Minggu, 03 Maret 2013

RAFAEL - si Domba NATAL

Pada saat TK - A (sekitar tahun 2005), ketika berkesempatan berkonsultasi dengan wali kelas Rafael, Bu Eka.. 

Aku : Bagaimana bu, perkembangan Rafael?
Bu Eka : Bisa mengikuti kok bu.. cuma ada satu hal, nyuwun sewu saya mau cerita
A : Kenapa bu, ndak pa-pa diceritakan saja..
BE : Dalam beberapa hari ini menjelang Natal, guru memilih beberapa siswa untuk ikut mengisi acara, menari..
Karena menurut kami Rafael tidak luwes menari, dia tidak terpilih. Rupanya itu menyakitkan buat Rafael
A : O iya bu, ndak pa-pa (berusaha menahan senyum)
BE : Setiap kali teman-teman pengisi tari latihan, Rafael menangis, dan untuk saya meredakan tangisannya saya ajak Rafael ikut latihan.. tapi dia tidak bisa mengikuti.

Begitu sampai 2 kali latihan, Rafael menangis  dan kembali dia saya ajak latihan dan hasilnya tetap.. Rafael tidak bisa mengikuti.. :)

Akhirnya waktu latihan ke-3 saat teman-temannya keluar kelas untuk latihan, Rafael sudah tidak menangis dan tidak ikut latihan.. karena mungkin dia menyadari bahwa dia tidak bisa... (kata Bu Eka dengan sangat hati-hati, mungkin takut aku tersinggung)

Sejak awal aku yang sudah menahan senyum tidak tahan untuk tidak meledakkan tertawaku...dhuaaar wakakakaka..

Seperti biasa, perayaan Natal di TKK Cor Jesu diadakan setelah libur semesteran. Sabtu itu, aku dan Rafael ke sekolah agak terlambat.. (undangan pk 08:00 kami datang pk 08:00 lebih sedikit) space kosong untuk parkir mobil di sekitar Jl. JakGung Suprapto hampir tak bersisa.. Tapi merasa tidak ada beban, (karena Rafael setahuku tidak mengisi acara apapun) kami jalan santai-santai.

Didepan kompleks sekolah aku melihat seorang guru lain menyambut kehadiran kami dengan sedikit cemas, dan buru-buru menggandeng Rafael untuk berganti kostum.. Ganti kostum?? Untuk apa?? Kan Rafael tidak menari.. (tepatnya tidak terpilih) ah sudahlah..

Acara demi acara ditampilkan siswa-siswi TKK Cor Jesu ini, kemudian sampailah pada puncak acara.. Drama Natal.. dan sedikitpun Rafael belum tampil.. #mulai bingung...

Ternyataaaaa.... Rafael menjadi domba yang ada di gua Natal.. so sweet.. dengan gerakan-gerakan semaunya.. ohh Domba Natal yang usreg..

Ughh Domb Natal ini lucu sekaleee


Mungkin merasa bukan sebagai pemeran utama, Rafael merasa gengsi untuk bercerita bahwa sebenarnya dia terpilih mengisi acara... sebagai domba Natal :)
Mungkin juga Bu Eka kasihan melihat Raf yang pingin banget tampil... dan didapatlah peran itu tanpa casting (mungkin)




Hari ini, Senn 4 Maret 2013 ketika kutanya sekali lagi pada Rafael, kenapa dia tidak cerita kalo ternyata dia  memerankan domba, ternyata alasannya (seperti kuduga) "Karena sebenernya aku sudah mengajukan diri sebagai Yesus atau 3 raja, tapi ditolak..."uggh sudihnya...

Peristiwa yang sama berulang setahun kemudian. Ketika Lingkungan St Vincentius (lingkungan di tempat kami tinggal) mengadakan Natal bersama umat satu lingkungan..
Entah siapa yang menunjuk siapa yang meminta.. Raf mendapatkan peran yang sama DOMBA NATAL.. mungkin merasa sudah expert.. saat tampil, sang domba agak sedikit over acting.. meringkik laksana kuda, geleng kepala seperti singa.. loncat sana-sini.. benar-benar domba yang kelebihan energi.




Usai perayaan Natal, seorang ibu menyapaku,"Terima kasih ya bu, anak-anak diperbolehkan mengisi acara drama Natal sehingga acara berjalan dengan lancar. Terutama Rafael.. dia banyak sekali improvisasi.. dengan sedikit pengarahan dia sudah lancar.."


Lirikan mata domba Natal yang sudah punya kemampuan advance

Wkakakaka... jelaslah peran andalan..!! DOMBA NATAL yang putih suci lemah lembut..
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar