Senin, 06 Januari 2014

Ketika anak-anak melakukan trip tanpa orang tua - MG goes to Singapore (1)

22-26 April 2013

Kegemaran jalan-jalan ku (dan suami) sadar atau tidak menular pada anak-anakku.. Karena itu pula ketika MG membawa kabar bahwa sekolahnya akan mengadakan semacam tur ke Singapore, sembari mengisi 'libur' karena siswa kelas 9 sedang menjalankan UN.. kami pun segera menjadikan topik diskusi..

Ketika perkiraan biaya disodorkan, kami pun mulai berhitung.. apakah biaya tersebut benar-benar mengakomodir untuk 5D/4N.. kesimpulan akhir OK..!! MG will go to Spore..


Untungnya anak-anak sudah kubuatkan paspor pada bulan Oktober 2012 yang lalu, Dengan kesetiaan tiada tara, aku mengantar 3 ABG ku sampai dengan selesai mengurus paspor dengan predikat HALAL.. *ah-ibu-yang-pandai

Selanjutnya, aku mulai mencicil biaya tur dan lunas tepat  sesuai jadwal..

Tur yang diadakan sekolah cukup unik menurutku, karena mereka akan menggunakan transportasi umum layaknya kota metropolitan (tidak menggunakan bus pariwisata), tiap anak akan diberikan uang saku harian yang bisa mereka pergunakan untuk membeli makan (dengan melakukan percakapan langsung dengan pelayan resto) dll.

Intinya siswa diajak untuk belajar mandiri, praktek berbahasa Inggris langsung dengan warga setempat, menggunakan fasum yang mungkin tidak familiar bagi sebagian anak.. 

Bagi kami, lumayan juga anak-anak bisa melakukan traveling bersama rekan sebayanya.. pun ke LN tidak perlu menunggu ayahnya cuti.. kalo main tunggu.. hmmmm harus berangkat bersama-sama.. Biaya terlalu besar, alhasil tidak berangkat-berangkat..

Akhirnya lahir prinsip baru, jika ada kesempatan ada dana... mari kita berangkat...!!

Trip ke Spore ini diadakan pada  tanggal 22-26 April 2013, ketika siswa/i kelas 9 se Indonesia ini sedang menjalankan Ujian Nasional. Karena jadwal keberangkatan adalah sekitaran pk 08:00 pagi, sekolah memutuskan seluruh peserta berangkat pk 03:00 untuk menghindari keterlambatan, seluruh peserta wajib bermalam di Biara.. sekali lagi ide yang baik..




Sebelum keberangkatan itu, mulailah persiapan dilakukan... bertanyalah ibunda kepada sanak kerabat dan handai taulan.. kira-kira berapa uang saku yang dibutuhkan untuk anak ABG yang melakukan perjalanan ke LN yang jarak tempuhnya tidak sampai sepanjang pelajaran di hari Jumat.. :)

Kemudian input berhamburan.. sekian SGD cukuplah.. ada yang tertawa ngakak ketika tahu aku berencana membekali sekian SGD (setara sekian IDR) untuk trip 5D/4N.. sedihnya..!! Tapi ketika aku jelaskan bahwa biaya yang kami setorkan sudah all-in sampai dengan makan 3x ; tiket MRT; airport tax Int; entrance ticket.. ternyata angka tersebut memadai.. huffftt..

Ada yang memberi ide lain, bawakan saja kartu kredit (tambahan) untuk MG, lho?? anakku baru 13 th di bulan Januari 2013.. mana bisa?
Akhirnya aku membekali MG kartu debit keluaran bank Plat Merah yang berlogo VISA.. dengan catatan.. 
"Gak usah dipakai kalo tidak kepepet.. wong isinya juga gak banyak..!" MG mecucu, sebagai tambahan aku juga memberi beberapa lembar uang Rupiah untuk keperluan di airport Juanda jika dia lapar..



Sebelum keberangkatannya, mulailah aku memberi input jumlah pakaian yang harus dibawa, gadget dan jenis fasilitas yang bisa dipergunakan (tapi ide operator dan fasilitasnya harus dipersiapkan dengan lebih matang tampaknya), mengingatkan untuk membawa charger, membeli powerbank, daftar suvenir yang wajib dibeli, foto di tempat-tempat 'wajib', cara menyimpan uang dan paspor (karena MG agak-sangat ndlewer dalam hal simpan menyimpan propertinya)


2 komentar:

  1. Smart Girl is a reflection from a smart Mother/ Parent.
    Boleh kah sy share ama keponakan sy, Mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo memang berguna ya silaken jeng.. tidak keberatan sm sekali.. :)
      Mana tulisan ttg Spain..??

      Hapus