Sabtu, 13 September 2014

TRIP YOGYA SANMAR 87 - Pindul Off Road (4)

Pagi pertama di Yogya, alarm hp ku dengan setia meraung-raung pukul 3 pagi..

Setelah itu seperti kebiasaan mataku tidak mampu benar-benar terpejam, sampai jam wajar untuk bangun pagi tiba.. Dalam masa penantian, menjelang subuh tiba-tiba terdengar suara gludakan dari kamar Mitta-Fifin.. apa yang terjadi.. What happened..?

"Mel, ada apa di kamar Fifin dan Mitta?"
Pertanyaan yang sia-sia, karena kami sama-sama tahu jawabannya... tidak tahu..
Maka bertanyalah aku di Grup WA,
"Kamare Fifin-Mitta glodakan, ada apa ya??"
Rupanya sebagian besar dari kami sudah terbangun pagi itu, maka ramailah lalu-lintas percakapan di WA, akhirnya terjawab, meja 1 kaki di samping bed mereka ngglundung tanpa sebab, wajar saja suaranya gludhug-gludhug..

Sekitar pk, 07:00 pagi satu persatu kami menikmati sarapan pagi di lantai dasar hotel.. Perlu diperhatikan jika Herman sudah dalam posisi 'menyembah' HP ada 2 kemungkinan, sedang membaca atau motret pose terburuk dari teman-temannya.. dan itu baru ketahuan jika sudah diupload di grup WA.. Umur dan perut bisa bertambah, kelakuan masih ketinggalan di Raya Darmo 49...





Pk 09:00 an kami sudah menempati posisi duduk masing-masing. Moodku baik banget.. karena urusan perut bisa tertib, jadwal pembuangan on time.. pinter sekaleee..

Di jalan, CAW pamer semalem menghabiskan 2 decolgen untuk membuat tidurnya pulas.. Mitta laporan kalo perutnya agak gak beres, untung sudah sedia obat yang direkomendasikan dokter...

Sisa debu masih membuat gatel tenggorokan sebagian besar dari kami, sehingga memancing iba CAW, untuk membagi-bagikan obat andalannya.. termasuk kepadaku. Tapi seperti biasa, setengah tidak rela. Dia bagi obat karena aku tiba-tiba terbatuk kekel.. dia bukan prihatin, cuma takut ketularan.. arek iki ket biyen kelakuane..!! C-

Dalam perjalanan kami ke arah Gunung Kidul yang ternyata cukup jauh memanggil rasa kantuk, satu-persatu kami terlelap.. Aduhh korban lain mulai jatuh, Herman yang duduk di pojok belakang kanan tampaknya mulai mabok perjalanan, Fresh Care pun berpindah tangan.. Kepala mulai cenut-cenut, obat hipertensi lupa dibawa... piye sih manula-manula ini?? 

Untungnya.. (kok untung??) te Deni sudah menyiapkan obat hipertensinya sendiri, berbagi memang indah.. tapi kok dari tadi ceritanya berbagi obat?? Yang penting sembuh ya..

Setelah berkendara hampir 2 jam, tiba-tiba Lila notice satu outlet penjual TIWUL.. dan wajib mampir dalam perjalanan pulang nanti.. wokeeehh..

Akhirnya sampailah kami di salah satu basecamp/operator penyedia jasa cave tubing, rafting, off road dll
Setelah deal fasilitas apa yang akan kami ikuti, kamipun menunggu sejenak untuk menunggu 4 jip yang akan kami sewa... Off road lagi..


Fifin sempat gentar, jika kondisi alam sekering di Merapi yang mana debu berpotensi membuatnya kembali sesak napas.. tapi untunglah medan kali ini lebih bervariasi.. 



Akhirnya jip kami pun beriringan.. ketika masuk medan bergerojalan, kesulitan mulai timbul.. kesulitan meletakkan pantat pada proper position. Melorot segala model, jengglung, gludhak.. tapi kami masih bisa tertawa lepas... Nylimur asline..




Selanjutnya, mobil berhenti sejenak ketika kami merasa berada di suatu tempat yang keren.. 13 orang peserta trip, turun ke pinggir sungai bergaya senam pagi dipimpin oleh CAW.. herannya kami bisa patuh dengan gerakan yang sama dari waktu-ke waktu..








Kemudian perjalanan berlanjut.. Entah apa yang ada dalam pikiranku.. aku pingin foto loncat.. keinginan yang aku ulang-ulang sejak ngantri di basecamp.. *pertanda

Joe sang photographer menuruti selalu permintaan kami, enggan menolak, mungkin wegah sawanen.. Dalam mengambil foto kami, seringkali Joe harus beradegan 'tak senonoh'.. yaitu Benno harus peluk erat-erat pinggang Joe supaya dia tidak terlempar dari jip.. eman kamerane..

ini dia wajah sang photgrapher
Aku pun memanjat pinggiran jip, loncat dan berteriak... tapi.. (untungnya tidak terekam dalam lembar-lembar foto) karena permukaan tanah yang tidak rata, pergelangan kaki kananku yang sudah bermasalah sebelumnya ternyata harus menapak lebih dulu, dan menyangga bobot tubuhku yang hampir menyentuh kepala 6, tiba-tiba mak slenittt.. sakit boo.. Tidak pas dengan kuda-kuda, ndlosorlah aku karena tidak seimbang.. karena berat dan mungkin malu (apa punya?) aku pun berbaring saja di rumput sampai ada yang membantu bangun... halaah lembeng.. bonus off road? bundas-bundas.. :p


Setelah itu perjalanan dilanjut.. Posisi ditukar karena alasan mengasihani diri.. perut mulai ribut. Kami sudah berkhayal pulang off road akan menyumpal perut dengan semangkuk bakso. Karena membayangkan 2 jam ke depan kami akan berendem-rendem sampe lumutan..

Sampai base camp apa yang terjadi.. Rombongan kami sudah dihalo-halo untuk briefing.. siap cave tubing.. batal deh menikmati semangkok bakso.. yang sepertinya lezat.. maklum keluwen, semua tampak enak.. haha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar