira ria.. ya kaaan???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar