Rabu, 05 Desember 2012

Rome to Pisa...learn from others..



Ada kalanya kita memang harus belajar dari pengalaman orang lain jika kita ingin lebih dewasa.. Ujian-ujian kecil terjadi lagi dalam kelompok kami hari-hari ini dan ke depan.. Teringat pesan seorang Romo yang pernah mendampingi retreat kelompok kecil kami beberapa tahun yang lalu.. segala sesuatu manis, pahit.. yang terjadi menjelang dan saat retreat nikmatilah sebagai (mungkin) ujian untuk dirimu.. Ya Romo.. understand..!!

Pagi itu rencananya kami harus check out dari hotel pukul 09:00 pagi, tetapi ternyata harus tertunda sekitar 1 jam karena salah 1 anggota rombongan kami kehilangan kopornya. Haah?? Padahal menurut anggota keluarga prosedur sudah dijalankan, kopor sudah dikeluarkan dari kamar menjelang pk 07:00, bertanda pita PINK.. dan sesaat sebelum breakfast kopor itu masih bertetangga dengan kopor rombongan PINKY.. tapi tidak kala saat akan ciao dari hotel.. 

Anggota rombongan yang lain dengan sabar menunggu dalam bis, tidak benar-benar tahu apa yang terjadi.. tiba-tiba Papa berteriak ke arahku,”Va, papa kram…!!” Aku mendekat kemudian meluruskan kaki papaku, sambil menggosok dengan minyak gosok, belum berhasil.. anggota rombongan lainnya Linda turut membantu, dia membawa counterpain, menggosok kaki papa.. juga seorang ibu mengusulkan supaya papa menjejakkan kaki di lantai bus, supaya aliran darah menjadi lancar.. cukup membuat kehebohan saat itu.. Untung akhirnya kaki papa berangsur-angsur membaik.. berkat cinta seluruh anggota rombongan kami..muuuachh..

Tak lama kemudian bis berjalan, doa dan lagu pujian dilantunkan tanda peziarahan kami akan dilanjutkan..
Di tengah jalan Oma Maria memberikan kesaksian tentang panggilan hidupnya.. yang JUJUR sangat menguatkan, di usianya yang tidak lagi muda 78 tahun, oma sangat tampak bersemangat, enerjik dan ceria sekali, banyak nilai-nilai positif yang diberikan kepada kami.. Juga ada 1 anggota lagi yang memberikan kesaksian, sehingga perjalanan panjang dari Roma menuju Pisa tidak terlalu membosankan, demikian juga TL yang sesekali memberikan joke-joke usil sehingga tante Sjany (Tante Koper) berujar, “Wis ojok dirungokno, ngarang iku Yusak..!” wkwkwkwk terjemahan bebasnya adalah JANGAN DIDENGERIN, YUSAK CUMAN NGARANG…

Dalam perjalanan kita mampir di suatu kota kecil penghasil minuman dari extract buah.. ada tawaran diskon yang menarik.. yang mana lagi-lagi tante Sjany mengingatkan untuk membeli coklat beli 4 gratis 1.. Makasih tanteeee… memang diperlukan hitung cepat untuk mendapatkan diskon-diskon ini.. Di sini pula aku menikmati gelato ku yang pertama.. lemon + coklat.. nikmat tiada tara, rada sumir sih bener-bener enak ato karena di Italy yah belinya…? Kan harus positive thinking kata Oma..



Siangnya kami singgah di Fiorentino, Tutto Bono Ristorante Pizzeria.. menikmati hidangan khas local, yaitu steak tulang dan pudding yang huenaak.. sayang rata-rata kami rada kesulitan mencari daging yang menmpel kuat pada tulang yang disajikan di piring kami, rasanya pingin bilang, mending steak daging tanpa tulang deh… bersakit-sakit dahulu - kurang kemudian...wkwkwwkw dasar Betara Enthong





Beberapa dari kami turun ke duty free shop di bawah resto, barang-barang branded utamanya brand-brand Italy tersedia disana.. tapi memang sedari awal kami tidak bermaksud shopping jadilah kami hanya menikmati toilet dan foto sana-sini.. selanjutnya perjalanan dilanjutkan, dan sampailah kami di Pisa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar