Jumat, 14 Desember 2012

We’re the pilgrims with big hopes… big smiles..big family #1



BU YATI


Sejak di pesawat Emirates.. aku jejeran dengan Bu Yati, peziarah dari Jakarta. Dari cerita-cerita menjelang tidur  Bu Yati bercerita kalau baru saja ditinggal oleh pasangan hidup sejatinya 3 bulan sebelum kami melakukan peziarahan ini.


Tak tampak gundah kesedihan dalam raut wajahnya, tertawanya yang ringan sehingga mama dan papa memberikan julukan, Bu Yati kayak penyanyi Rossa.. ketawa terus, gembira selalu…


Malam-malam menjelang tidur kami saling bertukar cerita mengenai keluarga masing-masing, karena sadar, 10 hari ke depan kami masih akan selalu bersama..


Ketika di Tutto Bono.. Bu Yati udah shopping 1 tas gede Calvin Klein karena bagasi yang beranak… hahaha. Di beberapa tempat mau tidak mau kami sering bertukar kamera untuk…biasaaa motret laaah..
Bu Yati setelah dari General Audience @Rome
 

Yang aku inget juga ketika kami di Basilica St Paulus, Bu Yati dan 1 orang peziarah lain salah masuk bus alamaaakk… makanya gak balik-balik.


Selanjutnya, ketika kami di Lourdes, Bu Yati terpaksa beli sepatu baru..ayayayaya… diem-diem belanja terus ya.. sampai akhirnya kita baru pada sadar kalau makan siang terakhir kita harus spend my own money for our lunch… Bu Yati panik mau tuker di kasir hotel di Brussel tapi exchange rate nya terjun bebas, sebagai ex karyawan Bank.. Bu Yati dengan tegas menolak… NO WAY (nggak galak juga sih..wkwkwk) trus akhirnya nemu ATM nemplok di tembok pas kita jalan makan siang di Amsterdam.. loloslah Bu Yati dari kecemasan.. ahh keren juga nih mommy.. narik duit di Amsterdam..


MONICA TARIGAN dan mama


Peziarah ini berasal dari Medan, dalam perjalanan ini Monica menemani mama tercinta. Awal pertemanan terjadi di toko benda rohani di Vatican. Karena penjaga toko yang kemampuan bahasa Inggrisnya lumayan limited.. akhirnya pesanan Sertifikat Berkat Apostolik-ku (pesanan teman dari tanah air) dan pesanan Monica disatukan dalam 1 bill.
Monica Tarigan dan mama @Monte Carlo
 Selanjutnya di Pisa, kami melakukan doa bersama, setelah mama-mama kita selonjoran karena kecapekan..


Di beberapa kota dan Negara, kami sering bersama.. di Lourdes pun kami sempat berdoa pagi di Grotto bersama.. juga di Paris.. 


LINDA SIHITE 


Peziarah dari Jakarta ini kemana-mana bersama dengan Mbak Ncuz-nya selalu ready dengan kameranya, saat Audiensi Umum bersama Bapa Paus, Linda adalah partner loncat sana-sini demi angle terbaik.. sering pula kami harus bergantian untuk saling memotret.. wkwkwk


Linda pulalah yang membantu papa dengan counterpain-nya.. saat minyak gosok ku tidak berfungsi dengan baik dan benar.

Linda Sihite @otw to Nevers


Mama sempat salah tebak dikira Linda adalah cewek Sunda padahal Batak tulen… ha2. Kami mulai akrab ketika peristiwa Pisa malam itu, dilanjut kami adalah rombongan bis deret belakang yaaa terpaksa mau gak mau harus menikmati perjalanan ini, ngalah dengan yang sepuh-sepuh..wkwkwkw

Selagi menunggu seluruh anggota rombongan siap.. TL meningatkan kepada seluruh anggota tur agar tidak meninggalkan barang berharga dalam bentuk apapun di kamar.. daaaan tiba-tiba Linda berlari turun bis dan kembali sambil mendekap tab'nya.. yah nyaris masuk lost and found...
 


SUSILAWATI SUMAWINATA alias Mba Ncus


Ini partner LINDA, room mate – office mate dari Bogor.. nyaris jadi korban utang 20euro ku gara-gara penjahat local..

Mba' Ncuz @Paris


Sejak itu, sesama penghuni kavling bis belakang ini jadi sering bertukar cerita. Apalagi ketika diperkirakan aku bakalan overweight, Mbak Ncus menawarkan travel bag-ku untuk masuk dalam list-nya.. upps dapet pinjeman kunci TSA pula… makasih yaa…


UUT dan mamanya


Pemuda 1 ini paling setia dengan mamanya, mereka berasal dari Solo tapi Uut bekerja di Jakarta, kemana-mana stand by wheel chair dan kamera untuk mengabadikan peziarahannya bersama sang mama.. Suara merdu sang mama saat lagu-lagu rohani dinyanyikan dalam bis, sang mama selalu mengambil bagian denga suara 2.. wow..!! Sang mama juga tidak segan membagi cerita tentang keluarganya, anak mantu juga cucunya yang kembar tapi beda banget wajahnya..


Juga pengalaman ketika sang mama tidak lolos metal detector di bandara.. gara-gara tusuk kondenya. 
Sangat memancing gelak tawa dalam perjalanan di bis yang seharusnya membosankan.. 

Uut dan mama @Dubai


Cerita lain juga berasal dari pasangan ibu dan anak ini. Sang mama yang khawatir tidak mampu mengikuti jalan salib karena medan yang berat dan kondisi fisik yang tidak terlalu prima, mengakibatkan wheel chair disiapkan, tapi apa yang terjadi? Baru di awal perhentian, karena jalan yang mendaki dan berbatu-batu wheel chair terjungkal dan akhirnya sang mama memutuskan berjalan kaki saja sepanjang via dolorosa, dan sukses..! Praise the Lord…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar