Selasa, 04 Desember 2012

Audiensi dengan Bapa Paus Benedictus XVI



Sarapan pertama di kota Roma, tepatnya di hotel kami Pineta Palace di kota Roma.. Mencoba meng’amin’i kebiasaan seorang sahabat yang selalu mudah menyesuaikan diri dimanapun, tanpa rewel menyantap apaun makanan yang terhidang..

Sugesti berhasil baik, setangkap roti, beberapa lembar ham, sosis, pastry dan manisan buah peach menjadi sarapanku pagi itu, Rabu 9 Mei 2012.. pantang ada yang terbuang.. Satu rahasia terpecahkan.. setelah bertahun-tahun tidak bisa / tidak PD operate coffee machine, saat itu aku langsung pencet-pencet pilih cappuccino dan berhasil… haha kelamaan ndeso..!!



Setelah semua siap meluncurlah kami ke Vatican.. bersama-sama peziarah dari pelbagai sudut dunia kami menuju Basilica St. Peter, apa yang kami rasakan.. tentu perasaan bahagia, terharu.. begitu banyak (menurut kebiasaan sekitar 9000 umat Katolik) berkumpul di setiap hari Rabu..
<< foto diambil dari google

Setelah melalui metal detector.. kami mengambil posisi terdekat dengan yang yang akan dilalui oleh Bapa Paus.. maklum ada misi berat yang diemban..!! Photographer..!!



Tepat pk 12:00 Audiensi dimulai.. Bapa Paus berkeliling memberikan berkat kepada seluruh umat yang hadir saat itu, tak mau ketinggalan momen, aku berlari menuju deretan terdepan di koridor-ku, dan seorang umat (entah darimana) berbaik hati menyodorkan kursinya untuk kunaiki, sadar bahwa tubuhku yang lumayan mungil pasti tidak berhasil mendapatkan apa yang kumau, jika hanya mengandalkan sela-sela ketiak umat lain, sehingga semakin jelaslah wajah Bapa Paus, mau nangisssss… kamera aku set multi shot.. hahhh begini rasanya jadi photographer… suara pret..pret..pret.. berbaur dengan teriakan-teriakan Viva il Papa…!! Juga Benedetto tiamo.. dari rombongan anak-anak muda dari Hungary yang duduk tak jauh dari kami.. ketika mobil Bapa Paus berputar ke arah belakang, berduyun-duyun umat berlari mengejar.. mencoba mendekat, merindu berkat, mohon selamat.. kami mencintaimu Bapa Paus.. 

Kemudian dilanjutkan dengan salam yang dibacakan Bapa Paus kepada kelompok-kelompok umat yang hadir dari pelbagai pelosok negri dan belahan dunia.. BAHAGIAAA rasanyaaaa… 

Ini lho Vatican bersama Bapa Paus yang sering kami saksikan tayangannya di Misa besar jika Paskah atau Natal… dan sekarang kita disini..!! demikian aku dan beberapa rekan peziarah berteriak-teriak… sambil curi-curi lihat kamera di atas salah satu gedung, senyum dulu ah..!!
 

Seusai Audiensi, kami bersama-sama menuju Chinese Resto untuk makan siang. Saat itu bergabung seorang Romo projo dari keuskupan Weetebula yang mengetahui kabar pimpinannya ada bersama kami, lumayan jadi bisa nanya-nanya langsung, karena Romo tsb sedang  studi di Roma..

Yang MENGEJUTKAN… pedagang asong yang sama, yang kemarin kami jumpai tiba-tiba sudah membuntuti kami dan berteriak-teriak… “SEMBILAN – SAMPULUH” (maksudnya 9 euro – 10 rosario) haha… tau aja dia..!! Mungkin pedagang ini adalah spesialis untuk segmen peziarah asal Indonesia, karena sepertinya dia hafal betul kebutuhan kami akan oleh-oleh untuk saudara, rekan, kerabat di tanah air juga kebiasaan kami MENAWAR.. dan dia sepertinya juga HAFAL resto-resto yang jadi jujugan peziarah asal Indonesia.. Chinese Resto (ssst … dapat bocoran dari seorang Romo yang pernah studi di Roma beberapa tahun, kenapa Chinese Resto banyak dipilih oleh travel agent Indonesia….? karena MURAH wkwkwkw). 

Untuk selanjutnya kami mulai hafal menu Chinese Resto di Italy ini, pasti ada sayur berkuah yang isinya rumput laut kadang ditambah telor orak-arik di dalamnya ; olahan ayam, olahan babi/ikan, tumis sayur, irisan buah segar, teh hijau… dan TL kami akan berkeliling meja menawarkan Sambal dan saos tomat botol yang tentunya larissssss…. Tidak ada waktu buat mengeluh, HABISKAN..!!!

Dalam perjalanan ke resto ini, sempat menjumpai 1 mata air yang dingin airnya, TL kami bilang ini termasuk sarana air bersih yang mensuplai kota Roma, salah 1 dari 3 mata air.. jadi lanjutkan untuk tapping… sehingga  matahari kota Roma yang hangat (beneran hangat, tidak menyengat so tidak ada keringat..!) menjadi tersapu sejuknya air dingin ini ketika masuk ke dalam kerongkonganku… segeeerrrr

Tujuan selanjutnya adalah Basilica St Paulus di Luar Tembok.. dalam perjalanan tak henti-hentinya TL kami menceritakan sejarah kota Roma, tentang tembok kota Roma, tentang gereja dan tempat bersejarah lainnya yang kami lalui.


Dalam perjalanan kami temui sebentuk bangunan pyramid, Caius Cestius.. dekat Tembok kota Roma, setelah itu sampailah kami di Basilica St Paulus.. TL sekali lagi mengingatkan kami agar selalu waspada untuk tidak dengan mudah memberikan uang kepada pengemis, gipsi dll karena dikhawatirkan ‘rombongan’ mereka akan datang jika 1 orang diberi… kata lainnya TUMAN, dan susah membedakan mana yang pengemis mana yang plus criminal.. huh sedihnya..

Basilica ini tampak tidak sepadat St Peter, tapi keelokan arsitekturnya membuat hati berdesir.. haaalah gaya.. di pelataran basilica ini tampak terik, tapi ketika kaki melangkah ke dalam apa yang aku dapatkan, tiba-tiba hawa sejuk menerpaku, sesaat aku tengok kiri kanan mencoba mencari apakah ada AC set disana.. aaah tentu tidak..!! 

Basilica St Paulus di luar tembok
Lukisan mozaik dari paus 1-265
Bangunan dengan langit-langit yang tuinggi lapang dan material dan cuaca alamnya laah yang membuat hawa di dalam basilica ini sejukk..demikian aku mencoba menganalisa dan seperti biasa kubenarkan analisaku :)

Lukisan mozaik dari paus 1-265



Deretan bangku sederhana, yang dsiapkan untuk umat

Dengan lukisan wajah paus pertama sampai dengan paus ke 265, dan tersisa 1 space saja yang kosong… yang konon kabarnya jika semua space terisi maka…

Papa berkesempatan untuk memanjatkan doa di depan altar, di deretan bangku-bangku kayu panjang.. entah mengapa aku sangat jatuh cinta dengan basilica ini, menurut salah satu anggota rombongan, di salah satu kapel di sudut basilica ini, ada Salib yang mana ada penampakan wajah Yesus kepada St Brigitta.. dan salib itu ada di depanku. Apa yang bisa kulakukan?? Tidak lain tidak bukan kesempatan untuk berintim denganNya.. 

Menurut info salah 1 anggota rombongan, pada salib inilah terdapat penampakan wajah sang Kristus kepada St. Brigitta

Karena waktu yang singkat kami harus bisa memaksimalkan waktu untuk, berdoa beryukur berkeluh kesah bermanja hanya denganNya, memuaskan panca indera kami atas segala keindahan kebesaran dan keagunganNya yang ada di depan mataku saat ini.. dan sejurus tersadar… lagi-lagi mama HILANG.. tapi aku sangat yakin mama akan aman, karena tadi sempat melewati toko cinderamata di dekat parkiran, doaku dan papa adalah 'semoga mama ada disana…' dan ternyata Tuhan mengabulkan doaku dengan sangat cepat..:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar